04. Terseret Masalah

148 13 9
                                    

"Assalamu'alaikum!" salam gue saat masuk rumah.

"Wa'alaikumussalam. Dari mana aja kamu, Nael?" tanya Ibu dari sofa ruang tengah.

Gue hanya cengir dan usap tengkuk. "Maaf, Bu. Nael habis jajan sore tadi makanya pulangnya telat." Kaki gue melangkah menghampiri Ibu untuk salim.

"Ya udah, lain kali bilang ke Ibu kalo mau pulang telat. Sana ganti baju terus makan."

Padahal gue udah makan, tapi gak papa deh yang penting buat Ibu seneng.

"Iya Bu," ujar gue lalu masuk ke kamar.


Tok! Tok! Tok!


Ini pasti Hazel. Aduh gue lupa belikan dia lolipop, tapi bagaimana ya dia juga sakit gigi pasti mengertilah kalau dirayu.

Gue membuka pintunya dan muncul adikku yang lucu nan manis. "Ada apa?"

Hazel menengadahi tangannya sambil bibirnya dimanyunkan seperti kepedasan makanan. "Mana permen lolipopnya, Kak?" tanya Hazel

Antara tega tak tega gue melihatnya karena dia saudari gue satu-satunya. Kalau tidak dituruti yang disalahin gue, tapi kalau diberi nanti gue dimarahi, serba salah 'kan.

Benar-benar putar otak nih gue. "Tadi tukang permen lolipopnya tutup makanya Kakak gak beli. Lagi pula gigi kamu masih sakit, kan?" Gue meyakini Hazel biar tidak merengek dibelikan mulu.

Mungkin karena dia masih sekolah dasar makanya mudah dipengaruhi lalu mudahnya dia percaya kalimat gue tadi, sungguh polos anak ini. Tapi 'kan dia adik gue, Nathanael.

Lah kenapa gue malah bermonolog? Memang sih daritadi gue 'kan bermonolog.

"Ya udah, deh, Kak. Besok aja Hazel beli sendiri, kan Hazel udah sembuh," balas Hazel dengan senyumnya sambil pose menunjukkan dia sudah sembuh.

Aduh 'kan gue malah gemas dengan adik sendiri. "Udah, ya, kamu tidur sekarang biar gak telat ke sekolah besok." Tangan gue mengusap pucuk rambutnya lalu Hazel pergi ke kamarnya.

Omong-omong kamar juga bersebelahan. Gue menutup pintu dan segera bermanja dengan kasur.


Line!


Ah elah ganggu aja nih si Line emang.

Terpaksa gue bangun lalu merogoh tas untuk ambil ponsel, ya gue 'kan bawa ponsel ke sekolah untuk main mobile legends.

"Mana, sih, anjing. Dari tadi gak ketemu hapenya."


Line!

Line!

Line!


"Iya iya sabar ngapa, bacot bener dah Line." Akhirnya ketemu juga ponsel, iya ketemunya di bagian bawah tas tertumpuk buku paket super tebal.

Saat gue buka pola ternyata Peter spam jadi kesal 'kan gue. Ponsel gue error jadinya.

"Peter bangsat banget. Hape baru gue jadi korban penyampahan."

Beberapa menit gue diami saja chat dari Peter biar dia lelah dulu baru gue balas, dia begitu memang king of spam. Dan berakhirlah spam dengan berisik bunyi Line.


Peter Lee
Woi bales buset dah (20)



Peter Lee

|eh lu dah pulang?
|dahal gue balik lagi ke sekolah
|heh ngambek lu ya
|kayak perawan aja ngambekan
|kalo gue cerita gak bakalan percaya dikau
|wahai pemuja kerang ajaib
|allahu Peter dikacangin sedih bgt :'(
|p
|p
|p
|p
|nana koran dong
|najis ngambek beneran
|gebetan Stella, woi!
|lelah hayati duh
|p
|q
|r
|s
|woi bales buset dah

[2] Favorite ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang