Di luar pemikiran jimin kali ini. Para pengujung sudah mulai mengisi meja meja kosong dan memakan kue yang mereka pesan.
Bukan tidak bersyukur, tapi jimin hanya kaget melihat ini. Jarang sekali ini terjadi di tokonya.
"Hyuung"
Jungkook memanggil jimin yang sedang melihat sekitar toko. Jungkook menaikan tangannya menyuruh jimin untuk menghampirinya.
Jimin pun pergi menuju jungkook yang selalu berada di meja kasir.
"Hyung, tadi ada orang yang memesan kue kita. Dan hyung tau?? Dia memesan 500 potong chesse cake"
"Mwo? Jinjja?"
"Iya hyuung"
"Kapan kue itu akan diambil?"
"Pukul 7 malam, orang itu datang hyung"
Jimin mengangguk atas jawaban yang jungkook berikan. Tak ingin membuang waktunya, jimin langsung pergi kedapur dan mulai membuat kue.
Surat kontrak itu jimin letakkan di dalam tas yang biasa dia gunakan ke toko.
"Gumawo, silahkan datang lagi kesini ahjumma"
Jungkook baru saja memberikan pesanan seorang ahjumma. Saat menuju pengunjung selanjutnya, betapa terkejutnya jungkook dengan pengunjung itu.
Orang itu yang belakangan ini selalu mengirimi jungkook pesan di media sosialnya. Sebisa mungkin jungkook memasang wajah dinginnya pada orang itu.
"Mau pesan apa?"
"Ah kau makin manis saja. Bagaimana kalau aku pesan mu saja?"
"Aku sedang tidak bercanda! Antrian di belakangmu sudah panjang"
Mendengar ucapan jungkook, orang itu langsung menoleh ke belakang. Benar apa yang dikatakan jungkook. Antriannya sudah panjang.
"Dimana jimin hyung?"
"Dia sedang sibuk. Cepat katakan apa yang ingin di pesan?!"
"Aku akan kedapur. Bye kookie"
Pria itu langsung meninggalkan jungkook yang sedang diam menatap orang itu.
Baru kali ini ada yang memanggil nama jungkook dengan sebutan kookie selain jimin.
Dan entah kenapa, wajah jungkook sedikit memunculkan warna merah.
"Aku pesan banana pie 3 potong ya"
"Mwo?"
Pengunjung yang memesan banana pie itu membuyarkan lamunan jungkook yang tidak jelas.
"Aku pesan banana pie 3 potong"
"Ah ne"
Jungkook pun langsung menyiapkan pesanan dari wanita karir itu.
Lain lagi dengan jimin yang sedang mengaduk adona kuenya dengan tempat yang cukup besar.
Tiba tiba lelaki yang baru saja dari tempat jungkook membuka pintu dapur tersebut. Hal itu membuat jimin yang sedang terfokus menjadi terkejut.
"Jimin hyung. Bagaimana penawarannya?"
Ucap laki laki itu dengan senyuman yang sepertinya tidak akan pernah hilang dari wajahnya.
"Ah.. aku lupa nama mu"
"Aku taehyung. Apa hyung lupa dengan ku ketika semalam kita bertemu?"
"Taehyung?"
"Ah... manager yoongi hyung kan?""Tepat"
"Aku sedang sibuk sekarang. Mungkin sore atau malam aku ke apartement yoongi hyung lagi"
"Hm.. baiklah"
"Jimin hyung. Mau kan nolongin anak ini yang sedang kesusahan?"Taehyung memasang aegyo pada jimin. Sebenarnya tanpa memasang wajah aegyo, jimin pasti akan menolongnya asalkan permintaan itu tidak aneh.
"Bolehkan aku meminta nomor jungkook?"
"Mwo? Hahahaha"
Jimin tertawa mendengar permintaan dari taehyung. Baru kali ini dia melihat orang seperti taehyung.
"Jimin hyung, aku sedang serius"
"Emangnya untuk apa? Suka nih ceritanya sama jungkook?"
"Bukan hyung. Aku cuman penasaran sama dia"
Jimin tidak menjawab pertanyaan dari taehyung. Itu pun membuat taehyung kesal karena tidak ada respon lain selain tertawa.
"Hyuuung"
"Nanti saja. Aku sedang sibuk"
Tanpa menunggu kata yang keluar dari taehyung, jimin langsung pergi membawa loyang untuk memanggang kuenya.
Taehyung hanya duduk melihat banyak kue yang sudah matang. Dia ber feeling bahwa jimin sedang membuat banyak kue.
"Kenapa kue yang akan dijual, sama semua?"
"Itu bukan buat dijual. Itu pesanan"
Taehyung hanya membulatkan bibirnya menjadi huruf O.
"Aku pulang dulu jimin hyung. Kutunggu janji mu"
"Yayaya"
Jawab jimin tanpa melirik taehyung yang sudah keluar dari dapur. Tak hilang akal, taehyung pergi ke meja kasir yang sedang sepi.
"Apa kau lelah kookie? Ah jangan terlalu lelah. Itu akan membuatmu sakit. Baiklah aku akan pulang"
Taehyung langsung berjalan keluar pinta tanpa melihat orang yang tadi di ajak bicara. Jungkook hanya diam mengingat pembicaraan taehyung tadi padanya.
Deg...
Jimin baru saja keluar dari dapur. Dia ingin meminta bantuan jungkook untuk menyelesaikan pesanan itu.
"Kookie..."
"Wae hyungg?"
"Bantuin dekor kuenya. Tokonya tutup aja"
"Oce. Wait"
Jungkook langsung menutup toko dan membalik papan open menjadi close. Lain dengan jimin yang sudah langsung kembali ke dapur.
"Huft selesai juga"
Badan rasanya sangat pegal bagi jimin. Waktunya hanya disibukkan dengan membuat kue ini. Berbeda dengan jungkook yang akan beristirahat saat tidak ada yang ke kasir.
"Hyung kuenya di bawa kedepan apa disini aja?"
"Kayaknya disini aja deh"
"Yaudah"
Jungkook langsung mencari posisi yang enak untuk memainkan ponselnya.
"Huaaaa"
"Ih kenapa kookie?"
Jimin kadang suka heran pada jungkook yang secara tiba tiba merengek tidak jelas. Seperti saat ini.
"Batre kookie abis. Mana gak bawa power bank lagi"
"Yailah. Dikira ada apaan. Tuh di tas gua bawa"
Jungkook langsung membuka tas jimin dengan cepat. Jimin lupa akan surat kontrak itu yang masih berada di dalam tas nya.
"Hyung ini apa?..."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
what is our status? #wattys 2019
Fanfiction•typo dimana mana✔ "Aku rasa aku benar benar mencintaimu. Putuskan surat kontrak itu dan ayolah kita menikah sungguhan" "Mwo?" Cast: °yoonmin °taekok