☆Kehilangan & Cobaan Untuk Ali☆

1.5K 79 0
                                    

              Beberapa Saat Kemudian.
             Ali bersama Bang Husein berjalan Di lorong rumah sakit.
Menuju sebuah Ruang rawat.Ali dan Bang Husein masuk ke dalam ruang rawat.Ali terkejut melihat Irena dengan Muka Pucat dan Alat Oksigen yang terpasang di Mulut dan Hidungnya.Ali menghampiri Irena.
"Mama,Mama,Mama,Ini Ali Ma,Bangun Ma,Ma ini Ali pulang Ma" Ucap Ali Panik dan Berusaha Membangunkan Mamanya.
"Ada apa dengan Mama,Kenapa dia seperti ini" Tanya Ali Panik.
"Mami dalam keadaan Kritis Ali,Mami menderita kanker paru paru" Ucap Siena menangis.
"Apa,Bukannya selama ini Mama baik baik aja,Terus kenapa penyakit separah ini bisa menyerang Mama" Ucap Ali Terkejut.
"Sebenarnya Mami sakit sudah lama tapi Mami berhasil menyembunyikan penyakitnya dari kita semua" Ucap Zahra Menangis.
"Ma,Bangun Ma,Ini Ali Ma,Mama bangun Ma,Ini Ali Ma" Ucap Ali Lirih.
            Tiba tiba Irena sadar dan Melihat Ali putranya.Irena melepaskan Alat Oksigen yang menutup Mulut dan hidungnya.
"Ali,Mama senang kamu sudah pulang" Ucap Irena membelai Pipi Ali.
"Maafkan Ali ya Ma,Maafkan Ali" Ucap Ali menangis.
"Bukan kamu tapi Mama yang harusnya minta maaf karena Mama belum bisa menjadi Ibu yang baik,Maafin Mama yang selama nyakitin Ali dan Memisahkan Ali dengan Prilly,Maafkan yang mengusir Ali,Karena Mama nggak ingin Ali hidup sama Mama yang bentar Lagi akan pergi"Ucap Irena Lemah.
"Mama,Jangan ngomong kayak gitu" Ucap Ali.
         Tiba tiba Irena terbatuk batuk dan Irena tiba tiba Tak sadarkan diri lagi.Ali dengan Yang lainnya Panik.
"Mama" Ucap Ali Panik.
"Mami,Mami,Mami" Ucap Yang Lainnya Panik.
"Mama kenapa Ma,Cepat panggil Dokter" Ucap Ali Panik.
             Siena berjalan keluar ruang Rawat dan Memanggil Dokter.Tiba tiba Dokter datang.
"Tolong selamatkan Mama saya Dokter,Tolong" Ucap Ali Panik.
"Tolong kalian semuanya keluar" Ucap Suster.
            Semuanya keluar dari ruang Rawat.Tapi Ali tidak mau Keluar.Dia menangis dan Mengenggam Tangan Irena.Zahra menarik Ali keluar dari Ruang Rawat.
"Ayo Ali keluar" Ucap Zahra.
"Tolong selamatkan Mama saya" Ucap Ali Menangis memohon.
            Ali memberontak dan Pintu ruang rawat di tutup.Ali mengendor endor pintu itu.
"Mama" Panggil Ali Menangis histeris.
            Ali menangis terduduk bersandar di dinding.Ali menjambak rambutnya sambil menangis.Bang Husein berusaha menenangkan Ali.
Nita,Zahra dan Siena menangis.Tiba tiba Irena tersadar dari Pingsannya.
Nita,Zahra dan Siena berpelukan sambil menangis serta berdoa untuk keselamatan Irena.
            Beberapa Saat Kemudian.
        Dokter keluar dari Ruang Rawat dan Ali langsung berdiri menghampir Dokter.Bagas dan Friska ada disana.
"Dokter,Bagaimana keadaan Mama sayang" Tanya Ali.
"Kami sudah melakukan Semampu kami,Sekarang semuanya tergantung dari keputusan yang di atas" Ucap Dokter.
           Ali menerobos Masuk ke dalam Ruang rawat Irena.Ali menghampiri Irena.
"Mama,Mama" Ucap Ali Menangis.
             Mereka semua masuk mengikutin Ali.Kecuali Bagas dan Friska.
"Mami,Mami,Mami" Ucap Mereka semua menangis.
            Irena mengenggam tangan Ali.
"Ali kamu anaknya kuat,Kamu harus kuat" Ucap Irena.
"Mama juga harus kuat,Mama juga harus bisa bertahan ya" Ucap Ali.
           Friska menangis melihat kejadian itu.Bagas merangkul bahu Friska meninggalkan Ruang rawat Irena.Tiba tiba Irena memuntahkan Darah.Mereka semakin menangis.
"Mama udah nggak kuat lagi Ali,Kamu harus mengikhlaskan Mama pergi" Ucap Irena.
"Mama nggak boleh pergi,Mama harus disini untuk aku Ma" Ucap Ali Menangis.
"Mama mohon Ali,Mama mohon,Biarkan Mama pergi" Ucap Irena.
              Ali berjalan membelakangin Mereka semua dan Irena.
"Kenapa mama selalu seperti ini,Mama selalu memutuskan Kehendak Mama sendiri,Kalau emang Mama mau pergi,Silahkan Ma,Silahkan pergi" Ucap Ali Menangis.
"Mama sayang Ali,Makasih Ali anak Mama" Ucap Irena Mengangkat Tangan menunjuk Putranya.
             Irena memejamkan kedua Matanya dan Menghembuskan nafas terakhirnya.
"Mami" Teriak Mereka.
             Ali terkejut dan Berbalik badan.Ali berjalan menghampiri Irena yang sudah tak bernyawa.
Ali memeluk kepala Irena sambil menangis.
"Mama,Mama,Mama,Aku benci sama Mama tapi Aku sayang sama Mama,Selama ini Mama nggak pernah mau mendengar ucapan aku,Tapi kenapa Sekarang Mama mau mengikutinya,Aku nggak benar benar nyuruh Mama untuk pergi,Aku masih sangat membutuhkan Mama,Aku masih sangat membutuhkan Mama" Ucap Ali menangis Histeris.
             Keesokkan hariny Pemakaman Irena selesai.satu persatu pelayat Berjalan pergi meninggalkan Pemakaman.Menyisakan Ali bersama Friska dan Bagas.Serta Siena,Zahra Nita dan Husein.Siena dan Zahra menyiram Kembang di Pemakaman Irena.Ali membungkuk Di samping Batu Nisan Irena.
"Sudah Ali,Kita pulang yuk" Ajak Nita.
"Tidak,Kalian saja yang Pulang duluan,Aku masih mau disini" Ucap Ali.
"Tapi Li" Ucap Nita.
"Sudahlah aku masih mau disini" Ucap Ali.
"Kami duluan Li" Ucap Bang Husein.
            Bang Husein bersama Siena,Nita dan Zahra berjalan pergi meninggalkan pemakaman menyisakan Ali,Bagas dan Friska.
Bagas membungkuk di samping batu Nisan Irena.Friska membungkuk di samping Ali.
"Setelah kepergiaan Mama,Aku baru menyadari,Betapa aku sangat menyayangi Mama,Kenapa namanya penyesalan itu selalu datang Terakhir,Pa.Kenapa di saat Mama masih bersama aku,Sedikitpun aku nggak pernah mengatakan betapa aku sangat menyayangin Mama,Maafkan aku ma,Maafkan aku,Selama ini aku hanya bisa berkata kata menyakitkan perasaan Mama dan aku selalu saja berhasil membuat Mama Marah dan kesal,Maafkan aku Ma,Maafkan aku,Tolong dengarkan Permintaan Maaf Aku yang ini Ya Ma" Ucap Ali mencium Batu nisan Irena sambil menangis.
          Bagas merangkul bahu Ali dan berusaha menenangkan Ali.

PRILLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang