09. Baik Tapi Gengsi

91 9 0
                                    

"Aduh mesra banget udah kayak penganten baru," celetuk Peter saat melihat Raka dan Stella sedang berdua duduk di bangku koridor.

Stella langsung berdiri dan menengok ke arah gue dan Peter yang berdiri di depan pintu kelas. "Apa, sih, Ter?"

"Gak ngapa, cuma mau godain aja."

"Setan."

Karena gue baru datang bareng Peter, gue masuk kelas untuk taruh tas. Saat gue melewati mejanya Nabila ada kertas di bawahnya dan saat gue ambil seperti semacam sticky note.

Tulisannya begini, sekarang ke belakang sekolah bawa permen karetnya.

Permen karet? Bungkusnya ... permen karet? Nabila suka makan permen karet dan Noah membuat gue dihukum karena permen karet. Jangan-jangan mereka kerja sama.

"PETER, KE BELAKANG SEKOLAH SEKARANG!!"


🍃🍃🍃


Author POV

Lelaki itu menunggu di kursi lama yang dibuang ke sini karena sudah rusak. Baru saja hendak menyumpal telinganya pakai earphone, perempuan yang ia minta ke sini datang.

"Noah!" sapanya.

Perempuan yang sedang mengunyah permen karet rasa stroberi dengan membuat balon permen karet lalu diletuskan sampai berulang kali. Rambutnya digerai, poninya dijepit ke belakang, dan sentuhan liptint di bibirnya.

Noah langsung berdiri ketika perempuan itu ada di depannya. "Cepet amat lo." Ia terkekeh dan mengeluarkan gulungan kertas dari saku seragamnya.

Perempuan itu mengernyit bingung. "Itu apaan? Gua gak mau, ya, kalo permen karet gua tiga kalinya dijadiin alat jahilin orang."

"Nggak. Oh iya mana permen karet yang gue minta?"

"Nih." Perempuan itu memberi kantong plastik dengan berbagai macam permen karet ke Noah. "Tapi kertas yang lo pegang buat apa?"

Noah mengambil kantong plastik itu dan memberikan kertas itu ke perempuan tersebut. "Peter, kan, naksir sama lu. Nah, lu manfaatin Peter buat cari tau Nael lagi deket sama siapa," jelasnya.

"Lah, ngapa mesti gua? Lu kan temennya masa gue, sih?" protes perempuan tersebut.

"Gua bukan temennya dan temen mereka lagi. Udahlah lu kerjain aja, Bil," ucap Noah sebelum pergi meninggalkan Nabila sendiri.

"BENER, KAN, KATA GUE. LO YANG ISENG KE GUE!"

Nabila tersentak dan berlari, tapi tangannya dicekal.


🍃🍃🍃



Jaemin POV

"Atuh ngapa ke belakang sekolah dah?"

Daritadi Peter berisik banget sudah seperti ayam. "Ikut aja, Ter. Kali aja ada rejeki disana."

"Rejeki apaan? Lu gak tau aja mitos sekolah kita, Nael."

"Mitos mah mitos aja, gak usah takut."

Baru gue mau belok ke kanan suara orang sedang mengobrol terdengar. Gue langsung tutup mulutnya Peter yang daritadi mengoceh mulu.

[2] Favorite ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang