Hari ini aku berencana untuk pergi ke rumah Sehun. Setelah perdebatan yang panjang dengan Om Lay tentunya. Emh, ngomong-ngomong tentang Papa dan Mama, mereka malah menyuruhku untuk tetap tinggal di rumah ini.
"Kamu di sini aja. Papa mau nambah adek susah kalau ada kamu," kata Papa.
Sialan memang.
"Akhirnya dateng juga si Kanjeng," celetuk Sehun begitu aku duduk di sofa empuknya.
Aku balas dengan cengiranku dan Sehun mendengus. "Jongin mana?" tanyaku. Biasanya Jongin yang selalu bersemangat untuk datang ke rumah Sehun. Apalagi kalau bukan karna makanan. Beruang satu itu memang suka makan.
"Ga dateng," balas Sehun yang kini sudah duduk di sebelahku.
Aku menatap Sehun dengan bingung dari samping. "Kenapa?"
Sehun mengangkat bahunya yang berarti ia tidak tahu.
"Kok gitu? Ga seru dong!" sewotku.
Sehun menatapku malas dan kemudian mencubit hidungku.
"Sakit!" Aku mengusap-usap hidungku yang pasti sudah memerah sambil menatap Sehun sinis. Namun, yang ditatap hanya tertawa tanpa dosa.
"Bawel, sih."
Aku mendengus. "Jadi, kita mau ngapain? Masa cuman berdua gini?"
Sehun menarik laci meja di bawah televisi dan menunjukkanku banyak kaset film.
"Mau nonton yang mana?"
***
Di lain tempat, Lay sedang dalam perjalanan menuju rumah Tiffany. Tidak lupa ia mampir untuk membeli martabak red velvet kesukaan Tiffany.
Sesampainya di depan rumah Tiffany, Lay membuka room chat-nya bersama Tiffany dan mengabarkan bahwa ia sudah ada di depan. Dalam sekejap, pintu rumah pun terbuka dan menampakkan Tiffany yang menggunakan kaos tipis serta celana pendek sepaha.
"Hai," sapa Lay yang dibalas dengan pelukan Tiffany. Tentu dengan senang hati Lay membalasnya.
Lay melepaskan pelukannya dan tersenyum sambil menunjukkan yang ia bawa. "Nih, aku bawa kesukaan kamu," ujar Lay.
Tiffany memekik senang dan langsung menarik Lay ke dalam rumahnya.
"Aku ambilin minum dulu. Kopi, kan?" tanya Tiffany sambil tersenyum senang.
Lay mengangguk kemudian terkekeh melihat kelakuan kekasihnya yang mungkin akan menjadi mantan.
"Salah ga, sih gue kalau mau milikin dua-duanya?"
***
Pada akhirnya aku memilih untuk menonton drama yang diperankan oleh Joo Hyuk oppa. Itu pun setelah Sehun berhenti mengomel.
"Kyaa! Suami aku ganteng banget," pekikku dengan histeris. Serius, Joo Hyuk oppa tampan sekali di drama ini. Parasnya yang tampan ini cocok sekali memainkan peran sebagai dewa air.
Sehun mendengus. "Suami your grandma! Udah mau nikah juga masih aja ngehalu," sewot Sehun.
Aku mengernyit. "Kok kamu yang sewot? Suka-suka aku dong mau ngehalu juga," balasku tak kalah sewot.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Om Lay
Fanfiction[Om Series 1] apa yang bakal kalian lakuin kalau dihamilin sama temen Papa kalian? Started : 25 Juni 2018 Finished : 5 Januari 2019 ©Sehuntum, All Rights Reserved.