Om Lay ㅡhari kedua

2.8K 200 14
                                    

Kemarin setelah om ngabarin aku waktu malemnya, aku malah jadi guling-gulingan di kasur.

Sehun kesel ngeliat aku yang ga ikut belajar. Sedangkan Jongin biasa aja. Dia malah sibuk makanin snack yang aku beli. Dasar beruang.

Akhirnya mereka ga pulang dan nginep di rumah om. Tenang aja, kita ga tidur sekamar. Mereka tidur di kamar tamu. Ga mungkin aku suruh dia tidur di kamar om, bisa-bisa aku diusir dari sini.

Paginya aku berangkat bareng mereka. Untung mereka berdua bawa motor masing-masing, jadi aku ga harus tartil sama mereka.

"Ra, emang semalem kamu chatting sama siapa sih?" Tanya Jongin. Dia memang sekepo itu orangnya. Beda sama Sehun yang ga pedulian.

Tapi gawat juga kalau Jongin udah nanya hal beginian.

Aku harus jawab apa?????

"Ra! Kok diem?"

Aku nyengir. "Sama koko. Kenapa emang?"

Jongin ngangguk-ngangguk terus lanjut makan siangnya. "Oh. Kirain pacar."

Hehehe maaf ya Jongin aku harus bohongin kamu sekarang. Keadaan siaga satu soalnya.

"Ra, ngomong-ngomong, kemarin kok rumah sepi? Terus aku liat kamar kamu juga beda." Tanya Jongin lagi.

Sudah kubilang, kan dia itu orang yang sangat sangat penasaran. Bahkan kadang untuk urusan yang ga perlu dia tahu pun dia tanyakan.

Contohnya, waktu dulu Jongin pernah nanya ukuran bra yang Soojung pakai ketika sedang ada pelajaran berenang. Sebenarnya Jongin bertanya seperti itu karna ia naksir pada gadis itu dan Soojung memakai kaos putih tipis ketika berenang.

Beruntung Jongin tidak mendapat cap tangan pada pipinya.

"Aku kan pindah rumah, Jong. Kalau sepi itu karna yang lain lagi pada ke Jepang."

Jongin ngangguk-ngangguk lagi. Ia baru saja membuka mulutnya namun bell istirahat selesai berbunyi membuat ia mengatupkan bibirnya dan mengajak kami kembali ke kelas.

"Kayaknya ada yang aneh dari kamu sejak kemarin-kemarin."

Sial.

***


Sore menjelang malam kali ini aku sudah duduk cantik di meja ruang tengah rumah ini. Tentu dengan ditemani oleh kedua temanku, Jongin dan Sehun. Mereka kembali datang ke rumahku dengan membawa lebih banyak lagi soal-soal Latihan Ujian Nasional dengan paket yang berbeda dari tahun-tahun yang lalu.

Ugh, melihatnya saja sudah membuatku mual.

Aku mendengus. Pantas saja mereka datang lebih cepat dari kemarin. Ternyata membawa banyak paket soal.

"Kara, kamu ga punya cemilan lagi?" Tanya Jongin. Selain orang yang sangat penasaran, Jongin adalah pemakan segala. Jadi wajar jika ia ke rumahku, maka isi kulkas dan lemari snack akan menjadi kosong.

Aku menggeleng tanpa melihatnya. Aku sedang sibuk membalas pesan dari tuan rumah ini yang sangat aku rindukan itu. Kalau dipikir-pikir, apa aku terlihat seperti bucin sekarang? Kalau iya, ini semua karna Om Lay. Ia yang membuatku menjadi seperti ini.

Tidak-tidak, ini tidak baik. Aku harus menahan diri agar tidak terlalu jatuh.

Karna jika aku jatuh terlalu dalam, ia pun tidak akan bisa menolongku.

Om aLay
Apa Kara-ku sdh makan?

Kara
Belum

[1] Om LayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang