☆Pertemuan Terakhir (18+)☆

3.5K 94 0
                                    

              Malam harinya Bram berjalan memasukin kamar Prilly.Dia melihat Prilly yang sedang tertidur.
"Kamu benar benar mengairahkan,Prilly" Ucap Bram Membelai Rambut Prilly dan Pipi Prilly.
             Prilly terkejut dan Bangun dari ranjangnya mendorong Bram.Bram langsung berlari keluar lewat jendela.
"Tante Tolong" Teriak Prilly ketakutan.
             Lala dan Mia membuka pintunya mendengar teriakan Prilly dan Berjalan menghampiri Prilly.
"Prilly,Prilly" Ucap Lala dan Mia.
"Tadi ada orang masuk,Orang masuk ke kamarku" Ucap Prilly ketakutan.
"Orang mana" Ucap Mereka berdua melihat Sekeliling Kamar Prilly.
            Hanya ada Prilly.Tidak ada orang lain.Lala melihat Jendela yang terbuka.
"Pasti udah keluar lewat jendela ini" Ucap Lala.
"Kurang ajar tuch orang,Berani beraninya masuk ke rumah aku" Ucap Mia.
"Tante,Aku takut" Ucap Prilly.
            Lala memeluk Prillly.Bram yang berada di depan kamar Prilly tersenyum licik.
            Keesokkan Harinya Bram membujur Lala untuk mengikuti Dia ke Singapura untuk membantu bekerja dan Mengoperasikan mata Prilly.Lala menyetujuinya dan akan ngomong dengan Prilly.Lala berjalan ke dapur.Melihat Prilly sedang memotong sayur dengan tidak bisa melihat.Jari Prilly tergores pisau karena Prilly melamun.Prilly berjalan ke kerah Air dan Mencuci jarinya yang tergoles.Lala berjalan menghampiri Prilly.
"Prilly,Ya ampun,Kamu pasti melamun lagi memikirkan Ali iya kan" Tanya Lala.
              Lala berjalan mengambil plester dan Menempelkan Plester itu di jari Prilly yang terluka.
"Kenapa sich kamu terus memikirkan dia,Mau sampai kapan kamu terus memikirkan dia,Mau sampai kapan kamu menghabiskan waktu kamu untuk memikirkan Ali,Tante nggak bisa melihat kamu begini,3 minggu lagi kamu harus ikut Tante Ke singapura supaya bisa melupakan Ali" Ucap Lala.
"Singapura" Ucap Prilly terkejut.
"Iya,Kita akan kesana untuk mengurus bisnis Om Mu dan Om mu berjanji akan mengoperasi kedua mata kamu" Ucap Lala.
"Nggak Tante,Aku nggak bisa,Aku nggak mau pergi ke Singapura Tante" Ucap Prilly menolak.
"Kenapa kamu nggak mau melihat Tante lagi,Kamu mau hidup terus menerus dalam kegelapan" Ucap Lala.
"Enggak Tante,Kalau aku pergi,Aku akan semakin jauh sama Ali" Ucap Prilly.
"Prilly kenapa sich,Kamu terus memikirkan Ali,Apakah kamu tidak mau memikirkan kebahagiaan kamu sendiri,Tante udah ngambil keputusan 3 minggu lagi,Kamu harus ikut Tante ke singapura untuk mengoperasi Mataku,Setelah kamu bisa melihat,Kamu bisa melakukan apapun yang kamu mau" Ucap Lala Tegas.
              Beberapa Saat Kemudian.
        Prilly sedang berjalan sendirian di pinggir jalan.Ali berada di telpon Umum.Dia ingin menelpon Papanya tapi Dia malas.Dia tak sengaja Melihat Prilly di seberang Jalan sedang berjalan sendirian dengan Tongkatnya.
"Prilly" Teriak Ali.
              Prilly berhenti melangkah mendengar teriakan Ali.Prilly menoleh.
"Ali" Teriak Prilly.
             Ali berjalan menyebrangin jalan menuju Prilly.
"Prilly,Prilly,Prilly" Panggil Ali.
"Ini tidak mungkin,Ini pasti hanya halusinasi aku aja" Ucap Prilly hendak Berjalan.
            Ali sudah menyebrangin jalan dan menahan tangan Prilly.
"Prilly" Ucap Ali.
"Ali" Ucap Prilly.
"Iya,Ini aku" Ucap Ali.
           Ali menarik Prilly ke dalam dekapannya dan Memeluk Prilly.Prilly membalas pelukan Ali.Mereka berpelukan sambil menangis haru dan tersenyum bahagia.

"Rindukan engkau padaku
Kalau benar peluk dong aku"
          Prilly bernyanyi sambil berjalan dan memeluk dirinya sendiri.

"Ku peluk dirimu sayang
Ku mencintaimu sungguh aku mencintaimu"
            Ali bernyanyi dan Berjalan menghampiri Prilly.Ali melingkarkan tangannya Di pinggang Prilly dari belakang.Prilly membelai Pipi Ali.

"Oh benarkan itu"
             Prilly bernyanyi sambil berjalan menjauh dari Ali.

"Ku tak mau berpisah denganmu
Ku tak mau kau jauh dariku
Aku takut kehilanganmu
Banyak gadis yang cantik dari aku"
             Prilly bernyanyi sambil berjalan di pinggir dermaga.Ali mengenggam tangan Prilly dan Membalik tubuh Prilly ke hadapannya.Ali merangkul Pinggang Prilly.Ali membelai Pipi Prilly.Prilly membelai Pipi Ali dan Memeluk Ali.Ali membalas pelukan Prilly sambil tersenyum bahagia.

PRILLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang