Min Yoongi mengerang keras. Kepalanya dipenuhi bayangan mengerikan sosok Hara Dista, bagaimana gadis cantik yang keliatan lemah itu menjadi seperti tidak memiliki hati ketika habis menghilangkan nyawa seseorang dengan tangannya. Maksudnya, imej wanita yang punya hati lembut dan perlakuan tulus menjadi berbeda seratus delapan puluh derajat ketika dia melihat Hara.
Yoongi akui kontrol diri yang dimiliki wanita itu sangat hebat. Bagaimana dia bersikap manis ketika bersama Hoseok dan menunjukkan sifat aslinya di depan Yoongi. Wanita itu gila, psikopath, Yoongi sudah menggumam dalam hati.
Wanita itu pandai memainkan perannya, hingga Yoongi hampir saja tertipu dan melupakan fakta bahwa dirinya hampir saja dihabisi oleh calon istrinya sampai perjanjian itu terjadi. Kesepakatan yang hanya menguntungkan satu pihak yang sudah pasti itu adalah Hara Dista. Lalu Min Yoongi?
Kehilangan fans, karir dan masa depannya. Sungguh tidak sebanding dengan apa yang dia dapatkan. Bahkan jika dia menukarkan jiwanya dengan iblis, dia akan mendapatkan harga yang setimpal daripada ini.
Tetapi apa yang bisa Yoongi lakukan selain mengikuti bagaimana skenario hidupnya berjalan?
Dimulai ketika ayahnya menyerahkan Min Yoongi pada orang kaya lalu nasib sial menghampirinya bergantian.
"Kurasa aku harus menyerahkan lagu daydream milikku padamu," Hoseok mengambil duduk di samping Yoongi lalu menyodorkan sekaleng minuman bersoda.
"Sesuatu menganggumu?"
Yoongi melirik sinis Hoseok karena pertanyaan lelaki itu terdengar menggelikan di telinganya. Belum lagi apa yang lelaki itu lontarkan adalah sebuah pertanyaan yang menurutnya jarang dikatakan laki-laki kepada laki-laki lainnya.
"Kau tidak biasanya banyak diam Min."
Yoongi mengambil nafas berat. "Hyung, kau tahu tempat seseorang bisa pergi atau bersembunyi?"
Alis Hoseok terangkat satu.
"Maksudku tempat dimana seseorang bisa menenangkan diri."
"Kau tahu ada banyak tempat seperti itu Min Yoongi, tergantung kau ingin ke negara mana."
Yoongi mengangguk, dia bahkan sebenarnya sering pergi ke tempat yang bahkan manajer sekalipun tidak tahu dan pertanyaannya pada Hoseok yang seperti ini justru membuatnya merutuk bodoh.
"Kau aneh Yoongi. Ceritakan, apa sesuatu menganggumu? Apa ada sasaeng lagi?" Hoseok tentu tidak lupa di hari dimana Min Yoongi hampir saja mendapatkan serangan penguntit yang tiba-tiba saja berlari dan hendak memeluknya. Beruntung Min Yoongi mendapat reflek yang mana dia langsung saja mendorong wanita itu. Secara teknis Yoongi tidak salah tetapi entah kenapa dia merasakan bahwa apa yang baru saja dia lakukan adalah salah, apalagi dia adalah wanita. Pantang bagi Min Yoongi menyakiti perempuan.
"Hyung, aku ingin mati," ucapnya lalu menyenderkan kepala ke punggung sofa.
"Kau sudah mengatakan itu dari dulu, aku tidak terkejut."
"Kali ini beda," Pria itu berusaha membela diri.
"Kau juga mengatakan itu dua bulan yang lalu Yoongi."
Merasa berbicara dengan Hoseok hanya membuang waktunya Yoongi berjalan keluar. Hari ini dan besok tapping diliburkan. Jadi dia bisa pergi. Kemana saja, asal melarikan diri dari psikopat wanita itu.
Yoongi pilih menyetir mobilnya sendiri. Kondisinya sudah pulih dan bepergian dengan supir hanya membuatnya tidak bebas.
Yoongi berhenti di lampu merah. Tangannya mengetuk-ngetuk setir sambil mengintai detik yang muncul di alat hitung lampu lalu lintas itu. Sepi, hanya ada beberapa kendaraan yang berhenti di dekatnya. Yoongi mengedarkan pandangan tetapi sedetik kemudian dia merutuki sikap bodohnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Agust'D [END]
Romance[Remake] Min Yoongi tidak pernah menyangka dalam sejarah hidupnya menjadi seorang penyanyi dan produser dia harus berhadapan dengan seorang perempuan sakit jiwa yang sayangnya sangat kaya raya yang juga sangat kebetulan dijodohkan dengannya. Meski s...