Part 20

1.3K 153 15
                                    

Dilike di tiap part ya, yang ketinggalan balik lagi gih terus di vote.

***

"Tenang Hara, tenang. Setiap orang dewasa pasti pernah melakukan seks. Jangan terlalu naif. Rileks saja dan tidak apa untuk melepas masa virgin, sebab ya, itu tidak akan buruk."

"Sekarang tarik nafas... huuuuufh~ buang fyuuuuuh. Tariiik... buang. Oke sampai di mana kita tadi? Ah... memeriksa legalisasi izin usaha Song Corp."

Mata bergerak dari kanan ke kiri dengan bibir yang mengigit pena. Hara membuka lembar demi lembar kertas yang terjilid di tangannya. Tidak biasa bagi perempuan itu bekerja dengan gelisah, sejak sejam lalu... maksudnya sejak kaki menjejak kantor dan melihat ada banyak laporan tertumpuk di meja yang harus ia periksa—dan tidak menemukan fokus sama sekali pada pekerjaannya.

Bahkan satu laporan saja bisa dibaca le tiga kali demi mengetahui dengan benar apa isinya. Sebab pertama kali membaca yang terbayang adalah Yoongi. Kali kedua adalah apa yang mereka lakukan. Dan ia harus mengerang begitu bayangan mimpi buruk melintas.

Yoongi bukannya selamat dari amukan Hara setelah malam itu. Ia habis ditampar dan dijambak, namun marahnya Hara reda setelah pria itu mengatakan bahwa mereka sama-sama tidak sadar.

'Ya! Bukan salahku, siapa yang mabuk berat lalu menciumku?'

'Tapi kalau kau bisa mengontrol dirimu ini tidak akan terjadi Yoongi!'

'Yah! Memangnya kau bisa mengontrol dirimu kalau kau mabuk?'

'Tapi harusnya kau jangan minum terlalu banyak kalau kau payah dalam minum.'

'Lihat dirimu sendiri, memangnya kau tidak mabuk. Lagipula siapa yang membuka bajuku pertama kali?'

Hara memejamkan mata. Mengeleng geli mengingat pertengkaran pagi itu usai mereka sama-sama sadar dan mendapati diri bangun dengan kepalanya berada di atas dada telanjang Yoongi dan keadaan mereka berdua sama-sama tidak berbusana.

Ia marah sekali pada Yoongi. Dan Yoongu sama terkejutnya dengan perempuan itu. Tapi keduanya sama-sama bingung sebab tak mengingat apa yang mereka lakukan malam tadi.

Ia juga mendengus kesal begitu menemukan lebih banyak tanda merah di tubuhnya, lebih jengkel dan malu karena Yoongi juga tidak lebih baik darinya. Melihat keadaan mereka waktu itu, rasanya tanpa harus bertanya ke satu sama lain—keduanya tahu bahwa mereka melewati malam dengan begitu liar.

Ia sudah tidak lagi virgin. Dan itu karena Yoongi. Tapi ia tidak semata-mata dapat membuat Yoongi bersalah atas kasus ini sebab jika diingat-ingat—ia sendiri yang menantang. Juga tidak mungkin baginya untuk menuntut, karena hal ini tentu akan dimanfaatkan oleh sang ayah sebab ini adalah kesempatan besar untuk pria itu membuat Hara tidak lari dari pernikahan sialan itu.

"Lupakan itu. Buang dari kepalamu Hara." Ia kembali menatap ke lembar putih dalam genggaman. "Izin usaha Song Corp~ Yoongi?"

Ia melempar map dari tangan ke atas meja lalu meringis geli sembaru memukuli kepala. Ini adalah laporan ke dua tapi ia benar-benar tidak bisa mempelajari dengan baik.

Padahal perusahaan Song Corp adalah incaran untuk dilengserkan agar perusahaannya dapat mengakusisi perusahaan tersebut. Tapi jika begini terus ia bahkan ragu bisa mengambil alih.

Di pasar saham—Hara adalah pengusaha yang cerdik dan licik dalam memengaruhi saingannya. Ia tidak ditunjuk untuk mengurus perusahaan tanpa sebab, bakat mengelola usaha ayahnya sudah dimiliki sejak remaja. Meski saat ini dirinya baru berusia dua puluh satu tahun. Ia bahkan pernah memenangkan proyek besar di bisnis legal milik sang ayah meski hingga ia sendiri diberi keleluasaan untuk mengelola bisnis bawah tanah mereka.

Agust'D [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang