Part 25

1.2K 136 17
                                    

Please apresiasi tulisanku dengan ngelike di setiap part!

Tonton trailernya juga biar ngefeel.

21+

***

Apa yang paling tidak Yoongi harapkan dari perubahan sikap Jieun sekarang adalah dirinya yang khawatir berlebih pada kemungkinan konyol semacam perempuan itu mungkin saja ingin membuatnya lalai kemudian melukai dirinya sendiri atau sesuatu yang lebih buruk dari itu.

Yoongi tak bisa menghentikan dirinya untuk mengecek Jieun ketika melakukan sesuatu dan itu membuatnya begitu aneh ketika Jieun mulai merasa risih dengan sikapnya.

"A-apa yang kau lakukan?" tanya Jieun ketika melihat Yoongi berdiri di belakangnya.

Pria itu tanpa sadar masuk ke kamar mandi bersamanya.

Pipi Yoongi bersemu merah. Malu pada kebodohan yang dia lakukan sekarang.

"Ugh? astaga maaf, aku tidak bermaksud—"

"Keluar."

"Huh?"

Jieun memutar bola mata. "Aku mau menggunakan kamar mandi, kau tidak bisa terus di sini dan melihat apa yang kulakukan kan?"

Yoongi menggeleng keras dan dengan begitu dia memilih keluar.

Jieun hanya menatap kepergian Yoongi sambil menggelengkan kepala.

Pria itu tak henti-henti menyumpah serapahi diri sendiri karena kelakuan konyolnya tadi. Bisa-bisanya ia tidak sadar membuntuti Jieun terus-terusan bahkan sampai ke dalam kamar mandi. Ia mengerang malu. Benar-benar bodoh.

Yoongi tak berani menatap Jieun ketika perempuan itu kembali ke ruang tengah. Dirinya benar-benar dirundung rasa malu.

Kecanggungan terjadi di dalam ruangan. Di mana Yoongi terus berpura-pura tidak memperhatikan Jieun, padahal, bahkan sedetik saja matanya tak dapat berhenti mengawasi setiap gerak-gerik perempuan itu.

Yoongi tidak mengerti pikirannya, kenapa ia sekarang jadi begitu peduli jika sebelumnya ia bahkan tidak memikirkan apa Hara sudah makan atau belum. Dan itu terkadang membuatnya mempertanyakan apa arti kekhawatiran berlebih di hati setiap kali berjarak dengan perempuan itu, hanya rasa iba atau Yoongi memang sudah memakai hati.

Tapi terlepas dari itu, Yoongi cukup lega setelah Jieun nampaknya lebih tenang saat ini. Jika sebelumnya perempuan itu selalu bertingkah atau melakukan sesuatu yang selalu membuat Yoongi takut, kini Jieun terlihat merawat dirinya dengan baik.

Sesuatu bergetar di saku celana Yoongi membuat si empunya tersentak dan terburu-buru mengeluarkan ponsel dari dalam sana.

Jieun beralih menatapnya tetapi Yoongi menghindari pandangan Jieun. Ia justru bergerak menjauh untuk mengangkat telepon.

[Min Yoongi. Kau di mana? Kau lupa harus ke agensi hari ini?]

Lelaki bersurai hitam itu memejamkan matanya sembari tangan menepuk dahi. Benar. Ia lupa bahwa hari ini manajer-nim memintanya untuk datang karena ada pertemuan dengan produser lain.

"Aku akan datang dalam dua puluh menit."

Setelah panggilan dimatikan Yoongi melirik Jieun yang sedang menonton tayangan di televisi.

Agust'D [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang