Part 16

1K 191 32
                                    

Tanpa aba-aba—tangannya melayang keras ke pipi si perempuan di hadapannya. Setelah badan perempuan itu terhuyung, pria itu menjambak rambut, memaksa sosok wanita yang meringis itu mendongak menatapnya.

Ia menelan ludah sesaat setelah tak menemukan wajah ketakutan dari sosok putrinya. Hanya ada sorot terluka.

"Sudah berapa kali kukatakan untuk tidak melibatkan orang lain. Kenapa keras kepala sekali?" Nadanya terdengar cukup tajam. Jika sosok yang dia hadapi bukan putrinya sendiri mungkin sudah dia bunuh ketimbang menghabiskan banyak tenaga untuk memarahi.

Seperti sosok pria yang mengeras, maka Hara juga sama. Ia tak mencoba melawan atau menjawabi ucapan ayahnya. Tidak, bukan karena dia lemah, hanya saja pria di depannya adalah sang ayah.

"Kenapa kau melibatkan Min Yoongi!" Ia menghempas wajah sang anak yang tadi dicengkramnya.

"Bukankah dia memang harus tahu siapa kita? Aku tidak ingin dia masuk ke lubang hitam sepertiku sebab salah memilih keluarga."

"Sejak kapan kau peduli!"

"Sejak kau bersembunyi di balik topeng untuk mengesankan Min Yoongi."

Mendengar kata itu meluncur dengan ringan dari mulut putrinya—Hara Gin merasakan bahwa darahnya mendidih di ubun-ubun. Emosi menguasainya.

"Dia tidak boleh berada bersamaku. Dia akan terbunuh kapan pun," ucap Hara tanpa melihat wajah ayahnya.

"Lalu bagaimana Sehun? Kenapa kau tetap mempertahankannya jika kau tahu bahwa seseorang bisa mati jika berdekatan denganmu?"

Telak. Hara mati kata untuk yang satu itu. Sehun dan Yoongi itu hal yang berbeda, tetapi keduanya akan menanggung resiko yang sama jika terlalu dekat dengannya.

"Jangan berlagak tak tahu jika ayahnya Min Yoongi adalah tangan kananku. Kau tahu artinya? Min Yoongi tidak akan mudah terbunuh."

Sementara itu Yoongi mematai dari ruangan kontrol kamera pengawas. Dia tidak berada di sana untuk ini. Seseorang melakban mulut dan mengikat tangan juga kakinya di kursi.

Tidak tahu apa tujuannya diculik dan disembunyikan di ruang kontrol cctv seperti saat ini, yang jelas Yoongi melihat bagaimana Hara hanya membuang wajah ketika orang yang Yoongi tahu adalah tuan Hara Gin sedang memarahi wanita itu.

Yoongi tidak dapat mendengar apa yang mereka debatkan tetapi atmosfer di sekitarnya berubah menjadi begitu panas. Sampai sebuah vas yang terbuat dari keramik di banting. Yoongi tersentak dan anehnya Hara justru tidak terkejut sama sekali ketika kejadian itu bahkan berlangsung di depan matanya. Tidak ada gurat ketakutan yang Yoongi tangkap dari ekspresi gadis itu.

Sampai kemudian rambut perempuan itu dijambak lagi dan ditarik untuk berdiri. Yoongi meringis ngilu, dia tahu setidaknya dijambak seperti itu pasti akan membuat kepala berdenyut sakit.

Yoongi terus melihat bagaimana Hara dibuat mendongak ketika ayahnya mengatakan kata-kata yang entah apa. Lalu tiba-tiba tubuh perempuan itu dihempas sampai terjatuh di atas pecahan keramik. Yoongi menahan nafas setidaknya sampai dia melihat adegan berikutnya di mana kepala gadis itu diinjak dengan sepatu.

Keluarga ini gila, pikirnya. Bagaimana bisa mereka memperlakukan anak sendiri dengan begitu kasar seperti seseorang yang hina dan tidak pantas hidup. Yang jauh lebih membuatnya semakin bingung adalah bagaimana Hara sama sekali tidak berekspresi ketika wajahnya bahkan tertusuk keramik.

Agust'D [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang