chapter 10

506 44 0
                                    

Sudah hampir setengah jam yoongi berada di dalam. Lamanya para tamu yang (sok) penting itu, membuat yoongi bosan.

Bukan hanya bosan, tapi dia sekarang sedang lapar. Mau tidak mau, yoongi mengambil beberapa kue ukuran sedang untuk dia makan.

"..."

Pintu terbuka tiba tiba. Manampakkan sosok jimin yang berdiri di depan pintu. Menatap yoongi yang kini sedang menatapnya.

"Maaf, saya lapar dan akhirnya saya ambil beberapa kue ini. Nanti saya bayar"

"Ah... aniyoo seharusnya aku yang minta maaf hyung. Aku membuatmu menunggu lama"

"Ah tidak apa apa. Hm.."

"Ya?"

"Apa tamu mu sudah pulang semua?"

"Sudah. Jadi ayo kita makan. Aku sudah lapar"

"Ayo. Tapi aku ingin ke toilet dulu"

Yoongi pun langsung ke toilet meninggalkan jimin yang sedang rapih rapih untuk makan siang bersama yoongi.

~buugh~

Yoongi menabrak seseorang yang nampaknya baru saja keluar dari toilet.

"Mian mian"

Ucap orang itu sekaligus membungkuk kan badannya merasa bersalah dengan yang dia lakukan.

"Mwo? Yoongi hyung?"

Yoongi tidak menjawab apa yang dilontarkan oramg itu. Siapa lagi kalau bukan hoseok? Orang yang selalu berpapasan dengan yoongi. Terutama saat di kamar mandi.

"Hm.. hyung bagaimana? Mau gak kita kolaborasi??"

Tanya hoseok yang sangat antusias menanti jawaban yang akan dilontarkan pada yoongi.

"Gua gak akan sudi kolaborasi sama artis yang sok kaya lo"

Tangan yoongi menunjuk wajah hoseok yang sekarang sedang kaget dengan jawaban yang diberikan yoongi.

Yoongi langsung memasuki toilet dengan sedikit menyenggol bahu hoseok.

"Siapa?"

Tanya penasaran seseorang yang sedang bertanya pada hoseok. Itu managernya yang selalu mendampingi hoseok kemanapun.

Namanya namjoon. Mungkin lebih tepatnya kim nam joon.

"Kepo anda. Uda ah ayo. Bukannya ada show sore ini?"

"Aishh.... beneeer. Gua lupa.."

"Gimana sih lu hyung"

Akhirnya idol dan managernya itu meninggalkan toko kue yang dia tempati tadi.

Beda lagi dengan orang yang di dalam toilet.

~buugh~

"Aaaaakhhhh"

Yoongi memukul kaca yang sekarang berada di depannya. Mungkin lebih tepatnya yoongi telah menghancurkan kaca itu.

'Gua gak bakalan kasih kesempatan lo buat jadi artis' batin yoongi.


















































































"Ayo yoongi hyung"

Ajak jimin pada yoongi yang baru saja keluar dari kamar mandi. Sedangkan dari tadi jimin menunggu yoongi keluar.

"Mwo?? Hwaaaa tangan hyung kenapa??? Ada darah keluar... tangan hyung meraah. Tangan hyung sakit gak??"

Tanya menggebu gebu jimin saat melihat tangan yoongi merah dan mengeluarkan darah.

"Duduk duduk duduk"

Paksa jimin pada yoongi dan menariknya dengan paksa.

"Sebentar. Di dapur ada P3K"

Jimin pun berlari mencari kotak P3K yang dia simpan di dapur. Sedangkan yoongi menatap punggung orang yang berlari untuk menolongnya.

Hingga tatapan itu menjadikan sebuah lamunan.

"Eh"

Yoongi sedikit kaget saat ada yang menepuk pundaknya dengan kencang.

"Lo yang mecahin kaca di toilet ya?"

Tanyanya dengan nada ala ala bad boy. Siapa lagi kalau bukan jungkook yang akan bersikap sok tegas kepada orang baru.

"Nanti gua ganti ilah. Bawel amat lo"

"Nanti kalo jimin hyung tau gimana??"

Yoongi memberikan sebuah lembaran kartu nama. Disana tertera nama namagernya taehyung dan alamat agensinya.

"Telfon dia"

"..."

"Jangan bilang ke jimin"

"..."

Jungkook langsung meninggalkan yoongi.

Tak lama jimin datang membawa kotak P3K yang berukuran sedang. Dia pun langsung mengelap luka yang ada pada tangan yoongi, lalu membungkusnya dengan perban.

"Uda gak apa apa. Ayo makan, laper nih"

Ucap yoongi yang sebenarnya dari tadi dia menahan lapar.

"Bentar. Dikit lagi. Lagian kenapa bisa gini sih"

"..."

Merasa tak ada yang merespon, mau gak mau jimin harus menatap wajah yoongi yang berada di depannya.

Deeg...

"Khmmm"

Tegur seseorang dari meja kasir. Jungkook yang malihat mereka merasa risih dengan keadaan mereka.

Akhirnya yoongi dan jimin langsung pura pura sibuk dengan pikirannya. Yoongi langsung memegang luka yang baru saja di perban jimin.

Sedangkan jimin sibuk merapihkan barang barang yang baru saja dia gunakan.

"Ayo hyung"

Mereka pun bangun dan bergegas pergi dari toko itu yang sekarang akan tutup cepat.

"Jungkook, kunci toko bawa ya nanti"

"Ok hyung"












































"Saya kira kamu orangnya jutek. Hm... kaya pemilik kostan"

"Hahaha. Engga ah. Biasa aja"

"Bener. Saya gak bohong. Kamu itu berubah 180° saat pertama saya ke toko"

"Hahaha. Hm... manggilnga jangan formal dong. Aneh"

"Hm..."

Mereka masih dalam perjalanan ke sebuah resto yang diminta jimin. Sepertinya makan siang mereka akan berganti menjadi makan sore.

TBC

what is our status? #wattys 2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang