☆Ikatan Hati☆

1.8K 91 0
                                    

             Keesokkan Harinya Irena berada di kantor Polisi.Karena mendapat kabar Kalau Ali ada di kantor Polisi.Irena melihat Ali di samping Ali ada kedua teman Stefan yang babak belur.Ali menatap Irena malas karena dia masih kesal dengan Irena.
"Aku ibunya Ali" Ucap Irena.
"Oh jadi anda ibunya,Ini bukan Masalah kecil,Anak anda udah memukulin 2 orang ini hingga babak belur" Ucap Polisi.
"Masukin aja berandalan ini ke penjara Pak,Biar dia kapok" Ucap Mama Hito.
"Betul Pak,Masukin aja ke Penjara" Ucap Mama Cemal.
"Mohon kalian tenang jangan buat keributan di kantor ini" Ucap Polisi.
"Heh,Irena.Ngapain kamu diam aja,Cepatan ngomong" Ucap Mama Hito.
"Mana berani dia ngomong,Dia cukup malu mempunyai Anak Berandalan seperti Ali" Ucap Mama Cemal.
             Irena berjalan mendekatin mereka.Mereka berdua ketakutan dan Berjalan mundur.Irena tepat di hadapan Mereka.Tiba tiba Irena berlutut di hadapan Mereka.Ali terkejut melihat Mamanya merendahkan harga dirinya demi dirinya.
"Aku mohon,Aku tau meskipun aku memohon,Aku tidak bisa menghapus semua kesalahan Anak aku,Sekali aku memohon,Aku memang salah,Aku belum bisa menjadi ibu yang baik,Tapi aku mohon,Jangan hancurkan masa depan anak aku" Ucap Irena menangis sambil memohon.
             Ali sedih melihat Irena memohon mohon ke Kedua Mama Kedua teman Stefan.
            Beberapa Saat Kemudian.
          Mobil Irena sampai di depan sebuah Rumah.Ali dan Irena turun dari Mobil.Di depan Rumah udah Ada Bagas ayah kandung Ali.Ali hanya diam.
"Kamu tidak ingin berbicara dengan ayahmu Ali" Tanya Irena.
            Ali hanya diam dan Irena berjalan menghampiri Bagas.Bagas Mempersilahkan Irena masuk.Ali dan Irena masuk ke dalam rumah Bagas.
Bagas duduk di kursi.
"Sebenarnya tujuan kamu datang kemari itu apa" Tanya Bagas.
              Irena menaruh sejumlah uang yang begitu banyak di atas meja dan di depan Bagas.
"Ini ada uang 100 juta,Aku rasa cukup untuk biaya kuliah Ali,Makan dan Pakaian Ali selama setahun,Ali baru lulus SMA dan Aku mau Ali di masukan Ke kampus yang terbaik,Kalau kurang aku bakal tambahin lagi,Aku tidak bisa lagi mengurusnya karena itu aku serahkan tanggung jawab ini kepadamu" Ucap Irena.
"Mami" Ucap Ali Terkejut mendengar perkataan Irena.
            Irena menoleh ke belakang dan Menghadap Ali.
"Kamu sudah cukup membuat Mami Pusing Li,Bukankah kamu ingin sekali tinggal bersama ayahmu,Selama ini kau bilang ingin tinggal sama ayahmu,Seharusnya kamu senang karena Mami nggak akan ngurusin hidup kamu lagi,Ali selama bersama Ayah kamu,Kamu harus menjadi lebih baik dan Raih cita cita kamu sebagai musisi terkenal" Ucap Irena memegang kedua bahu Ali.
            Irena mengecup kening Ali.
Ali menahan Tangisannya dan Irena berjalan pergi meninggalkan Ali sambil menangis.
"Irena,Tunggu Irena" Panggil Bagas.
"Kenapa sich teriak teriak ganggu orang istirahat aja" Ucap Friska yang baru keluar dari kamarnya.
            Friska terkejut melihat Ali.
"Siapa kamu" Tanya Friska.
"Friska ayo sini" Ucap Bagas membawa Friska masuk ke dalam Kamar.
               Ali mendengar suara pertengkaran Friska dan Bagas.Friska yang tidak ingin Ali tinggal di sini.Ali merasa Tak di inginkan.Irena nyerah untuk mengurusin Ali dan Sekarang Istri baru Papanya tidak ingin Ali tinggal disini.Ali berjalan pergi meninggalkan rumah Bagas.
             Beberapa Saat Kemudian.
        Setelah Bagas berhasil membujuk Friska.Bagas keluar dari kamarnya.
Bagas melihat tidak ada Ali.
"Ali,Ali,Ali" Panggil Bagas Mencari Ali sampai keluar rumah.
"Bagus dech,Kalau dia tau diri" Ucap Friska.
            Friska berbalik badan dan Melihat uang begitu banyak.Friska tersenyum bahagia melihat uang itu.
            Beberapa Saat Kemudian.
          Ali sedang berjalan sambil memegang Selembar Foto Prilly.Ali sudah memutuskan untuk mencari Prilly.
"Maaf Mbak,Mas pernah liat gadis di foto ini nggak" Tanya Ali menunjukkan Foto Prilly.

"Maaf Mbak,Mas pernah liat gadis di foto ini nggak" Tanya Ali menunjukkan Foto Prilly

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PRILLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang