"Gumawo yoongi hyung. Aku masuk dulu"
Jimin meninggalkan yoongi di aula apartement tempat jimin tinggal.
"Jiminie"
Yoongi menunggu respon dari orang yang bernama jimin tersebut. Tanpa hitungan yang lama, pemilik nama jimin langsung menoleh ke arah orang yang memanggilnya.
"Ne?"
"Aku ikut ke apartementmu"
"Mwo?"
Jimin sedikit terkejut dengan pernyataan yoongi barusan.
"Ani.. aku hanya ingin meminta minum dan melihat taehyung sudah pulang atau belum"
"Oh.. yasudah, ayo hyung"
Mereka pun berjalan menuju apartement jimin. Lift yang ditunggu tidak perlu lama ditunggu hingga akhirnya kedua insan tersebut sudah berada di apartement jimin.
Niiit
Pintu terbuka saat jimin memasukan beberapa angka rahasianya. Jimin langsung membuka pintu itu dan menyuruh yoongi masuk.
"Hwaa.... jimin hyuung kapan pulangnyaa"
Baru saja di depan pintu bersama yoongi, jimin mendengar suara tangisan dari dalam. Siapa lagi kalau bukan dari jungkook yang sedari tadi di rumah bersama taehyung.
Jimin sedikit berjalan lebih cepat untuk mengetahui dan melihat keberadaan jungkook. Tangisan itu terdengar di arah ruang tamu.
"Kookie?"
Pemilik nama kookie itu langsung menoleh pada jimin. Jungkook berlari menghampiri jimin dan memeluknya dengan air mata yang membasahi wajahnya.
Matanya tampak sedikit bengkak karena tangisannya sudah hampir lama.
"Kookie kenapa? Mau cerita?"
Jungkook melepaskan pelukannya dan langsung menangguk tanda setuju. Namun pandangannya kini tertuju pada orang yang berada di belakang jimin.
"Yoongi hyung?"
"Annyeong. Tae sudah pulang"
"Hm"
Jungkook kembali duduk di sofa. Jimin juga langsung ke dapur untuk mengambil minuman. Sementara yoongi menghampiri jungkook yang duduk di sofa.
"Taehyung uda pulang?"
"Udah!"
"Lo kenapa? Sama taehyung?"
"Nih hyung minumannya"
Jimin datang dari dapur membawa 2 gelas lemontea. Satu untuk yoongi sesuai permintaan dan satu lagi untuk jungkook supaya bisa menenangkan diri.
Yoongi langsung mengambil minuman tersebut dan mulai meminumnya. Sementara jimin menghampiri dan duduk disamping jungkook.
"Lo kenapa?"
Saat hendak cerita, pandangan jungkook lagi lagi terfokus pada yoongi. Jimin paham maksud jungkook.
"Mau berdua aja?"
Yoongi langsung menoleh pada jimin dan jungkook.
"Aniyo. Yoongi hyung juga boleh denger. Jadi gini..."
Flashback
"Kookie"
Taehyung memanggil jungkook dengan suara beratnya. Ditambah lagi suasana ruangan saat ini sedang dingin. Dan yang paling mengejutkan, posisi jungkook sangat dekat dengan taehyung.
Perlahan taehyung memajukan wajahnya ke wajah jungkook. Makin lama semakin dekat dan taehyung memejamkan matanya.
Jungkook merasakan sebuah bibir yang kenyal menyentuh bibirnya. Bibir itu baru saja mengambil first kissnya jungkook.
Sang pemilik bibir itu sudah terpejam menimati sensasi yang didapatnya. Sedangkan jungkook sedikit kaget dan melotot melihat hal yang sedang dilakukannya.
Entah bawaan dari mana, ciuman dari taehyung seakan menyuruh jungkook untuk realeks dengan apa yang mereka lakukan. Hingga akhirnya bibir mereka saling membalas satu sama lain.
Taehyung mulai meraba perut jungkook dan berhenti pada nipple yang sudah mengeras. Jungkook sempat terkejut, namun lagi lagi ciuman itu menyuruhnya untuk realeks.
Triiing triiing
Taehyung kaget mendengar ponselnya berdering. Dia pun langsung melepaskan ciuman tersebut dan langsung mengangkat telfon itu.
Sementara jungkook terdiam dengan rasa tak percaya. Dia merasa heran pada taehyung yang seakan tidak terjadi apa apa pada mereka.
Obrolan taehyung dengan orang di sebrang memakan waktu 12 menit. Hingga akhirnya taehyung balik lagi ke arah ruang tamu.
"Kookie, gua pergi dulu ya. Atasan manggil"
Tanpa mendengarkan jawaban dari jungkook, taehyung langsung keluar dari apartement jimin. Dia sesikit berlari kecil.
Lama berdiam, air mata jungkook kini mulai keluar. Dia merasa sangat malu pada dirinya sendiri. Dia seperti jalang yang sudah pasrah di apakan saja oleh majikan sementaranya.
Jungkook menangis sambil mengingat kejadian yang sudah dilakukannya. Dia merasa sudah di permainkan oleh taehyung.
Flashback off
"Gak usah dipikirin kookie, biar nanti dia gua kasih pelajaran"
Jungkook tak membalas belaan dari yoongi. Dia sedang memeluk jimin dengan erat. Baginya, hanya jiminlah obat penenang yang dibutuhkannya.
"Yaudah kalo gitu, gua pulang dulu"
"Ne hyung. Maaf gak bisa anter sampe mobil. Kookie lagi butuh temen"
"Iya gak apa apa"
Yoongi pun keluar dan tujuannya kini adalah pulang untuk istirahat. Sebelum itu, dia ingin meminta penjelasan dari taehyung tentang kejadian yang diceritakan oleh jungkook.
Jimin dengan senang hati mengelus pucuk kepala jungkook. Bagi jimin, jungkook adalah adik yang harus selalu dijaga.
•••
Drtt..drtt...
"Ne hyung?"
"Dimana?"
"Di kantor. Kenapa?"
"Gc pulang. Ada yang mau gua omongin"
Yoongi langsung mematikan penggilanny dan memasang gas agar dia lebih cepat sampai.
Dia hanya ingin bertanya alasan taehyung melalukan hal seperti itu. Tidak ada niatan untuk memukul atau apapun karena tidak ada yang salah menurutnya. Hanya saja, jika taehyung khilaf, dia harus bertanggung jawab.
Keadaan kota malam ini tidak terlalu ramai jadi memungkinkan untuk yoongi sampai di apaetementnya.
Yoongi langsung mengarahkan setirnya untuk menuju bestment.
Tidak memakan waktu yang lama untuk memarkirkan mobilnya, yoongi berjalan menuju nomor kamarnya.
Ting...
Pintu terbuka dan yoongi pun masuk. Ternyata taehyung sudah sampai duluan. Padahal seingatnya, beberapa menit yang lalu, yoongi baru saja menelfonnya.
"Lo abis ngapain ke kantor?"
Taehyung yang asik memainkan ponselnya langsung menatap yoongi.
"Ada kontrak iklan"
"Oh.. o iya. Ada yang mau gua tanyain sama lo"
"Apa?"
"..."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
what is our status? #wattys 2019
Fanfiction•typo dimana mana✔ "Aku rasa aku benar benar mencintaimu. Putuskan surat kontrak itu dan ayolah kita menikah sungguhan" "Mwo?" Cast: °yoonmin °taekok