Hari ini hari Jumat dan aku sedang bersantai di halaman belakang rumah. Menikmati dinginnya air kolam renang. Oh ya, di rumah ini memang ada kolam renangnya di belakang. Kolamnya tidak begitu besar, biasa saja. Biasanya jika hari libur atau ada waktu senggang, Om Lay suka berenang di sini dan aku cuman bisa liatin dia dari belakang kaca. Ga berani deh liatin langsung, apalagi ikut berenang.
Mau liat ga fotonya?
Jangan deh ya, nanti kalian mimisan. Bahaya.
Sebenernya aku mau banget buat berenang hari ini. Tapi berhubung langit lagi galau dan anginnya sedikit kencang, jadi aku cuman rendaman kaki.
Tadi waktu aku udah siap sama pakaian renangku, Om Lay tiba-tiba nyodorin aku daster gambar panda yang tentu saja milikku.
"Kenapa, Om?" Tanyaku sambil natap dia bingung.
Om Lay berdecak terus dorong aku masuk kamar. "Pake."
"Aku mau berenang, Om. Masa pake daster?"
Yang aku bingungin tuh sebenernya cuman satu. Kenapa Om Lay nutupin mata terus sih setelah dia ngambil baju daster?
"Udara lagi dingin gini. Ga ada renang-renang. Cepet ganti baju!"
Oke, kalau suaranya udah gini aku ngalah. Aku bawa bajunya dan masuk kamar. Sebelum masuk kamar, ga lupa aku nepukin pantat di depannya. Ga sopan sih, tapi biarin deh. Kesel!
Setelah ganti baju, aku tetep pergi ke kolam. Pas lewatin dapur, lagi-lagi Om Lay nyegat aku.
"Mau kemana?"
"Ke kolam." Jawabku dengan ketus.
"Ngapain? Kan saya udah larang tadi."
"Cuman mau rendeman kaki aja, Om. Udah deh."
Abis itu Om Lay ngebiarin aku pergi sambil geleng-geleng kepala. Dan di sinilah aku sekarang.
Merasa bosan, aku pun kembali ke dalam dan melihat Om Lay sedang menonton televisi yang menampilkan tayangan acara memasak.
"Saya laper." Kata Om Lay tiba-tiba.
Aku mengernyitkan dahiku bingung. "Ya terus?"
Om Lay berdecak. "Ck. Ga peka banget sih kamu."
Aku hanya menatapnya datar kemudian berlalu ke kamar. Seharusnya kan kalau lapar, ya makan. Ini malah ngomong.
Ketika aku turun ke dapur, aku melihat sesosok makhluk yang sedang berkutat di dapur lengkap dengan apron yang berwarna putih (sekarang tidak berwarna putih lagi karna sudah kotor dengan bahan dapur).
Karena aku penasaran, aku menghampirinya. Baru saja aku ingin mengejutkannya, malah ia yang mengejutkanku.
"Apa? Pasti mau ngagetin, kan? Silahkan coba lagi." Katanya.
Aku mendengus. "Om masak apa sih? Itu apronnya sampe kotor gitu."
Dengan tangan yang gesit, Om Lay memotong bawang-bawangan dengan cepat. Aish, aku jadi ngeri sendiri melihatnya.
"Rahasia. Duduk sana."
Aku menurutinya dan duduk di meja makan sambil memperhatikannya. Ia seperti koki yang sangat profesional kalau diperhatikan. Ia melepaskan apronnya kala akan menuangkan hasil masakannya ke piring saji.
Karna aku remaja yang masa kini, maka aku memotretnya dan memasukannya ke Instagram-ku.
Tidak butuh waktu lama, postinganku dibanjiri oleh banyak komentar. Bahkan dari orang yang tidak kukenal.
bukankarasantenLiked by inisehun, kaibukanmalika and 941.061.880.121 others
kara_bukan_karasanten Khilaf jangan?
View all 121.088.610.194 comments
inisehun jangan:(
kaibukanmalika aduc ada yg poteq
chentong_nasi oh adek sama yg ini
suhollar autopulang!!
irenemangcantix kamu sukanya om om ya sekarang
kristooth azek gozep baru
taobukantempe :((((((((((((((((((((
ikanluhan gantengan aku kemana kemana juga
istrilay1 suamiquuu!!!!!
istrilay20 suami gue lah!!!! @istrilay1
istrilay1 @istrilay20 ga, Lay cuman suami gue!!!
Aku hanya tertawa membaca komentar-komentar yang masuk. Aku baru tahu bahwa Om Lay mempunyai banyak fans yang bahkan sampai mengaku sebagai istrinya.
Padahal, Om Lay sudah punya pacar. Aku yakin mereka akan sakit hati jika tahu hal tersebut.
"Masukin foto saya ke Instagram kok ga ijin dulu?" Tanya Om Lay tiba-tiba.
Aku menyengir. "Sori, Om."
"Fotoin dong sekali lagi."
Aku mengangguk kemudian meminya ponselnya. "Mana ponsel, Om?"
"Pake punya kamu dulu. Sekalian buat kenangan-kenangan."
Aku mendengus kemudian menyuruhnya berpose.
Ckrek!
"Mana mau liat."
Aku memberikan ponselku padanya dan menunjukan fotonya tadi.
"Ganteng banget ya saya." Katanya dengan percaya diri sambil menaik turunkan kedua alisnya.
"Bodoamat."
Om Lay tertawa kemudian menyodorkanku sepiring nasi lengkap dengan ikan yang ia masak tadi. "Cobain masakan saya. Kalau ga enak, bilang."
Aku menyendokkan nasi beserta ikannya ke dalam mulutku dan mengunyahnya perlahan, menghayati.
Kunyahanku berhenti.
Ini... enak sekali.
"Gimana? Enak, kan?"
Aku mengangguk semangat kemudian menyuap lagi. "Enak! Om hebat masaknya."
"Iya, lah. Kan, masaknya pake cinta."
to be continue....
hai, apa kabar? maaf yaaaa baru updatee:)
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Om Lay
Fanfic[Om Series 1] apa yang bakal kalian lakuin kalau dihamilin sama temen Papa kalian? Started : 25 Juni 2018 Finished : 5 Januari 2019 ©Sehuntum, All Rights Reserved.