Yoongi sama sekali tidak keluar dari dalam apartemennya. Dia hanya meringkuk di sudut kamar tanpa bisa menutup mata. Bayangan menakutkan tentang seseorang yang disayat-sayat dengan daging putih yang muncul sebelum darah mengucur terngiang jelas di kepalanya. Dia ingin menutup mata, tetapi yang terjadi justru semakin menakutkan.
Bayangan tentang bagaimana Hara menancapkan pisau ke dada pria itu lebih dalam dan menariknya ke bawah membuat perut Yoongi seperti teraduk.
Mual. Dia berlari menuju wastafel dan memuntahkan isi perutnya.
Yoongi merasakan pening yang amat sangat, dia tidak tahan terhadap darah dan segala yang berbau gore. Yang bisa dia lakukan adalah terkulai di kamar mandi. Tidak ada yang keluar sewaktu muntah sebab dia tak memakan apapun dari semalam. Hanya ada sedikit cairan berwarna kuning yang sangat pait.
Semuanya terasa seperti berputar, Yoongi menutup matanya perlahan. Tidak ada bayang mengerikan lagi, dia pikir mungkin dirinya terlalu lelah sampai tidak bisa melihat apapun lagi. Semuanya menggelap.
.
"Yoongi?"
"Sial," umpatnya.
"Ah, akhirnya kau sadar, aku akan memanggilkan kau dokter."
Seseorang yang entah siapa itu menekan tombol putih yang terpasang di dinding. Matanya tidak putus mengawasi Yoongi.
Tak lama seorang dokter datang bersama seorang suster, menyapa basa-basi dan bertanya apa yang Yoongi rasakan, kemudian mulai menyentuhkan permukaan stetoskop yang dingin ke kulit dada Yoongi, lalu dia mengeluarkan senter kecil dan mengarahkan cahayanya ke mata Yoongi.
"Kondisinya sudah mulai membaik dan sepertinya dia sudah bisa makan, kami akan mengantar kemari, pastikan pasien makan sesuatu."
Setelah berkata seperti itu, mereka berdua keluar. Menyisakan Yoongi dan seorang pria yang Yoongi sudah bisa lihat jelas siapa dia. Son Sung Deuk; manajernya.
"Min Yoongi, kenapa kau bisa pingsan di dalam sana?" tanyanya setelah mengalihkan atensi pada sang artis.
"Min Yoongi! Demi God! Tidak bisakah kau membuat ini lebih jelas!"
Hanya ada dengusan dari mulutnya sebelum mengeluarkan kata, "Tidak tahu."
"Yaah! Kau sulit sekali kuhubungi dari semalam. Kau bahkan tidak menjawab panggilan dari ayahmu, dan tiba-tiba aku menemukanmu pingsan di dalam kamar mandi. Kau mabuk semalam?"
Yoongi diam. Dia menarik selimut menenggelamkan tubuhnya dalam balutan kain putih. Dia tidak ingin menjawab satu dari rentetan pertanyaan yang ada.
"Yah! Yah! Jangan pura-pura tidur."
Pria itu berusaha menarik selimut Yoongi tetapi anak itu menahannya hingga terjadi aksi saling tarik-ulur selimut.
"Jawab dulu pertanyaanku." Masih dengan usaha menyingkirkan selimut dari tubuh Yoongi.
Pada akhirnya pertandingan menarik selimut itu dimenangkan oleh Yoongi, dengan dia yang sama sekali tidak berbalik untuk menatap wajah sang manajer. Dia enggan membuka mulut untuk siapa pun saat ini.
"Terserah kau saja!"
Setelah perkataan itu, Yoongi dengar pintu tertutup dari luar. Dia tidak mau bangkit untuk memastikan apakah manajernya sudah pergi keluar atau hanya mencoba mengerjainya dengan tetap berdiri di pintu lalu ketika Yoongi menoleh pria itu dapat menangkap Yoongi yang tidak tidur.
***
Matanya bergerak dari kiri ke kanan, meneliti setiap kata yang ada dalam kertas perjanjian yang harus dia tanda tangani hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Agust'D [END]
Romance[Remake] Min Yoongi tidak pernah menyangka dalam sejarah hidupnya menjadi seorang penyanyi dan produser dia harus berhadapan dengan seorang perempuan sakit jiwa yang sayangnya sangat kaya raya yang juga sangat kebetulan dijodohkan dengannya. Meski s...