Part 9

1.3K 164 1
                                    

Seorang perempuan dengan wajah menyeramkan tengah menjambak kasar rambut wanita yang tersungkur di depannya. Wanita itu menangis tatkala perempuan iblis bernama Adeliona menggoresi wajahnya dengan pisau.

"T-tolong maafkan aku," wanita itu menghiba, dia tidak tahu bahwa perempuan yang dia hadapi adalah gadis gila yang justru senang melihat korbannya ketakutan sebelum meregang nyawa.

"Ah, jangan menangis," Adeliona mengusap air mata di pipi perempuan itu kemudian menggores lagi dengan pisau.

"Aaaakh, sakit," keluh wanita berusia dua puluh tahunan.

"Sakit? Kau tidak memikirkan perasaan orang lain ketika kau memberi komentar kejam pada mereka, kau jahat sekali," Adeliona memasang wajah terluka.

Perempuan di hadapannya adalah salah satu orang yang memberikan komentar jahat pada berita yang tengah beredar tentang Oh Sehun. Setelah memerintah Kai—pekerjanya—dia berhasil menemui perempuan yang kurang beruntung itu.

"Ku-kumohon beri aku ke-kesempatan," perempuan itu kembali terbata ketika Adeliona kembali memberi sayatan di lengannya, "Aaakkh," dia kembali meringis karena rasa perih dan darah yang mengucur.

"Aku tidak pernah baik pada korbanku, jangan memohon." Adeliona kini mengelusi bekas sayatan itu dengan sayang  sebelum mencengkram dengan tangannya. Perempuan itu kembali berteriak kesakitan.

"Ja-jangan bunuh aku."

Perempuan dengan balutan dress berwarna putih itu memasang wajah seolah terkejut, "Membunuh? Bagaimana bisa kau berpikir aku akan membunuhmu, kau benar-benar jahat!"

Adeliona berdiri, "Ya! Karena kau sudah menyarankan sesuatu tentang membunuh, kurasa aku jadi tertantang, belakangan ini kemampuan menembak jarak jauhku menjadi buruk, jadi bisakah kau berlari lalu aku akan mencoba kemampuanku, kalau kau berhasil menghindar maka kau kulepas."

Perempuan itu terkejut setengah mati, bagaimana bisa seorang perempuan cantik yang terlihat rapuh itu tak memiliki belas kasihan padanya, dia benar-benar sadar bahwa dia telah melakukan kesalahan dengan bermain dengan iblis cantik itu.

"Ja-jangan—"

"Yaa! Mulailah berlari atau aku akan membunuhmu disini saja."

Perempuan dengan kaus hijau army itu menggeleng frustasi, dengan susah payah dia bangkit dari duduknya. Satu sudut bibir Adeliona tertarik.

Perempuan itu berlari dengan sisa tenaga, jantungnya berdegup kacau. Adeliona mengeluarkan pistolnya, mengarahkan ke punggung perempuan yang berlari tak tentu arah, tak lama dia menarik pelatuk dan peluru itu meluncur menembus punggung perempuan yang kini tersungkur.

"Ah— kemampuan ini tidak hilang rupanya." Adeliona tersenyum bangga pada dirinya. Kemudian seperti biasa orang suruhannya menyeret mayat perempuan itu dan membereskan kekacauan yang dibuat oleh Adeliona.

Kemudian dia mendengar suara bisik-bisik dari atas jembatan. Dia pun berjalan menuju tangga. Tak jauh darinya Seunghwoon tengah menodongkan pisaunya pada seorang lelaki yang mengangkat tinggi-tinggi kedua tangannya.

Min Yoongi tidak mensyukuri satu hari dalam hidupnya ketika dia justru harus pergi malam hari karena salah satu artis yang lagunya diproduseri olehnya akan melakukan comeback dan harus tapping selama dua minggu. Itu artinya dia tidak akan kembali ke apartemen dan menginap di kantor tanpa pulang. Dia memang sering melakukannya dan entah mengapa dia selalu benci kegiatan ini.

Agust'D [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang