13. Pesan Sandi

85 7 4
                                    

"Nael, Nael, Naaaaanaaaaa!"

"Apaan?"

Peter menyamakan langkahnya sejajar dengan gue. "Sparing gak kuy?" Alisnya naik turun sambil rangkul gue.

Oh by the way gue menebeng lagi dengan Peter setelah sekian lama karena jok tempat gue diambil alih oleh adik kelas bule. "Kapan?"

"Nanti sore jam tigaan—eh tapi ini udah jam tiga, ya."

"Yeeeuuu, gimana sih lu cuk? Jamber nih jamber?"

Seketika Peter berhenti yang membuat gue juga ikutan berhenti. Telunjuknya ditaruh di kening seperti orang sedang berpikir. "Jam empat habis ashar, tapi gue main dulu ya ke rumah lu."

"Yodah yodah."

🍃🍃🍃

Sampai rumah sudah pulul tiga lewat sepuluh menit. Di rumah juga tidak ada orang karena Ibu dan Hazel sedang ke tetangga sebelah, ya tidak tahu melakukan apa.

Yang gue lakukan sekarang hanya geser-geser layar ponsel berharap ada notifikasi atau chat, sambil tunggu ashar.

Tadi gue ingin rebahan, tapi datanglah suara motornya Peter dari depan rumah. Tak lama ada ketukan pintu.

"Masuk, Ter, masuk," suruh gue.

Klek!

Kepala Peter menyembul dari pintu sambil tersenyum tengil dan tak lupa bajunya sudah berubah jadi jersey futsal. "SEPATU LO COPOT DULU. DIMARAHIN IBU GUA NANTI LANTAINYA KOTOR," teriak gue melihat Peter langsung masuk tanpa lepas sepatu futsalnya. Kurang ajar.

Setelah lepas sepatu dia langsung menimbrung di samping sofa yang tempat gue duduk. Gue cuek saja ingin melakukan apa juga, memang dari kelas tujuh kalau bosan larinya ke sini sampai Andy—sepupu gue—yang sedang liburan diajak main.

"Eh, eh, geseran dong. Sempit banget anjer sofanya," keluh Peter dorong-dorong gue.

Gue hanya hela napas pasrah kedatangan tamu yang songong. Mau tak mau gue geser juga. "Pantat lu yang kegedean, Ter. Makanya gak muat."

"Artinya gue semok, gak kayak lu kecil."

"Iyain aja gue mah."

Line!

Line!

Line!

Akhirnya ponsel gue ada notifikasinya juga, alhamdulillah. Peter mengintip penasaran kemudian gue langsung sembunyikan ponsel di samping kanan. "Heh, kepo aja ya Peter. Chat kek gebetan bule lu tuh yang onoh."

"Ah iya bener juga," ucap Peter sambil mengeluarkan ponselnya di tas kecilnya.

Gue baca notifikasinya dulu.

Sandi : Nael PARAH ...

Daripada gue penasaran langsung saja gue buka kolom chat Sandi, tapi bingungnya Sandi dapat kontak Line gue dari mana?

Sandi
[Add | Block | Report]

|NAEL PARAH GW NEMU KONTAK LU

Bct us|

|IH HAPENYA ESIA YA?

Capslock lu jebol ya?|
Prihatin gw|

|OH BENTAR GW NGGAK TAU INI KE CAPSLOCK
|alhamdulillah udh bisa uncapslock

Baru punya hp gini nih|
Lu ngapa chat gw? Gabut hah?|

[2] Favorite ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang