☆Kemarahan Ali*

2.7K 137 0
                                    

                  7 Tahun Kemudian.
        Seorang Pria memakai Pakaian seragam Putih Abu Abu yang penuh dengan Coretan berlari menuju sebuah Les piano.Pria itu berhenti berlari melihat Di depan Seorang Guru Les Piano yaitu Ahmad.
"Ali,Kamu udah lulus SMA" Tanya Ahmad.
             Seorang Pria memakai Seragam Putih Abu Abu yang penuh dengan Coretan.Dia Adalah Aliando Reffatha.Ali sudah berusia 17 tahun dan Akan berusia 18 tahun.Ali menjadi Pria populer di sekolahnya dan Sekarang dia sudah lulus dari sekolahnya.
"Iya,Pak.Saya sudah lulus sekolah,Oh iya Prilly ada" Tanya Ali.
"Ada di dalam lagi main piano,Silahkan masuk" Ucap Ahmad.
            Ali berjalan memasukin Les Piano dan berjalan mencari Prilly.

"Wahai kupu kupu yang terbang
Sampaikanlah sampaikanlah pesanku
Padanya pemuda tampan
Wahai bunga bunga yang mekar
Katakanlah aku sedang menunggu
Padanya pemuda tampan"
            Ali mendengar Suara Alunan Piano yang Merdu dan Nyanyian yang merdu.Ali berjalan menuju Arah suara itu.Ali melihat Seorang gadis yang sedang duduk di Kursi Piano dan Memainkan Pianonya dengan Lincah.
Ali tersenyum melihat wanita itu.

"Telah lama aku menunggu
Seorang kekasih yang berwajah tampan
Berhati mulia datang kemari"
              Gadis itu bernyanyi sambil mengerakkan jemarinya di Tuts Tuts hitam Putih dan Memainkannya dengan Indah.Ali berjalan pelan menuju Gadis itu karena tidak ingin mengangguk kegiatan gadis itu.Gadis selesai memainkan Pianonya.Ali memeluk Gadis itu dari Belakang.
Gadis itu menyium Aroma tubuh Ali.
"Kayaknya aku kenal Aroma Tubuh ini,Ali ini kamu kan" Tanya Gadis itu.
"Bukan,Tapi perampok" Ucap Ali tersenyum.
"Nggak,kamu pasti Ali,Emang kamu mau rampok apa dari aku" Tanya Gadis itu.
"Rampok hati kamu,Prilly" Ucap Ali Tersenyum.
"Cup"
             Ali mengecup Pipi Prilly.
Ali bisa melihat Pipi Prilly yang bersemu merah.
"Kamu apaan sich Ngombal,Udah itu nyium nyium lagi" Ucap Prilly.
"Oh iya aku mau kasi lihat kamu,Kalau aku udah lulus dengan Mendapatkan predikat tertinggi" Ucap Ali memperlihatkan Raport ke Prilly.
             Senyum Prilly memudar dan Berganti dengan Wajah Sedih.
"Kamu lupa ya aku nggak bisa melihat" Ucap Prilly Mengambil Tongkatnya.
             Prilly berdiri dari kursi Piano dan Berjalan mengunakan tongkatnya sambil meraba raba sekitarnya.Ali menepuk jidatnya.
"Lo oon Banget Sich,Masa lo suruh Prilly melihat Nilai lo" Ucap Batin Ali mengutukin kebodohannya.
            Ali berjalan menghampiri Prilly Prilly berjalan menurunin tangga tapi dia terjatuh.Prilly meraba raba mencari Tongkatnya.Ali membungkuk dan Mengambil tongkat Prilly.
"Maafin aku ya,Aku nggak bermaksud bilang seperti itu" Ucap Ali merasa bersalah.
"Aku memang buta kok dan selamanya akan buta" Ucap Prilly ingin menangis tapi Menahan Air matanya.
           Sudah 10 Tahun sejak kejadian kecelakaan orang tuanya dan Dia mengalami kebutaan selama 10 tahun.Prilly hidup dalam kegelapan.
"Prilly,Kamu nggak boleh ngomong,Aku yakin kamu bakal bisa melihat lagi,Maafin aku ya,Aku mohon" Ucap Ali memegang Kedua Pipi Prilly dan Mencium Kening Prilly.
           Prilly merasakan jantungnya berdetak tak karuan di dekat Ali.Ali juga merasakan hal yang sama dengan Prilly.
"Ya udah ayo kita ke rumah rahasia" Ucap Ali.
"Ayo" Ucap Prilly.
            Ali menuntut Prilly berjalan menuju rumah Rahasia.
           Beberapa Saat Kemudian.
       Ali dan Prilly berada di tengah perjalanan menuju rumah tua.Tiba tiba ada mobil berhenti di samping mereka.Seorang Gadis membuka pintu mobilnya dan Turun dari mobilnya.Gadis itu merangkul lengan Ali.Ali risih dan berusaha melepaskan tangan gadis itu.
"Hy Ali,Selamat ya lo jadi Lulusan SMA terbaik,Buat rayain keberhasilan lo,Kita jalan yok" Ucap Seorang Gadis.
"Sory Nasya,Gue malas jalan sama lo,Ayo Pril" Ucap Ali menghempaskan tangan Nasya dan Merangkul bahu Ali.
             Nasya menahan Ali.Tiba tiba 3 Motor bersamaan dengan 3 Pria Yang memakai baju Putih Abu Abu sekolah lain dengan Penuh coretan.3 motor itu berhenti di hadapan mereka.Salah satu Pria itu menatap Ali penuh kebencian.
"Woi" Teriak Pria bernama Stefan musuh Ali.
               Stefan bersama Kedua temannya Cemal dan Hito turun dari motornya dan berjalan menuju mereka.
"Gila lo ya,Enak benar lo jadi orang,Di samping kanan lo ada Istri tua lo yang buta sedangkan di sisi kiri lo selingkuhan lo,OMG" Ucap Stefan meledek Ali.
"Heh lo nggak pernah berubah ya,Udah beda sekolah masih lo nyari gara gara sama gue" Ucap Ali marah dan Berjalan menuju Stefan.
"Ali" Ucap Prilly berjalan dengan tongkatnya mengikuti Ali.
             Ali memegang kedua Kerah baju SMA Stefan.Prilly dan Nasya berusaha melerai mereka.
"Ali udah" Ucap Prilly menarik Ali bersama Nasya menjauh dari Stefan.
"Hahaha,Udah lah Nasya,Ketahuan mending sama gue,Daripada lo jadi selingkuhan Anak pelacur" Ucap Stefan menghina Ali.
           Nasya berjalan menghampiri Stefan.
"Heh,Lo tuch jadi orang jangan pernah mimpi dech,Walaupun di dunia ini cowo satu satunya cuman lo,Gue nggak akan pernah milih lo,Ngerti" Ucap Nasya.
"Oh tuhan,Aduh.Mending lo sadar,Lo sadar heh,Dia lelaki bodo yang sukanya ama cewe buta,Dia nggak ada apa apa di banding gue" Ucap Stefan Menghina Prilly.
              Ali mengepal Tangannya mendengar Stefan menghina Prilly.
Ali berjalan menghampiri Stefan.
"Kurang ajar lo" Ucap Ali Marah dan Mendorong Stefan.
"Ali,Udah Ali,Udah" Teriak Prilly.
"Stefan ayo berantem sama gue" Ucap Ali melipat lengan Baju seragamnya ke atas.
            Prilly dan Nasya berusaha menahan Ali.Stefan berdiri dan Melipat lengannya ke atas.Kedua teman Stefan hendak maju.
"Biar ini urusan gue sama Anak Pelacur,Sial*n itu" Ucap Stefan.
"Ali,Jangan Ali" Ucap Prilly memohon.
"Jangan cuman bisa ya,Lo bersembunyi di belakang cewe cewe Bro" Ucap Stefan Menantang.
"Kita berantem sekarang" Ucap Ali Marah dan Berjalan menghampiri Stefan.
"Ali,Jangan" Teriak Prilly.
"Brugh"
             Ali menendang Perut Stefan.
Stefan termundur beberapa langkah.
"Brugh"
"Bragh"
"Brugh"
          Ali menghajar Stefan membabi buta.Nasya berjalan menghampiri Ali yang memukul Stefan hampir mati.
"Udah Ali" Ucap Nasya menarik Ali.
          Kedua teman Stefan membantu Stefan berdiri.
"Udah,Udah.lo nggak gun berantem sama anak gila ini" Ucap Nasya.
"Untung aja lo gue nggak habisin" Ucap Ali Marah.
"Gue tau lo main dukung" Ucap Stefan.
           Ali berjalan menghampiri Prilly dan Merangkul bahu Prilly.Ali menuntut Prilly berjalan meninggalkan mereka.Nasya memarahin Stefan.Setelah itu dia berjalan menuju Mobilnya.

BERSAMBUNG.


                  Vote And Comment.

PRILLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang