Part 12

1.1K 140 5
                                    

Satu hal yang terlintas di kepalanya ketika mendengar kata hukuman adalah gambaran dirinya akan menjadi samsak hidup para pria berbadan kekar yang memakai pakaian serba hitam, tetapi dia salah. Hukuman yang dimaksud Hara lebih mengerikan dan jauh lebih sakit daripada membayangkan dirinya dihujani pukulan-pukulan yang akan membuat dadanya memanas hingga dia akan terbatuk darah.

Setidaknya dia memikirkan seperti itu sampai kedua tangannya di pegang kuat lagi—oleh dua orang lelaki yang tadi menyeretnya. Lantas dia melihat bagaimana Hara dengan menyalakan lampu. Yang Yoongi pikir, tidak akan ada penerangan apa pun di dalam sini.

Kemudian dari dalam kantung Hara membawa keluar sebuah pisau lipat. Yoongi tahu merek pisau lipat itu.

Apa yang terjadi kemudian akan menjadi pukulan berat untuk Yoongi hingga mungkin saja jiwanya akan terguncang. Sebab dia melihat bagaimana Hara merobek baju pria berumur itu dan mulai menyayat-nyayat kulitnya dengan pisau. Hanya sebuah garis panjang tetapi Yoongi tahu dari erangan kesakitan pria itu, bahwa ini sangat buruk.

"Aaaaaargh."

Yoongi memejam kala erangan kembali terdengar. Kakinya sudah bergetar lemas daritadi, tetapi yang membuatnya jauh lebih sesak adalah bagaimana Hara menatap datar pria itu. Yoongi hanya tidak habis pikir tentang dimana hati nurani Hara sampai dia bahkan dengan tenang menggoreskan luka demi luka di tubuh lelaki itu.

"Aaaaaaaargh! Sakit." Suara berat pria yang menjerit membuat Yoongi kembali memjamkan mata. Dia berusaha berontak tetapi kekuatannya tidak dapat menandingi dua orang yang tengah mencengkramnya.

"Hentikaaaaan!" Itu adalah Yoongi yang berteriak karena tak tahan melihat adegan gore di depannya. Dan dia berpikir bahwa alasan Hara Dista melakukan ini hanya karena untuk memberinya hukuman.

Hara menoleh menatap Yoongi, lalu dari bibirnya tersungging senyum. "Menyukai tontonanmu, puss?"

Yoongi lemas sekali, dia ingin menangis tetapi terlalu malu, dia hanya tidak bisa menyembunyikan getar ketakutan yang mana membuat tubuhnya mengigil. Ada banyak darah memenuhi lantai dan baju perempuan itu, tetapi hanya dia dan pria yang sedang disiksa yang justru menjerit histeris.

"Aku bahkan baru memulainya, tunggu adegan menariknya."

Hara lantas menusuk dada pria itu lebih dalam dan menarik garis lurus ke bawah dengan pisau itu, membuat darah mengucur lebih banyak.

"Aaaaaaaaaaargh," erangannya membumbung di dalam ruangan.

Yoongi merasa pusing, bau anyir darah yang menyesakkan dadanya juga teriakan lelaki itu membuatnya limbung.

"Hei, sebentar, tahan sekali lagi, jangan sampai kau melewatkan bagian menyenangkannya Min Yoongi."

Pandangan Yoongi memburam, tetapi dia masih bisa menangkap bayangan bagaimana Hara merobek mulut pria yang sudah pingsan setelah tusukan di dadanya—hingga ke telinga, maka setelah darah mengucur lebih banyak hingga tergenang di lantai, Yoongi sudah tidak mendapatkan kesadaran.

Hara tersenyum miring, lantas menusukkan terakhir kali pisau itu tepat ke jantung pria tua itu, menutup acara dengan akhir yang sebenarnya tidak dia sukai karena terlalu manusiawi untuk membunuhnya lebih cepat. Hara itu bukan manusia, setengahnya iblis.

"Bereskan ini dan bawa dia ke mobil."

Hara memerintah Woobin dan Wonho untuk membersihkan kekacauan itu sementara Changwook menggendong Yoongi seperti cara para penculik menggendong korban setelah berhasil membius.

Agust'D [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang