06. Buah vs Sayur

115 6 3
                                    

"Heh, masih molor lagi."

"Ini siapa dah? Gue ngantuk njir."

"Ini gue."

"Ini juga gue. Siapa sih lu?"

"Ck, lihat nama peneleponnya elah."

Gue melihat nama penelepon ternyata itu Andy. Oh, si Andy.

YAH ITU BENAR ANDY.

"Halo? Halo!"

"Maap maap, gue baru bangun. Ada apaan sih?"

"Pintu rumah lu dikunci ya? Gak ada orang."

"Lah ini gue di rumah, ngapa bisa gak ada orang?"

"Gue gedor ya *TOK TOK TOK*"

"Bentar gue turun buka pintunya."

"Lah kok--SIAPA SIH ORANG GILA YA? *tut... tut... tut...*"

Teleponnya dimatikan oleh Andy. Saat gue turun masih ada Hazel sedang menonton televisi dengan Ibu sedang bersih-bersih di dapur, katanya tidak ada orang.

Gue berjalan ke arah pintu ternyata pintunya tidak dikunci. Wah jangan-jangan Andy salah rumah, nih. "Bu, Andy udah ke sini belum?" tanya gue.

"Belum. Dari tadi Ibu disini gak ada yang ketok pintu."

Masa salah alamat?

Keluar rumah lihat kiri tidak ada tanda kehidupan karena masih pukul sepuluh pasti masih tidur di kasur dan lihat ke kanan yang benar saja si Andy dimarahi oleh anak perempuan itu.

"WOI, ANDY SINI!"

Saat gue panggil barulah dia sadar kalau salah gedor rumah malah yang digedor rumah orang lain. Ck, memang hanya Andy. Dari sini terlihat Andy minta maaf ke perempuan itu lalu lari kecil ke sini.

"Lu nggak bilang kalo catnya diganti biru, kirain masih warna putih."

"Lu udah berapa kali sih kesini? Masa gak hapal hapal." Gue cengengesan dan membawa Andy ke dalam rumah.

"Assalamualaikum! Andy dateng, nih, Hazel," ucap gue.

Hazel yang anteng langsung menoleh lalu lari memeeluk Andy. "Kok Kak Andy lama banget, sih. Hazel udah daritadi tungguinnya."

"Iya lama soalnya lagi ngapel tetangga sebelah dulu."

Pinggang gue dicubit oleh Andy. "Tadi salah rumah kira Andy rumahnya masih cat putih. Eh ternyata udah ganti catnya."

"Oooohhh." Hazel angguk-angguk tidak mengerti.

Kemudian Ibu datang dari kamarnya sambil tersenyum lebar karena keponakkannya datang. "Andy kok sendirian, mana Bunda kamu?"

"Bunda lagi kerja jadi gak bisa ikut. Andy cuma mau main aja soalnya lagi libur."

Orang tuanya Andy itu workaholic, tapi bukan karena keduanya kerja jadi tidak perhatian dengan dia, lagipula orang tuanya baik kok waktu itu gue diberi barang brand termahal. Nathanael tidak mau terima nanti malah merepotkan.

"Andy udah makan? Makan siang yuk mumpung sayurnya masih hangat nanti kalo dingin gak enak, kamu kan gak suka kalo udah dingin," tawar Ibu.

Perasaan yang anaknya siapa, sih? Masa gue tidak ditawari.

"Ayo Kak Andy kita makan habis itu kita main." Hazel menarik tangan Andy ke meja makan dan gue sama sekali tidak diajak.

Baru saja gue hendak jalan ke meja tiba-tiba ada yang mengetuk pintu. Karena gue yang paling dekat jadinya gue yang membuka pintu.

[2] Favorite ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang