☆Saling Merindukan☆

1.4K 73 0
                                    

              Beberapa Saat Kemudian.
         Lala dan Mia menunggu Prilly yang dari tadi belum pulang.Tiba tiba Prilly pulang dengan raut wajah sedih.Lala berjalan menghampiri Prilly.
"Kamu kemana aja sich,Jam segini baru pulang,Kamu benar benar bikin Tante khawatir" Ucap Lala menarik tangan Prilly menuju Rumah.
            Mereka di depan pintu rumah Mia.
"Maafin aku Tante" Ucap Prilly.
"Kamu pasti abis nemuin Ali" Tanya Lala.
             Prilly menganggukkan kepalanya.
"Plak"
             Lala menampar Prilly.
Prilly menangis dan Memegang Pipinya yang panas karena Tamparan Lala.Lala begitu marah tapi di tarik Mia menjauh dari Prilly.
"Dasar keterlaluan,Keras kepala,Tante udah bilang berkali kali,Kamu jangan pernah menemui Ali" Ucap Lala Marah.
"Tapi aku tidak bertemu sama Ali tante,Aku juga nggak tau Ali ada dimana" Ucap Prilly menangis.
            Lala berjalan menghampiri Prilly.
"Ya udah cepat masuk" Ucap Lala merangkul Bahu Prilly dan Menuntut Prilly masuk Ke dalam Rumah.
             Keesokkan Harinya Ali dan Irena makan sarapan bersama.Siena dan Zahra yang sedang mengobrol.
Berhenti melihat mereka.Mereka berjalan Masuk ke kamar.
Membiarkan Ali dan Irena makan bersama.
"Setelah selesai makan kembalilah ke tempat ayahmu" Ucap Irena berdiri dan Hendak berjalan meninggalkan Ali.
               Ali berdiri dan menahan tangan Irena.
"Mi,Kenapa Mami sangat bernafsu untuk mengusirku,Kenapa Mi atau mungkin ada lelaki bodo yang mau mendekatin Mami,Jadi Mami tidak mau aku ganggu,Begitu Mi" Ucap Ali Kasar.
"Ah iya,Anggap aja seperti itu,Jadi sekarang kamu pergi dan jangan berbuat masalah lagi" Ucap Irena.
"Oke,Tapi mulai saat ini,Mami tidak usah ikut campur lagi dalam urusan aku dan Mami tidak punya hak lagi dalam kehidupan aku" Ucap Ali Marah.
"Plak"
            Irena menampar Pipi Ali.
Ali tersenyum miring dan Menatap Irena tajam.
"Aku tidak ingin melihat kamu lagi,Jadi lebih baik sekarang kamu pergi,Pergi kamu" Usir Irena.
"Tenang Mi,Tenang.Sampai mati pun aku tidak akan kembali lagi ke rumah ini" Ucap Ali Marah.
             Ali berjalan meninggalkan Irena dan Rumah Irena.Irena menangis dan Memegang dadanya menahan rasa sakit di dadanya.
"Maafin Mami Li,Ini terbaik buat kamu" Ucap Irena menahan Rasa sakit di dadanya dan memandang Putranya dari jauh.
           Siang Harinya Bis yang di tumpangin Ali sampai di terminal daerah rumah Ayahnya.
Bagas sudah ada di terminal menunggu Ali turun dari bus.Ali turun lewat pintu belakang Bis.
Bagas berbalik badan.Ali dan Bagas saling menatap.Bagas berjalan menghampiri Ali dan merangkul bahu Ali.
"Ali,Ayo Nak" Ucap Bagas.
             Beberapa Saat Kemudian.
         Ali dan Bagas berada di restoran menunggu pesanan Bagas.Pelayan datang membawa pesanan bagas.
Bagas menaruh makanan kesukaan Ali di atas meja.
"Itu kan Makanan kesukaan kamu" Ucap Bagas.
"Ternyata Papa masih tau makanan kesukaanku" Ucap Ali.
"Iya,Ayo silahkan Makan" Ucap Bagas.
             Ali dan Bagas menyantap makanan mereka.
"Maafkan Papa,Nak.Selama ini Papa salah sama kamu,Jujur Papa bukan Papa yang baik,Papa minta maaf,Papa selalu menyia menyiakan kamu,Tidak terasa sudah 7 tahun,Kamu sudah menjadi Dewasa dan Sebentar lagi kamu bakal masuk kuliah,Maafkan Papa ya,Papa salah,Apa yang Papa lakukan selalu salah,Maafkan Papa Li" Ucap Bagas menangis menyesal.
             Ali terdiam dan Berusaha menahan Air matanya.Tiba tiba Bagas berdiri dari kursinya dan Berjalan menghampiri Ali.Bagas berlutut di hadapan Ali.Ali terkejut dan Menangis.
"Maafkan Papa,Nak,Papa nggak mau Di kejar kejar Rasa bersalah Papa" Ucap Bagas.
"Papa bangun Ali udah Maafin Papa,Papa bangun jangan berlutut di hadapan Ali,Ali nggak suka" Ucap Ali menangis dan memeluk Bagas.
             Beberapa Saat Kemudian.
        Taksi yang di tumpangin Ali dan Bagas sampai di depan rumah Bagas.
Bagas dan Ali turun dari Taksi.Friska menyambut kedatangan Ali.Ali hanya diam.
"Ayo masuk,Silahkan" Ucap Friska mempersilahkan Ali masuk.
             Beberapa Saat Kemudian.
         Bagas dan Friska mengantar Ali ke kamar yang akan di tempatin Ali.
Friska membuka pintu kamar.Mereka berjalan memasukin kamar.
"Nah ini kamar kamu,Semoga kamu suka ya,Oh iya kalau ada apa apa bilang saja sama Tante,Tante masih megang Uang yang di kasi Mami kamu kok" Ucap Friska.
"Friska,Kamu ngomong apa sich,Ya sudah kamu siapin makan malam buat kita" Ucap Bagas.
"Iya" Ucap Friska berjalan pergi meninggalkan Mereka berdua.
"Sebenarnya Friska wanita yang baik,Tapi dia suka ngomong seenak aja,Ya sudah kalau begitu kamu Istirahat ya,Jangan malu malu,Silahkan" Ucap Bagas.
             Bagas berjalan meninggalkan Kamar Ali.Ali bersandar di penyangga ranjangnya.Ali mengambil kalung pemberian Prilly dan Membuka Liontin kalung itu.Ali melihat Foto Prilly di dalam kalung itu.
"Prilly,Kamu dimana sekarang,Aku merindukanmu" Ucap Ali mencium Liontin itu dan Menaruhnya di dadanya.
            Disisi Tante lala membuka pintu dan Melihat Prilly masih berbaring di kasur.Lala duduk di kasur Prilly dan Membangunkan Prilly.
"Ayo,Bangun.Mia ngajak kita jalan jalan" Ucap Lala.
"Aku lagi malas Tante,Tante aja ya Pergi" Ucap Prilly.
"Kamu nggak boleh begini terus dong,Kamu harus keluar kamar,Ayo bangun" Ucap Lala.
             Lala terkejut melihat mata Prilly sembab seperti habis menangis.
"Kamu nangis" Tanya Lala.
"Enggak" Ucap Prilly Berbohong.
"Kamu pasti bohong sama tante,Jelas jelas mata kamu sembab begitu" Ucap Lala.
              Prilly bangun dari Posisi baringnya.
"Tante,Kenapa Ali nggak nepati janjinya,Kenapa dia nggak datang di hari ulang tahun aku" Ucap Prilly menangis kecewa terhadap Ali.
             Lala memeluk Prilly dan Menenangkan Prilly.Prilly menangis di pelukan Lala.
"Kamu dimana Ali,Kenapa kamu ingkar janji,Aku merindukanmu Ali" Ucap Batin Prilly Kecewa.
             Disisi Lain Ali masih melamun memikirkan Prilly.Tiba tiba Lamunan Ali terganggu karena mendengar suara ketokkan Pintu.
"Ali" Panggil Bagas.
"Iya" Ucap Ali.
            Bagas membuka Pintunya dan Melihat Putranya seperti memikirkan seorang.Ali memasukkan kalung pemberian Prilly di dalam sakunya.
"Sedang apa kamu,Ayah tau pasti kamu lagi jatuh cinta,Oh iya gadis seperti apa yang kamu cintai" Tanya Bagas Penasaran Siapa Gadis yang Ada di pikiran Putranya.
"Bagaimana Ayah bisa tau kalau Aku lagi jatuh cinta" Tanya Ali.
"Dulu Papa pernah muda dan Merasakan nikmatnya cinta,Seperti yang kamu rasakan sekarang" Ucap Bagas.
"Apa perasaan begitu juga yang pernah Papa rasakan terhadap Mami" Tanya Ali.
            Bagas terdiam Mendengar pertanyaan Ali.
"Lupakan saja Papa,Aku juga tidak ingin tau,Bagaimana perasaan Papa terhadap Mami" Ucap Ali Berdiri dari Ranjangnya dan Hendak berjalan meninggalkan Kamar.
"Tunggu Ali" Ucap Bagas.
             Ali berhenti melangkah dan Masih membelakangin Bagas.
"Papa dulu pernah sangat mencintai Mami kamu,Tapi lama lama cinta itu memudar" Ucap Bagas.
            Ali menoleh menatap Bagas.
"Kenapa Pa,Kenapa cinta Papa bisa memudar" Tanya Ali.
"Karena Mami mu sangat tangguh,Dia bisa melakukan apa saja tanpa Papa,Papa cuman Bayangan di depan Mami kamu dan Keberadaan Papa tiada artinya" Ucap Bagas.
              Ali berbalik badan dan Berjalan menghampiri Bagas.
"Jadi itu Alasan Papa meninggalkan Mami,Dugaan Papa memang ada benarnya,Mami terlalu tangguh buat Papa,Tapi bagaimana dengan aku Pa,
Apa saat itu Papa memikirkan perasaan aku,Papa pergi saat aku masih terlalu kecil,Dimana pada saat itu,Aku masih membutuhkan Figur seorang Papa,Yang lebih parahnya lagi,Semua teman teman aku selalu menganggap aku ini adalah Anak haram" Ucap Ali berjalan menuju Jendela.
             Ali memandang luar jendela sambil mengingat Masa kecilnya yang di ejek Anak haram.
             Beberapa Hari Kemudian.
          Ali tidak kerja dia memilih diam di rumah untuk menenangkan Pikirannya.Disisi Lain Tante Lala dekat dengan Seorang Pria bernama Bram.Prilly selalu takut dengan Bram.Karena Bram sering mendekatin Prilly dan Mengoda Prilly.Rizky sering datang mencari Ali tapi Ali nggak ada.
            Keesokkan Harinya Lala berjalan memasukin kamar Prilly dan duduk di kasur Prilly.
"Sayang,Ayo dong Bangun,Om Bram mau ngajak Kita jalan" Ucap Lala.
             Prilly ketakutan mendengar Nama Bram.
"Aku nggak mau jalan,Aku mau di rumah aja" Ucap Prilly.
"Prill,Tolong dong jangan merusakin kebahagiaan Tante,Apa kamu nggak mau melihat Tante bahagia" Ucap Lala.
                    Prilly tidak ingin menghancurkan kebahagian Tantenya.
"Ya udah Prilly siap siap dulu ya Tante" Ucap Prilly terpaksa.
"Nah gitu dong,Itu baru keponakan Tante" Ucap Lala Bahagia.
              Lala berjalan meninggalkan Prilly.Prilly menangis ketakutan karena bertemu Om Bram calon suami Tantenya.
            Disisi lain Rizky datang ke tempat Bengkel kerja Ali.Rizky turun dari Motornya dan Mencari Ali.
"Woi Bang,Ali hari ini masuk nggak" Tanya Rizky.
"Ada,Itu di ruangan Pak Bos" Ucap Salah satu Tukang Bengkel.
              Rizky turun dari motornya dan Berjalan mendekatin Ruangan Bos.Rizky mendengar kalau Bos itu memarahin Ali karena tidak Masuk kerja Tanpa izin.Bersamaan Itu Mobil Om Bram yang membawa Prilly dan Lala.Service mobil di bengkel tempat kerja Ali.Bram,Lala dan Prilly turun dari Mobil.Bram lagi berbicara dengan tukang Bengkelnya tentang Masalah mobilnya.Tukang Bengkel itu berusaha memperbaikin mobil Bram.
"Ali,Gue bilang sekali lagi sama Lo ya ini bukan Bengkel Nenek moyang lo,Yang bisa keluar masuk seenaknya,Kalau kemana mana Izin" Ucap Salim Marah.
"Iya Bang,Maafkan saya,Saya berjanji tidak akan menguranginnya Lagi" Ucap Ali.
"Pokoknya ini yang terakhirnya,Kalau sekali lagi kamu melakukan Kesalahan,Saya pecah,Ngerti lo sana keluar" Ucap Salim Marah.
             Ali berdiri dan Berjalan keluar ruangan Salim.Rizky langsung merangkul bahu Ali.
"Lo darimana aja" Tanya Rizky.
"Ada urusan gue" Ucap Ali.
"Gue nyariin lo tau nggak,Mau bilang Makasih karena Lo udah minjamin tempat Lo untuk gue ngumpet" Ucap Ali.
              Ali melihat Prilly masuk ke dalam Mobil.
"Prilly" Ucap Ali.
"Prilly" Tanya Rizky Bingung.
            Ali berlari mengejar Mobil itu.
Ali melihat Ada Motor Bengkel yang masih ada kuncinya.Ali menaikin Motornya dan Mengemudikan Motor itu.
"Ali,Woy Ali" Teriak Rizky bingung dengan Sikap Ali.
             Beberapa Saat Kemudian.
Ali masih mengejar Mobil yang membawa Prilly.Tapi Tiba tiba Motornya mati.Ali melihat Bensin Motor itu Abis.
"Argh habis lagi" Ucap Ali menghela Untuk ke sekian Kalinya dia gagal ketemu Prilly.
            Beberapa Saat Kemudian.
        Bram,Lala dan Prilly berada di Restoran dan Lala pergi ke toilet meninggalkan Prilly dan Bram.
"Prilly,Apakah ada yang bilang kamu itu sangat cantik" Ucap Bram Mengoda.
               Prilly sibuk menyantap Makanannya tanpa mendengar Godaan Bram.
"Kecantikkan kamu itu" Ucap Bram Membelai Rambut Panjang Prilly.
             Prilly menghempaskan tangan Bram.
"Kenapa sich aku hanya ingin memujimu bukannya semua wanita suka di puji,Prilly sayang" Ucap Bram menyentuh Bahu Prilly.
"Lepas,Saya nggak suka di puji sama Om" Ucap Prilly marah dan Menghempaskan Tangan Bram.
"Sayang" Panggil Lala menghampiri Bram dan Mencium Bibir Bram.
            Lala duduk di samping Bram.
Mereka pun melanjutkan makannya.
            Beberapa Saat Kemudian.
         Bram mengantar Prilly dan Lala pulang.Lala begitu bahagia menceritakan tentang Bram.Prilly ingin memberitahu Tantenya Kalau Om Bram tidak baik.Tapi Prilly mengurungkan Niatnya karena mendengar suara kebahagiaan Tantenya.Dia nggak mau menghancurkan Kebahagiaan Tantenya.Prilly memilih hendak berjalan keluar rumah dengan tongkatnya.
"Kamu mau kemana Prill" Tanya Lala.
"Cari Angin segar Tante" Ucap Prilly.
            Beberapa Saat Kemudian.
      Prilly berjalan menggunakan Tongkatnya di taman.Prilly meraba raba Mencari Bangku taman.Prilly duduk di bamgku taman sambil menangis ketakutan.
"Kamu harus berani Prill,Nggak boleh takut,Dulu kalau Aku ketakutan Ada Ali yang selalu melindungin aku dan Sekarang aku harus bisa lindungin diri aku sendiri,Ali kamu ada dimana" Ucap Prilly menangis merindukan Ali.
            Ali sedang membersihkan Mobil.Tiba tiba dia merasa Prilly membutuhkannya.
"Prilly" Ucap Ali.
            Ali berjalan dan Salim berjalan mengikuti Ali.
"Ali Tunggu Li,Heh mau kemana lo" Tanya Salim Marah.
            Ali tidak menghiraukan Panggilan Salim.Dia berlari mencari Prilly.
             Malam Harinya Ali mencari Prilly.Dia tidak menemukan Prilly sama sekali.Ali melihat Liontin kalung pemberian Prilly.
"Prilly,Dimanapun kamu berada,Aku pasti akan bisa menemukan kamu,Tunggu Aku Prill,Tunggu aku" Ucap Ali mencium Liontin itu penuh kerinduan.
             Keesokkan Harinya Ali baru sampai di bengkel.Salim berjalan menghampiri Ali.
"Heh,Ali.Lo ikut gue ke dalam" Ucap Salim.
          Ali berjalan mengikutin Salim memasukin ruangan.Salim mengambil Seamplop uang dan Melemparnya ke meja.
"Itu gaji lo,Mulai hari ini lo nggak usah kerja disini" Ucap Salim.
"Tapi Bang" Ucap Ali.
"Tapi apa,Gue nggak bisa mempekerjakan orang kayak lo,Nggak ada tanggung jawabnya ngerti" Ucap Salim Marah.
"Maafkan saya bang" Ucap Ali.
"Maaf,Maaf,Dimanapun lo kerja,Nggak ada yang mau pekerjakan lo Ali,Kalau cara kerja lo kayak gini,Ngerti,Sekarang lo tinggalin tempat ini" Ucap Salim berjalan keluar ruangan.
"Bang,Tolong kasi saya satu kesempatan lagi Bang" Ucap Ali.
"Sory Li,Gue nggak bisa kasi lo 1 kesempatan Lagi" Ucap Salim.
             Tiba tiba Bang Husein datang Ke tempat Kerja Ali.
"Mas,Mas lihat Ali Mas" Tanya Husein.
"Itu" Ucap Orang Itu menunjuk Ali yang baru keluar dari ruangan Salim.
            Ali terkejut melihat Bang Huseim.Ali berjalan menghampiri Bang Husein.Bang Husein berjalan menghampiri Ali.
"Abang tau darimana kalau aku ada disini" Tanya Ali.
"Mami,Li,Mami" Ucap Husein Ragu.
"Mami kenapa bang" Tanya Ali.
"Mendingan lo ikut gue" Ucap Husein.
            Husein menarik Tangan Ali pergi dari Bengkel.Ali bingung.Tiba tiba perasaannya tidak enak terhadap Irena.

BERSAMBUNG.


                   Vote And Comment.

PRILLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang