Part 15

1K 139 8
                                    

Min Yoongi tidak tahu apa 'takut' bisa dipakainya untuk mendasari alasan yang mengakibatkan dirinya berkendara menuju sebuah komplek apartemen mewah di Distrik Eunpyong. Tanpa bertanya pun Yoongi mengerti bahwa siapa pun yang tinggal di apartemen itu bukan orang dari kalangan biasa, maksudnya, jika dia hanya pekerja kantoran atau pegawai, rasanya sedikit mustahil untuk memiliki rumah tinggal atau mungkin sia-sia, karena harga beli flat di sana tidak ramah untuk kalangan menengah ke bawah.

Yoongi menghentikan mobil, tepat setelah matanya melihat seorang perempuan dari kaca spion. Dia tidak turun untuk menyambut perempuan itu. Tidak ketika orang itu justru mendekat dan menunduk di depan kaca.

Tuk tuk tuk.

Senyum smirk Yoongi tercetak. Entah keberanian dari mana sehingga dia bisa bertingkah seperti memiliki sepuluh ribu nyawa. Maksudnya, Hara ini adalah perempuan yang beberapa waktu lalu membuat Yoongi untuk pertama kalinya melihat pembunuhan di depan mata.

Tuk tuk tuk. Kembali kacanya diketuk.

"Kau, masuklah." Yoongi berkata pada perempuan tanpa memalingkan wajahnya setelah memberi sedikit celah di kaca mobil.

Hara menggeleng. "Biar aku yang menyetir."

"Hah?" Alis Yoongi berjengit mendengar permintaan perempuan tersebut.

"Cepat keluar."

Tetapi Yoongi tak bergeming. Bahkan jika Hara membenci dirinya yang membangkang, Yoongi tidak akan menurut. Meski tidak tahu apa yang bisa perempuan itu lakukan untuk menghukumnya, tapi membiarkan perempuan gila itu menyetir mobilnya? Yang benar saja!

"Keluar, aku tidak akan meminta untuk ke tiga kali."

Sebagai rapper yang terkenal dengan gaya slengean-nya, Yoongi tersenyum miring sambil menaikkan alisnya. "Apa yang akan kau lakukan jika aku tidak menurut, membunuhku?"

Kini ganti Hara yang sedikit terkekeh lalu perlahan menegakkan tubuhnya. Ia sibak rambut pendeknya ke belakang sebelum berkata, "Apa yang kukatakan tentang jangan menentangku, Min Yoongi."

Yoongi menoleh, mematai dari bawah hingga ke atas sosok yang tengah berkacak pinggang di sebelah mobilnya.

"Masuklah, ini sudah lewat lima menit, aku tak akan menunggu lebih lama dari ini."

Hara terkejut. Penolakan Min Yoongi terdengar lebih berani dari yang dia kira. Biasanya pria itu akan mengatakan apa pun dengan nada bergetar meski tetap menentangnya, tapi kali ini, Yoongi seperti memiliki kontrol diri untuk menjaga agar tidak menyiratkan bahwa dia tengah gugup.

"Keluar, Min Yoongi, aku tidak sedang memberikan penawaran."

"Kalau begitu, aku yang memberimu penawaran. Masuk atau kutinggal?"

Tidak biasanya Hara merasa begitu sebal. Yoongi yang seperti ini adalah hal baru bagi Hara. Entah pemuda itu berguru pada siapa hingga merasa memiliki keberanian untuk selalu menentangnya.

"Wow, punya nyawa cadangan."

Yoongi kembali memunculkan smirk-nya. "Kalau aku memilikinya, aku akan menggunakan sebanyak yang aku bisa untuk tidak menurutimu."

Tetapi Hara sudah diambang batas. Jadi ketika Yoongi lengah, tangannya leluasa mengambil kunci mobil itu.

"Aku yang menyetir, Min Yoongi, aku sedang tidak main-main oke, kau bisa menolakku sebanyak kau mau, tapi hari ini menurutlah tanpa harus membuatku mengancammu." Yoongi mengalah mengikuti perintah dengan keluar dari mobilnya, lalu perempuan cantik itu mengambil alih tempat duduknya dan memasang seatbelt.

Agust'D [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang