Keesokkan Harinya Taksi Irena sampai di depan Sebuah rumah sakit.
Irena berjalan memasukin rumah Sakit.
Beberapa Saat Kemudian.
Irena berada di ruang Rawat Ali dan Stefan.Mama Stefan berjalan Menghampiri Irena.
"Anda ini tidak bisa mendidik anak ya,Lihat apa yang dia lakukan ke anak aku,Dia sudah memukuli Anakku hingga hampir mati,Aku nggak akan bisa terima hal ini,Aku akan melaporkan anakmu ke Polisi,Biar dia membusuk di penjara" Ucap Mama Stefan Marah.
Irena tersenyum Sinis mendengar Ancaman Mama Stefan dan Dia berjalan menghampiri Putranya Ali.
"Silahkan saja,Karena aku juga akan melakukan hal yang sama pada anakmu,Dia hampir memperkosa seorang Gadis buta" Ucap Irena Sinis dan Merapikan Selimut Ali.
"Apa" Ucap Mama Stefan terkejut mendengar perkataan Irena.
"Tanyakan saja pada anakmu itu" Ucap Irena.
Ali dan Stefan saling menatap penuh kebencian dan Kemarahan.
Beberapa Saat Kemudian.
Sebuah taksi berhenti di depan rumah Irena.Tante Lala dan Bersama 3 wanita Yaitu Nita,Zahra dan Siena.
Lala membuka salah Pintu taksi bersama Ketiga wanita itu.Prilly keluar dari taksi.
"Prilly" Ucap Lala.
"Tante" Ucap Prilly.
"Kamu nggak apa apa kan" Tanya Lala.
"Aku nggak apa apa,Tante" Ucap Prilly.
"Kamu terluka" Tanya Lala.
Prilly mengelengkan kepalanya.Irena keluar dari taksi.
Lala berjalan menghampiri Irena.
"Mami,Ali gimana Mi" Tanya Lala tentang keadaan Ali.
"Ikut aku,Aku ingin berbicara denganmu" Ucap Irena.
Beberapa Saat Kemudian.
Lala duduk di hadapan Irena.
Irena berdiri di hadapan Lala.
"Bagaimana keadaan Ali Mi,Apa lukanya cukup Parah" Tanya Lala tentang Kondisi Ali.
"Pergilah kamu sejauh mungkin dari sini" Ucap Irena Dingin.
"Apa Mi,Apa salah saya,Kenapa saya harus pergi dari sini" Tanya Lala terkejut dan berdiri dari kursi.
"Bukan kamu yang salah,Tapi aku yang salah,Seharusnya sejak semula,Aku tidak membiarkan kamu dan Prilly tinggal disini,Jadi sekarang pergilah dari sini" Ucap Irena Dingin.
Irena berjalan keluar ruangannya di ikutin Lala.Irena berjalan menurunin Tangga.
Berpapasan dengan Prilly yang berjalan dengan tongkatnya.Prilly hampir terjatuh tapi Nita,Zahra dan Siena menahan Prilly.
"Ali sudah selesai sekolah dan Aku ingin dia Fokus untuk kuliahnya,Kamu bawa Prilly pergi sejauh mungkin dari sini,Aku tidak ingin menganggu kehidupan Ali Putraku,Anggap saja hutangmu lunas,Kamu nggak perlu memikirkannya" Ucap Irena berjalan melewati Prilly menuju kamarnya.
Prilly terkejut mendengar perkataan Irena.Prilly menahan tangan Irena.
"Tante,Tante" Ucap Prilly.
"Apa" Tanya Irena.
"Tante,Aku mohon jangan pisahkan aku sama Ali,Aku ingin tetap bersama dia" Ucap Prilly memohon.
"Kamu sadar dengan ucapanmu hah,Selama ini kamu selalu menyusahkan Ali,Kamu tidak pernah membiarkan Ali hidup tenang" Ucap Irena.
"Mi,Prilly dan Ali saling mencintai dan Mereka sudah berpacaran,Apa Mami tega memisahkan Mereka" Tanya Lala.
"Hahaha,Kamu sudah gila,Aku nggak akan sudi melihat Putraku berpacaran dengan seorang gadis buta" Ucap Irena berjalan menjauh dari mereka.
"Mami keterlaluan,Ucapan Mami menyakiti aku" Ucap Lala Marah.
"Kalau bicara itu Pikir dulu,Aku nggak akan biarkan anakku berpacaran dengan Gadis buta itu" Ucap Irena.
"CUKUP,MI" Bentak Lala Marah.
"Jangan pernah berani membentakku" Ucap Irena hendak memasukin Kamar.
"Tante" Ucap Prilly berjalan mengunakan Tongkatnya menuju asal suara mereka.
Prilly berlutut di samping Irena dan Memeluk kaki Irena.
"Tante,aku mohon Tan,Jangan pernah pisahkan aku dari Ali,Karena Ali sudah menjadi bagian dari hidup aku Tante,aku mohon" Ucap Prilly menangis Memohon.
"Bangun" Ucap Lala menarik Prilly berdiri.
"Plak"
Lala menampar Pipi Prilly.
Prilly terjatuh dan memegang Pipinya panas sambil menangis.Ketiga wanita itu menghampiri Prilly dan membantu Prilly berdiri.
"Kamu begitu memalukan,Untuk apa kamu merendahkan harga diri kamu di depan wanita ini,Meskipun kamu bersimpuh di kakinya dan sampai mengeluarkan air mata darah sekalipun,Perempuan ini tidak akan pernah mengabulkan permintaan kamu,Dia nggak punya hati,nggak punya cinta,Kamu tau" Ucap Lala Marah.
"Ayo" Ucap Lala menarik Tangan Prilly.
"Enggak Tante,Aku nggak mau pergi,Aku nggak mau pergi" Ucap Prilly memberontak
Lala menarik Prilly menuju Kamarnya untuk membereskan barangnya.Irena tersenyum Licik.
Lala membuka pintu kamar dan Menarik Prilly masuk ke dalam Kamar.Lala mendorong Prilly ke kasur.Prilly kesakitan.
"Wanita tua itu sudah merendahkan martabat kamu,Kamu masih mau aja bersimpuh di bawah kakinya" Ucap Lala Marah.
"Aku nggak peduli Tante,Apapun akan aku lakukan,Asalkan aku tidak berpisah dengan Ali" Ucap Prilly Berdiri dan Berjalan Menggunakan Tongkatnya menuju keluar kamar.
"Plak"
Lala menampar Prilly.Prilly terjatuh dan Menangis.Lala menangis melihat Tangannya menampar Prilly keponakannya yang sudah dia anggap anak kandung sendiri.Lala menghampiri Prilly dan Membungkuk di hadapan Prilly.
Lala memegang Kedua pipi Prilly.
"Maafkan Tante,Tidak seharusnya Tante menampar kamu,Tante sangat sayang sama kamu,Tante tidak mau ada siapapun menghina dan merendahkan kamu" Ucap Lala.
Lala memeluk Prilly.Prilly menangis di pelukan Lala.
"Kita tidak bisa lagi tinggal disini Prilly,Kita harus pergi" Ucap Lala.
Prilly melepaskan pelukan Lala.
"Nggak,Aku nggak mau pergi,Aku nggak mau pisah sama Ali" Ucap Prilly berjalan tanpa Tongkat dan meraba raba sekitarnya.
Prilly menabrak meja hias.
Lala berjalan menghampiri Prilly.
"Prilly,Tolong sayang,Tolong mengerti,Di rumah ini sudah tidak ada lagi yang menghargai kita" Ucap Lala.
"Aku nggak mau Tante,Aku nggak mau pergi" Ucap Prilly menangis.
Lala berjalan pergi meninggalkan kamar dan Mengunci pintu kamar.Prilly melangkah mengikutin suara pintu di tutup.Prilly sampai di Pintu dan Mengedor ngendor Pintu.
"Tante buka Tante" Ucap Prilly menangis.
Malam Harinya Ali merasa tidak tenang.Dia memikirkan Prilly.
"Prilly" Ucap Ali melepaskan Alat Infusnya.
Disisi lain Lala dan Prilly berjalan keluar rumah dengan Diam diam.Soalnya Lala telah mencuri Uang Irena.
"Tante,Aku nggak mau jangan paksa aku dong,Tante,Aku mau disini" Ucap Prilly.
"Udah cepat naik" Ucap Lala membuka pintu taksi dan Memasukkan kopernya dengan Prilly.
"Nggak aku nggak mau Tante,Aku nggak mau pergi" Ucap Prilly.
"Cepat masuk" Ucap Lala membuka Pintu untuk Prilly.
"Biarkan aku disini,jangan paksa aku dong,Aku mau ketemu Ali dulu" Ucap Prilly.
"Plak"
Lala menampar Pipi Prilly.
Prilly memegang Pipinya sakit.
"Kamu mau aku masuk penjara" Ucap Lala Marah.
"Enggak" Ucap Prilly.
"Masuk" Ucap Lala menarik Prilly masuk ke dalam Mobil.
"Tante aku nggak mau" Ucap Prilly memberontak.
Disisi lain Irena terkejut melihat Ali tidak ada di ruang rawatnya.
"Ali" Ucap Irena Panik.
Dia berjalan keluar ruang Rawat mencari Ali.
Disisi lain Ali melihat Prilly di paksa masuk ke dalam Taksi.
"Prilly" Teriak Ali.
"Ali" Teriak Prilly.
Lala mendorong Prilly masuk ke dalam taksi.Lala masuk ke dalam taksi.Taksi itu berjalan.
"Prilly,Kamu mau kemana Prilly" Ucap Ali berlari mengejar Taksi itu.
Ali mengetuk ngetuk Jendela.
Prilly menoleh mendengar suara ketukan Jendela.Prilly menempelkan tangannya di jendela.
"Prilly,Kamu nggak boleh pergi" Ucap Ali.
"Ali" Ucap Prilly menangis.
"Prillyyyyyyy" Teriak Ali tertinggal jauh oleh taksi itu.
Ali menangis terduduk melihat Taksi membawa Prilly pergi meninggalkannya.
"Ali" Ucap Prilly menangis.
Disisi lain Ketiga gadis itu terkejut melihat Kotak Mami yang berisi uang hilang karena Lala mengambilnya.
"Dasar perempuan gila berani beraninya dia menculik uang Mami" Ucap Siena.
"Aduh,Kalau Mami sampai tau gimana nich" Ucap Nita Panik.
Ali baru sampai di rumah dan Mendengar pembicaraan mereka.
"Eh Mami tuch" Ucap Zahra.
Irena baru sampai di rumah dan Melihat Ali yang duduk di sofa.
"Ngapain kamu ada disini" Tanya Irena Ke Ali.
"Mi,kayaknya ada masalah besar Mi,Lala dan Prilly udah nggak ada di kamar" Ucap Zahra.
"Baguslah,Berarti aku tidak perlu melihat wajah mereka" Ucap Irena.
Ali terkejut dan berdiri menatap Irena tak menyangka.
"Mami bilang apa sama mereka,Bilang apa Mi" Tanya Ali marah.
"Mami nggak bilang apa apa,Mami cuman suruh mereka pergi" Ucap Irena.
"Kenapa Sich Mi,Kenapa" Tanya Ali Marah.
"Kenapa tanya sama Mami,Mami yakin kamu tau jawabannya" Ucap Irena Santai.
"Prilly itu anak yang baik,Kenapa mami tega mengusir dia" Ucap Ali.
"Kenapa kamu terus membela gadis buta itu,Apa lebihnya gadis buta itu sampai kamu membelanya" Ucap Irena.
"Dengar ya Mi,Setidaknya Melodi 100× lipat lebih baik dari aku,Dia bukan anak haram Mi,Dia bukan anak seorang Pelacur seperti Mami" Ucap Ali kasar.
"Plak"
Irena Marah menampar Ali.
Ali tersenyum miring dan Memegang Pipinya yang panas karena tamparan Irena.Irena menyesal telah menampar anaknya.
"Aku benci sama Mami" Ucap Ali Menatap Irena Benci.
Ali berjalan meninggalkan mereka semua.Tiba tiba Irena memegang dadanya Kesakitan.
Mereka terkejut.
Beberapa Saat Kemudian.
Prilly dan Lala sampai di rumah teman Lala.Yaitu Mia.
"Lala,Sekarang kamu kabur dari siapa" Tanya Mia.
"Kamu ngomong apa sich" Ucap Lala mengenggam tangan Prilly.
"Aku kan tau kamu,Udah jujur aja,Siapa yang jadi korban sekarang" Ucap Mia.
"Enggak,Aku nggak kayak dulu" Ucap Lala.
"Awas Prilly" Ucap Mia melihat Prilly hampir menabrak Dinding.
"Udah dech mendingan kamu siapin makan malam untuk aku dan Prilly,Kita berdua udah lapar nich" Ucap Lala.
"Kamu ini ya nggak berubah berubah,Ya udah mending kalian istirahat dulu" Ucap Lala membuka pintu kamar.
"Wah,Kamar ini nggak berubah,Masih tetap seperti dulu" Ucap Lala.
"Udah ya kalian istirahat gich" Ucap Mia.
"Thank ya" Ucap Lala.
Lala menuntut Prilly masuk ke kamar itu.
"Duduk" Ucap Lala.
Prilly meraba raba Kasur dan Duduk di kasur.
"Tante,Mendingan kita nggak usah kayak gini,Kita pulang aja yuk" Ucap Prilly.
"Pulang kemana,Itu kan bukan rumah kita" Ucap Lala.
"Ya udah terserah Tante biar aku pulang sendiri aja" Ucap Prilly Berdiri dan Berjalan menggunakan tongkatnya.
"Duduk" Ucap Lala menarik Prilly dan Mendudukkan Prilly di kasur.
"Tante,Aku ingin pulang Tante,Ayo kita pulang" Ucap Prilly.
"Dengar aku memang bukan Tante yang baik,Menjadi pengganti matamu saja,Sudah cukup membuat aku malu,
Tapi melihat kamu di hina dan di sakitin orang,Tapi aku nggak bisa terima" Ucap Lala Marah.
"Tante,Aku mohon Tante,Ayo pulang" Ucap Prilly menangis sambil memohon.
"Udah diam jangan memohon lagi" Ucap Lala.
"Udah Tante bunuh aku aja biar aku mati" Ucap Prilly berdiri dan berjalan dengan tongkatnya.
"Mati,Kamu mau mati,Mati sana" Ucap Lala menarik Kedua bahu Prilly dan Mendorong Prilly ke kasur.
"Kedua orang tua kamu akan menangis mendengar kamu berbicara seperti itu,Kamu nggak boleh mati sebelum kamu bisa melihat lagi,Aku nggak mau di salahkan sama kedua orang tua kamu,Karena membiarkan kamu hidup terus dalam kebutaan dan kegelapan" Ucap Lala.
"Tante,Ayo pulang" Ucap Prilly Menangis.
Lala berjalan pergi meninggalkan kamar.
"Tante aku mau pulang,Aku mau ketemu Ali" Teriak Prilly menangis."Apakah sudah tersurat
Jodoh dan nasibku ini
Sehingga aku tiada berdaya"
Prilly bernyanyi sambil berjalan menggunakan tongkkatnya di dermaga.Mengingat Saat Dia dan Ali harus di pisahkan.Mengingat Teriakan Ali yang menyuruh jangan pergi dan Mengingat teriakan Ali memanggil namanya."Maafkan aku oh kasih
Diriku ingkar janji
Karena ku tak kuasa melawan orang tua
Aku tiada berdaya"
Prilly bernyanyi sambil bersandar di pohon dan Menangis mengingat Kenangan Masa kecil bersama Ali.Mengingat Kenangan indah bersama Ali.Mengingat alunan gitar Ali.Mengingat sentuhan Bibir Ali di bibirnya dan Mengingat Pelukan Ali.
Tapi sekarang dia harus terpisah oleh Ali.Karena Irena tidak menyukai dia.Karena dia buta.BERSAMBUNG.
Vote And Comment.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRILLY
FanfictionPrilly gadis yang hidup dalam kebutaan Dan Hidup Prilly hanya bersama Tantenya.Sampai Tantenya mendapat pekerjaan menjadi penyanyi Club Malam.Prilly bersahabat dengan Ali anak seorang Pelacur. Ali selalu lindungin Prilly dan Menjadi Mant...