☆Terbongkarnya Sebuah Kernyataan☆

1.7K 81 1
                                    

             Tiba tiba Ada tangan kecil mengusap Air mata Ali.Ali terkejut melihat Jelita.
"Papa,Cenapa Kok angis" Ucap Jelita.
"Papa nggak apa apa kok,Jelita kapan datang" Ucap Ali.
"Barucan,Jelita mau nemu Papa,Angen soalnya" Ucap Jelita.
               Ali memeluk Jelita sambil menangis.Tiba tiba Jelita menangis.
Ali melonggarkan pelukannya melihat Jelita Nangis.
"Kok Jelita nangis" Tanya Ali Mengusap Air mata Jelita.
"Jelita,Nggak tau Kalau Lihat Papa sedih,Jelita jadi ikut sedih" Ucap Jelita.
"Papa janji nggak sedih lagi,Biar Jelita nggak sedih" Ucap Ali.
"Janji" Ucap Jelita menjulurkan kelingkingnya.
"Janji" Ucap Ali mengaitkan Jari kelingkingnya dengan Jelita.
             Siang harinya Ali dan Jelita di depan Jualan Es Krim.
"Jelita,Mau es krim rasa apa" Tanya Ali.
"Coklat di campur stroberi Pa" Ucap Jelita.
           Ali mendengar pesanan itu dan Memesan Pesanan dia dan Jelita.Al mengingat dia dengan Prilly di Stand Ice cream.

               Ali dan Prilly di tempat jualan Es Krim.
"Prill,Mau Es Krim apa" Tanya Ali.
"Rasa coklat campur Stroberi" Ucap Prilly.
             Ali memesan pesanan Es Krimnya.Setelah itu dia mengambil tangan Prilly dan Menaruh Es Krim 2 rasa itu di tangan Prilly.Prilly menjilat Es krim itu dengan bahagia.
"Mau coba dong" Ucap Ali.
"Nggak,Beli aja sendiri" Ucap Prilly menjilat Es Krim.
               Ali mengecup Bibir Prilly dan Menjilat Sisa sisa Es Krim di bibir Prilly.
"Enak" Ucap Ali Jail.
"Ih Ali,Mesum dech" Ucap Prilly mencubit Pinggang Ali di samping Prilly.
"Tapi kamu suka kan" Ucap Ali.
            Pipi Prilly bersemu merah.
Membuat Ali tertawa.Prilly kesal dan Mencubit Ali.

             Tiba tiba Ali menangis dia merindukan Prilly yang buta dan Ali yang menjadi Matanya.Sekarang Prilly nggak butuh Ali.Karena Prilly udah bisa melihat.Jelita melihat Ali menangis.
"Papa kenapa menangis" Tanya Jelita.
"Nggak kok" Ucap Ali mengusap air matanya.
            Ali mengambil pesanannya dan Memberikan Es Krim pesanan Jelita.
Jelita bersorak bahagia menerima Es Krim dan Menjilatnya.Ali tersenyum melihat itu.Entah kenapa Ali merasa nyaman dengan Jelita.Setelah memakan Es Krim.Ali mengendong Jelita di punggungnya.Ali berlari dan Jelita tertawa bahagia.
"Yes terbang" Ucap Jelita.
             Ali tertawa dan Berputar.Jelita semakin bersorak gembira.
           Beberapa Saat Kemudian.
       Ali mengantar Jelita di depan gerbang.
"Papa,Nggak mau mampir" Tanya Jelita.
"Nggak,Papa pulang dulu ya" Ucap Ali membungkuk di hadapan Jelita.
"Cup"
           Jelita mencium Pipi Ali.
"Jelita sayang Papa" Ucap Jelita.
"Papa juga sayang Jelita" Ucap Ali.
           Jelita berjalan memasukin gerbang.Ali masih memandang Jelita dari jauh.Jelita menolehkan ke belakang dan melambaikan tangannya dengan Ali.
"Seandainya Papa Ali,Papa Jelita pasti Jelita bahagia Banget" Ucap Batin Jelita.
"Kenapa aku merasa tidak rela berpisah dengan Jelita" Ucap Batin Ali Bingung.
              Ali berjalan meninggalkan rumah Jelita.Jelita masuk ke rumah melihat Prilly berciuman dengan Rizky.Jelita mengambil Batu dan Melemparnya ke Rizky.
"Aw" Ucap Rizky memegang dan Melepaskan ciumannya dengan Prilly.
           Prilly melihat Jelita.Tersenyum meledek.
"JELITA" Bentak Prilly marah dengan sikap Jelita.
           Prilly berjalan menghampiri Jelita.
"Mama tidak suka sikap Jelita ke Om Rizky" Ucap Prilly.
"Tapi Jelita nggak suka orang pembohong kayak Om Iky,Dia bukan Papa dan Jelita udah menemukan Papa" Ucap Jelita.
"Jelita,Berhenti untuk mengakui Orang lain Papa kamu,Papa kamu udah nggak ada" Ucap Prilly menangis.
"Maksud Mama apa" Tanya Jelita.
              Prilly terdiam dia nggak mungkin memberitahu Jelita.Ali udah meninggal.Prilly berjalan meninggalkan Jelita.Lala yang melihat itu memeluk Jelita dan Rizky memilih untuk Pulang.
             Prilly di kamarnya dan Menangis.Dia melihat Kotak pemberian Ali.Prilly mengambil kotak itu dan Hendak membukanya.Tapi dia nggak kuat untuk melihat Foto Ali dan Mendengar suara Yang menyakitkan Hatinya.
"Ali,Kamu tau sampai sekarang aku masih berharap,Di beri waktu 1 hari untuk melihat Kamu dan Memeluk kamu,Sampai sekarang aku belum Bisa membuka hati aku untuk Rizky,Aku masih mencintaimu Li,Masih mencintaimu" Ucap Batin Prilly menangis.
              Beberapa Hari Kemudian.
           Ali dan Jelita sering berjalan bersama dan Bermain bersama di rumah rahasia.Jelita merasakan Bahagia karena merasa memiliki sosok Papa.Ali juga merasa bahagia dengan Jelita.
       Keesokkan Harinya Ali berada di kantor baru Rizky.
"Gue mendirikan Perusahaan rekaman ini Ali dan gue sengaja menyewa tempat ini untuk di jadikan kantor,Gue berharap lo bisa bantu gue Ali" Ucap Rizky.
"Apa yang bisa gue bantu" Tanya Ali.
"Gue tau banget bakat lo untuk ciptain lagu,Gue minta lo ciptain lagu untuk Prilly" Ucap Rizky.
                Ali terkejut mendengar perkataan Rizky.
"Prilly" Ucap Ali.
"Kenapa Li kok lo kaget gitu,Lo kan udah ketemu pacar gue Prilly,Dia itu penyanyi berbakat dan gue mau lo ciptain lagu buat dia,Gimana setuju kan" Ucap Rizky.
"Sory Ky untuk kali ini gue nggak bisa bantu" Ucap Ali berdiri dan berjalan.
          Prilly yang berjalan bersama Jelita mendekatin Pintu kantor Rizky dan Hendak membuka pintu tapi terhenti karena mendengar suara Ali.
"Mendingan lo cari orang lain aja" Ucap Ali.
"Tapi Ali,Kenapa hah" Ucap Rizky berdiri dan Berjalan menghampiri Ali.
           Prilly sedang mengobrol dengan Jelita.Jelita ingin pulang.Tapi Prilly menyuruhnya sabar.
"Atau jangan jangan lo udah di kontrak perusahaan lain ya,Gue berani bayar lo mahal Li,Asalkan lo kerja disini dan nggak kerja di tempat lain" Ucap Rizky.
"Ky,Gue minta maaf banget,Ini bukan masalah uang,Benar benar kali ini gue nggak bisa bantu lo Ky,Sory banget" Ucap Ali.
"Alasan lo apa nolak tawaran gue" Tanya Rizky.
"Prilly,Dia lah alasan utama gue menolak pekerjaan ini" Ucap Batin Ali.
"Gini aja gue minta lo mempertimbangkan dulu tawaran dari gue,Gue mau banget kita bangun bersama perusahaan ini,Ya" Ucap Rizky.
             Ali berjalan mendekatin Pintu dan Membuka pintu.Ali keluar dari ruangan Rizky.Ali terkejut melihat Prilly mengobrol dengan Jelita.
"Papa" Panggil Jelita.
             Prilly menoleh dia terkejut melihat Ali.Ali memalingkan wajahnya dari mereka dan Berjalan meninggalkan Mereka.
"Papa" Panggil Jelita Mengejar Ali.
"Jelita" Panggil Prilly.
            Prilly mengejar Jelita.Jelita masih berjalan menurunin tangga mengejar Ali.Ali masih berjalan dengan Cepat meninggalkan Jelita.
Dia nggak menyangka Jelita anak Prilly.Jelita terjatuh.
"Papa Hiks Hiks Sakit" Ucap Jelita menangis memegang Lututnya yang terbentur lantai.
             Ali menoleh terkejut melihat Jelita.Ali dan Prilly berlari menghampiri Jelita.
"Jelita,Kamu nggak apa apa Nak" Tanya Ali dan Prilly bersamaan.
            Jelita masih menangis dan Menoleh memandang Ali dan Prilly.
Ali dan Prilly masih memandang.
Prilly merasakan Sesuatu harapan dia terkabul.Tapi dia nggak tau Harapan apa itu.Dia masih menatap Wajah Ali.
Ali berdiri dan Berjalan meninggalkan mereka.   
"Papa,Jangan tinggalin Jelita Hiks Hiks" Ucap Jelita Menangis melihat Ali pergi darinya.
             Prilly memeluk Jelita.Jelita menangis di pelukan Ali.Ali berjalan keluar dari Perusahaan Rizky dia berpapasan dengan Lala.Lala terkejut melihat Ali.
"Ali,Ya tuhan,Ali kamu masih hidup" Tanya Lala Terkejut.
          Ali bingung dengan perkataan Lala.
           Beberapa Saat Kemudian.
         Ali dan Lala di rumah Prilly.
Mereka duduk di sofa ruang tamu.
"Prilly mendapat surat dari Nasya yang menyatakan kamu sudah meninggal dunia,Saat itu Prilly benar benar kecewa dan terpukul apalagi Saat itu dia melahirkan Anak kalian Jelita anak kamu dan Prilly" Ucap Lala.
              Ali terkejut mendengar perkataan Lala.
"Apa,Jelita anak aku" Tanya Ali Terkejut.
"Iya,Hasil hubungan kamu dan Prilly,Sebelum Prilly ke Singapore" Ucap Lala.
               Ali mengingat kejadian itu.
Kejadian Dia dan Prilly sudah melakukan hubungan itu tanpa Status pernikahan.
"Prilly saat itu Nekat bunuh diri untuk menyusul kamu dan Hampir meninggalkan Jelita sendirian,Tapi untung ada Rizky,Rizky membantu Prilly bangun dari kepurukkan dan Rizky juga yang membantu Prilly bisa melihat Lagi,Ali" Ucap Lala.
            Ali berdiri dan Berjalan dengan kecewa.
"Jadi karena selembar surat kalian benar benar menganggap aku benar benar udah mati,Kenapa kalian nggak mengecek kebenarannya" Ucap Ali.
"Aku sudah berusaha menelpon rumah kamu,Tapi tidak pernah ada jawaban" Ucap Lala.
            Ali mengeluarkan kalung pemberian Prilly dari saku celananya.
Lala terkejut melihat Kalung pemberian Prilly untuk Ali dan Di pakaikan di leher Jelita.Jelita pernah bilang kalau kalungnya hilang di ambil anak nakal dan di buangnya oleh anak nakal itu.
"Darimana kamu mendapatkan kalung itu Li" Tanya Lala.
"Di taman" Ucap Ali.
"Kalung itulah di kirim Nasya bersama suratnya karena kalung itulah Prilly benar benar yakin kalau kamu sudah meninggal" Ucap Lala berjalan menghampiri Ali.
"Sampai kapan Tante terus membohongin aku" Ucap Ali.
"Aku nggak pernah bohong,Aku bicara apa adanya Li" Ucap Lala.
"Tante di dalam Liontin ini ada Foto aku dengan begitu Prilly langsung tau kalau Aku masih hidup Tante,Aku masih hidup Tante,Tapi mungkin sekarang Prilly tidak mau mengenai aku lagi,Dia lebih suka hidup dengan Rizky Yang lebih mapan,Lebih memiliki segalanya dan Bisa memenuhi kebutuhan Dia dan Jelita,Bukan begitu Tante" Ucap Ali berjalan dan Berdiri di hadapan Lala.
"Plak"
            Lala menampar pipi Ali.
"Dengar ya Prilly bukan Gadis matre,Semenjak dia bisa melihat Kembali,Dia sama sekali tidak berani membuka Liontin kalung itu karena di dalamnya ada foto kamu,Dia takut semakin terluka,Dia belum bisa menerima kernyataan kalau kamu udah Pergi untuk selamanya" Ucap Lala.
"Tante,Tapi kenapa dia membuang kalung ini di taman dan Barang barang pemberian aku,Jangan jangan dia juga membuangnya seperti kalung ini" Tanya Ali.
"Dia nggak membuang kalung itu,Dia memberikan kalung itu ke Jelita dan Menyuruh Jelita untuk tidak membuka Liontin kalung itu,Tapi beberapa hari lalu,Jelita kehilangan kalung itu,Kata Jelita kalung itu di ambil oleh anak anak nakal yang membully Jelita dan membuangnya,Soal barang barang kamu emang benar udah Di buang tapi bukan yang membuangnya tapi Tante yang membuangnya,Karena Tante tidak mau dia selalu menderita melihat barang barang kamu" Ucap Lala.
"Sekarang Prilly harus tau kebenarannya,Kalau aku masih hidup,Ali yang di cintainya Masih hidup dan Jelita harus tau kalau aku Ayah kandungnya" Ucap Ali hendak pergi menemui Prilly.
"Ali tunggu" Ucap Lala menahan Ali.
"Jangan Ali kamu ingin membunuh Prilly sekali lagi,Apalagi kamu sahabat Rizky,Prilly pasti lebih terpukul lagi dan lebih kecewa" Ucap Lala.
"Lalu apa yang harus aku lakukan Tante,Apalagi Jelita anak kandung aku Tante" Ucap Ali Menangis.
"Lupakan saja Prilly,Anggap aja Kamu tidak mengenal Prilly dan Tidak mempunyai Anak bernama Jelita" Ucap Lala.
"Kenapa harus Ali yang di pisahkan dengan Cinta Ali dan Anak Ali sendiri" Ucap Ali menangis.
"Itu yang terbaik Ali,Rizky bisa membuat Hidup Prilly dan Jelita Bahagia" Ucap Lala.
              Ali menangis dia harus merelakan Cintanya Prilly dan Anaknya Jelita Untuk Rizky.Demi kebahagiaan Prilly dan Jelita dan Demi sahabatnya Rizky.
            Beberapa Saat Kemudian.
        Ali berjalan masuk ke dalam rumahnya.Nasya melihat Ali dia berjalan menurunin tangga.
"Ali,Ali,Kok lo baru datang sich,Gue udah nungguin lo dari tadi Ali" Tanya Nasya.
             Ali berjalan menghampiri Nasya.
"Buat apa lo nungguin orang yang sudah Mati,Ali sudah mati,Mati di bunuh oleh kamu" Ucap Ali Marah.
"Lo itu ngomong apa sich Li" Ucap Nasya.
                 Ali mengambil kalung pemberian Prilly dan Menunjukkannya di depan Nasya.
"Lo pasti tau apa yang gue katakan,Nasya,Kenapa lo tega ngelakuin ini,Kenapa" Ucap Ali berjalan memutari Nasya dan Berdiri di belakang Nasya dengan kemarahan.
"Gue lakuin itu supaya gue bisa dapatin lo,Gue cinta sama lo dan Gue nggak mau lo bersatu dengan Prilly" Ucap Nasya memegang Kedua Bahu Ali.
           Ali menghempaskan tangan Nasya dari kedua bahunya.
"Gue sengaja membuat itu supaya dia menyangka kalau lo sudah mati dan Dia nggak perlu ganggu hidup lo" Ucap Nasya.
"Gue sangat membenci lo Nasya,Gue sangat membenci lo dan Jangan pernah muncul di hadapan muka gue karena gue takut Khilaf hingga menceklek lo sampai mati" Ucap Ali sangat Marah.
           Ali berjalan meninggalkan Nasya dengan penuh kemarahan.
Nasya menangis mendengar perkataan Ali yang begitu marah terhadapnya.

BERSAMBUNG.

                  Vote And Comment.

PRILLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang