☆Tentang Prilly & Mami☆

2.5K 114 0
                                    

              Ali dan Prilly sedang berjalan menuju rumah Rahasia.Yang sedikit lagi sampai.Ali sedang merangkul pinggang Prilly untuk menuntut jalan Prilly.
"Ali,Kamu kenapa sich ngampang banget kepancing emosinya,Harusnya kamu jangan ngampang kepancing Emosi dan Seharusnya kamu nggak boleh Berantem sama Stefan" Ucap Prilly.
"Aku nggak suka aja dia ngehina kamu" Ucap Ali Masih Kesal.
"Loh,Dia nggak ngehina aku,Aku memang benar buta" Ucap Prilly.
"Prilly,Hey.Dengarin aku ya walaupun kamu buta,Tapi nggak ada seorang pun yang boleh menghina kamu,Kalau ada yang hina kamu sama aja nyakitin aku juga" Ucap Ali mengenggam tangan Prilly.
"Ali,Kenapa sich kamu selalu membela aku,Apa aku penting buat kamu" Ucap Prilly.
             Ali terdiam dan mulai tegang mendengar perkataan Prilly.Jantung Ali berdetak tak karuan.Prilly tersenyum mengingat perkataan dia.
"Kamu kenapa senyum senyum sendiri,Emang ada yang lucu" Tanya Ali mengalihkan pembicaraan.
"Nggak,Aku cuman mau ngodain kamu aja,eh.Kamu malah anggap pertanyaan aku terlalu serius" Ucap Prilly Tertawa.
             Prilly berjalan menggunakan tongkatnya membelakangin Ali.Ali menghela nafasnya merasa sangat tegang.
"Sekali aja aku mau dengar dari mulut kamu,Kalau kamu mencintai aku" Ucap Batin Prilly.
"Prilly" Panggil Ali.
              Prilly berhenti melangkah.
Ali berjalan menghampiri Prilly.Ali memegang kedua bahu Prilly dan Menarik Prilly ke dalam pelukannya.
Ali memeluk Prilly.Prilly membalas pelukan Ali.Mereka tersenyum.
"Seandainya kamu mendengar detakan jantung aku Prill,Detakan yang selalu bilang aku cinta kamu,Cuman aku belum berani untuk mengutarakan perasaan aku ke kamu" Ucap Batin Ali.
              Tanpa mereka sadari.
         Nasya melihat Ali dan Prilly berpelukan.Nasya memukul Stir mobilnya dengan Geram.
"Kenapa Si gadis buta itu mendapatkan perhatian Ali dari pada gue,Jelas jelas gue lebih sempurna dari pada dia" Ucap Nasya kesal.
            Nasya mengemudikan mobilnya meninggalkan Mereka dengan kesal.
            Beberapa Saat Kemudian.
       Ali dan Prilly sampai di rumah rahasia mereka.Ali dan Prilly duduk di kursi rumah itu.Ali memangku gitarnya dan Memetik gitarnya.

"Andai aku mencinta
Padamu duhai jelita
Apakah aku di terima menjadi kekasihmu
Apakah ku di terima"
              Ali bernyanyi sambil memetik gitarnya memandang Prilly yang tersenyum karena menikmati Petikan gitar Ali dan nyanyian Ali.

"Andai aku mencinta
Padamu duhai rupawan
Apakah ku di terima menjadi kekasihmu
Apa ku di terima"
              Prilly bernyanyi sambil tersenyum mendengar petikkan Gitar Ali yang mengiringin nyanyiannya.
Prilly meraba raba Tangan Ali dan Gitar Ali.Setelah itu meraba ke atas.
Dia menemukan Bibir Ali dan Wajah Ali.Prilly meraba raba wajah Ali dan menghafalkan wajah Ali di otaknya.

"Apa ku di terima"
              Ali dan Prilly bernyanyi bersama dan tersenyum.

"Hati nurani ku tak kan dusta
Kalau diriku cinta padamu
Apakah kau merasakan
Apa yang kurasakan
Ku jatuh cinta padamu"
                Ali bernyanyi dan Memetik gitarnya.Ali mengenggam Tangan Prilly.Setelah itu Membelai Pipi Prilly.
Prilly tersenyum dan Mengenggam tangan Ali yang membelai Pipinya.

"Hatiku bergetar bila memandangmu
Jantungku berdebar debar bila bersamamu
Apakah adanya cinta di dalam hatiku ini
Memang ku cinta padamu"
                Prilly bernyanyi dan Ali menyandarkan Kepala Prilly di bahu Ali.Ali memetik gitarnya.Prilly meraba raba Wajah Ali dari Mata,Hidung dan Bibir Ali.Prilly menghafalkan Wajah Ali di otak Prilly.Ali tersenyum dan Menikmati Sentuhan Prilly.

"Andai aku mencinta
Padamu duhai kekasih
Apa ku di terima"
               Ali dan Prilly bernyanyi bersama.Ali membelai rambut Panjang Prilly dan Mengecup Kening Prilly.
              Prilly menegakkan kepalanya dari Bahu Ali.Ali menaruh gitarnya di samping Ali.Prilly tersenyum.
"Prok,Prok,Prok"
             Prilly bertepuk tangan dengan tersenyum bahagia.Ali tersenyum.
"Permainan gitar kamu semakin hari semakin bagus aja,Aku jadi senang banget dengannya" Ucap Prilly.
            Ali tersenyum memandang Prilly.Ali mendekatkan Wajahnya dengan Wajah Prilly dan Hendak mendekatkan Bibirnya dengan bibir Prilly.Ali hendak mencium Bibir Prilly.Prilly tak sengaja mendorong Ali karena terkejut.
"Aduh,Maaf,Maaf aku nggak tau kamu ada di dekat aku,Maaf ya" Ucap Prilly.
"Kamu sengaja ya" Ucap Ali.
"Enggak aku Benaran nggak sengaja,Maafin aku ya" Ucap Prilly.
"Kamu pasti sengaja ingin mendorong aku" Ucap Ali mengelitik Perut Prilly.
"Aku nggak sengaja,Aku nggak sengaja" Ucap Prilly kegelian.
               Mereka tertawa dan Ali semakin Mengelitik perut Prilly.
Membuat Prilly tertawa.
            Beberapa Saat Kemudian.
Tante Lala Tantenya Prilly duduk di hadapan Irena.Irena memberikan Amplop berisi uang Ke Tante Lala yang bekerja sebagai Penyanyi Club Malam di tempat dia.
"Makasih Mi" Ucap Lala menerima Amplop itu
             Lala Menghitung jumlah uang di amplop itu.
"Maaf Mi,Apa mami nggak salah hitung,Kok jumlahnya segini" Tanya Lala.
"Memangnya kamu minta berapa" Tanya Irena.
"Ya harusnya lebih dari ini,Saya kan mati matian kerja untuk Mami,Tapi kenapa sich Mami tidak pernah menghargai hasil kerja keras saya" Ucap Lala.
"Oh jadi kamu minta hitung hitungan" Ucap Irena.
              Irena mengambil sebuah Map dan membukanya.
"Lihat,Lihat ini,berapa bayar hutangmu,Setiap bulannya aku harus membayar orang orang yang menagih hutangmu padaku,Belum lagi biaya hidup kamu dengan Prilly,Kalau di hitung hitung udah ratusan juta aku mengeluarkannya untukmu" Ucap Irena Marah.
             Karena belakangan ini banyak rentenir datang Ke Club Malam Irena untuk menagih hutang Lala.
"Jadi kamu bekerja seumur hidup kamu,Belum tentu bisa membayar hutang kamu" Ucap Irena Tegas.
"Tapi Mi" Ucap Lala terpotong.
"Masih berani kamu melawan ku" Ucap Irena.
            Irena berjalan keluar dari kantornya dan Berjalan menurunin tangga melihat Ali Putranya yang baru pulang kelulusan bersama Prilly.
"Ali" Panggil Irena.
            Ali dan Prilly berhenti melangkah.Irena menghampiri Ali.
"Mami mau bicara denganmu" Ucap Irena Tegas.
            Ali berjalan mengikuti Irena karena ingin memberitahu Irena kalau dia mendapat Juara satu.Irena membuka Pintu kamarnya dan Memasukin kamar bersama Ali.
"Mami,Ali dapat Predikat tertinggi di sekolah dan Dapat juara umum Di sekolah,Ali mendapat Nilai paling tertinggi di sekolah" Ucap Ali memperlihatkan Raport itu ke Irena dengan Bahagia.
              Irena menghempaskan Raport Ali sampai terjatuh Ke lantai.Ali terkejut melihat sikap Maminya.
"Itu tidak penting,Mami cuman mau tanya mau sampai kapan kamu di perbudak oleh gadis buta,Mau sampai kapan kamu selalu menuntut Prilly berjalan dan Menjadi mata untuk Prilly,Mau sampai tua kamu di perbudak sama Prilly" Ucap Irena Marah.
"Mami,justru Ali nggak ngerasa di perbudak oleh Prilly,Hati aku merasa senang dan Bahagia jika berada di dekat dia,Selalu mami berterima kasih dengan Prilly,Karena dia menjadi Motivasi Ali untuk giat belajar dan mendapatkan Nilai tertinggi,Mami tau kan Ali dulu malas belajar karena mendengar Perkataan Teman teman yang mengatai Ali anak Pelacur" Ucap Ali.
"Kenapa aku harus mempunyai anak yang bodo seperti kamu Ali.,Buka mata kamu lebar lebar Ali,Kamu suruh Mami berterima kasih dengan Gadis buta itu dan Dia selamanya akan menyusahkan kamu,Kalau kamu mau cari wanita yang lebih baik,Mami bisa cariin untuk kamu,Lebih cantik tapi nggak buta seperti Prilly" Ucap Irena.
"Cukup Mami,Walaupun Prilly buta dia menghargai Setiap usaha Ali tidak seperti Mami yang tidak menghargai usaha Ali dan Prilly lebih baik dari 1000× lipat lebih baik dari wanita manapun yang aku kenal" Ucap Ali Marah dan Kecewa dengan Irena.
              Tiba tiba Irena memegang dadanya sakit.Ali terkejut melihat itu.
Irena berjalan menuju Meja hias dan Mengambil Obat.Ali terkejut melihat Itu dan Menghampiri Irena.
"Mami,Ini obat apa Mami" Ucap Ali berusaha melihat Obat itu.
             Irena meminum Obat Itu.
"Mami ini obat apaan" Tanya Ali.
"Keluar,Keluar kamu" Ucap Irena kesakitan.
            Irena mendorong tubuh Ali  menuju Pintu kamarnya.
"Ali sayang sama Mami dan Ali ingin membanggakan Mami,Ali ingin meninggikan Derajat Mami,Tapi kenapa Mami tidak pernah menghargai usaha Ali" Ucap Ali Menangis kecewa.
"Keluar kamu,Keluar kamu,Keluar" Usir Irena Kesakitan.
            Ali berjalan keluar dari kamar Irena dengan penuh kekecewaan dan Penasaran dengan Obat yang di minum Irena.Irena mengambil Raport Putranya dan Melihat Nilai Putranya yang begitu sempurna dan Memeluknya sambil menangis.



BERSAMBUNG.



                  Vote And Comment.
            

            

PRILLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang