Pagi hari ketika aku bangun, aku menemukan sebuah kotak dengan kertas di atasnya. Paling juga kerjaan Om Lay ㅡmanusia gabut. Maaf, maaf. Aku jadi senang mengatai Om Lay sejak ia membobolku.
Aku ngambil kertasnya dan mulai membacanya pelan-pelan. Astaga, surat ini sangat aneh bikin aku ketawa ngakak. Mungkin kalau orang lain yang baca bakal senyum-senyum biasa karena mikir ini romantis. But, aku sih no. Ini terlalu aneh menurutku. Apalagi pada bait terakhirnya.
hello, from Lay handsome.
Saya lagi ada banyak urusan di kantor. Nanti siang tolong buatin saya makan siang, alamatnya udah saya tulis di notes ponsel kamu. Malamnya kita dinner di salah satu restoran saya. Pakai bajunya, jangan pakai yang lain. Kecuali kamu milih saya telanjangin.
Roses are blue
Violets are yellow
Biarin ga nyambung
Karna saya sayang kamuBegitu isinya, singkat dan ga nyambung. Aku yakin pasti ini dia nulis sendiri. Keliatan dari tulisannya yang berantakan kayak ceker gajah. Aku melipat kembali kertas itu dan mengambil sepotong pakaian di dalam kotak.
"Ini ngajak dinner atau ngajak lebaran, sih?" gumamku sedikit kesal juga aneh. Pasalnya dress yang Om Lay kasih itu panjang juga berlengan panjang. Persis seperti baju muslim.
Ketika aku asyik menggerutu dan juga menyumpah serapah, ponselku berbunyi.
+621388109401
G ush ngomel2
Tnggl pake kok sshAku membelalak kaget. Dia tahu darimana aku ngomel-ngomel? Parah. Aku segera menyimpan kembali dress tersebut dan segera membasuh tubuh. Kalau bukan karna Sehun yang akan datang, aku tidak akan mandi secepat ini. Ngomong-ngomong, waktu itu aku sengaja hapus kontak dia, dan aku tidak ada niat untuk menambahkan lagi ke dalam kontak.
Selesai mandi, aku segera menuruni tangga menuju ruang tengah. Dan, Sehun sudah duduk manis di sana.
"Jongin mana?" tanyaku begitu menyentuh sofa.
"Di rumahnya. Katanya dia mau dijemput aja."
"Ga biasanya."
Sehun segera menarikku untuk menaiki mobilnya dan melaju ke rumah Jongin yang tidak jauh dari sini.
"Tumben bawa mobil," cetusku. Sehun lebih sering bawa motor ketimbang mobil. Ya, karena Sehun belum punya cukup uang untuk beli mobil sendiri.
Sehun tersenyum. "Lagi bosen bawa motor," jawabnya.
"Tumben si Jojong minta dijemput. Biasanya dia yang selalu ngejemput aku."
Memang biasanya Jongin yang menjemputku. Ia jarang sekali minta dijemput, ya kecuali Jumex alias motor kesayangannya lagi turun mesin.
"Ga tahu. Lagi galau kali ditinggal gebetannya," jawab Sehun.
Hm, begitu. Jongin memang punya orang yang ditaksirnya baru-baru ini. Kalau tidak salah, sih anak angkatan tahun kemarin yang terkenal pintarnya sampai masuk kelas akselerasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Om Lay
Fanfiction[Om Series 1] apa yang bakal kalian lakuin kalau dihamilin sama temen Papa kalian? Started : 25 Juni 2018 Finished : 5 Januari 2019 ©Sehuntum, All Rights Reserved.