8. Antara Kita

39.8K 3.4K 139
                                    

Teman2 bantuin dong, ini maksudnya apa. Saya suruh hubungin wattpad kembali? Kalau gak tiketnya ditutup beberapa hari kemudian. Apa selamanya, saya gak bisa kirim tiket😭😭😭

 Apa selamanya, saya gak bisa kirim tiket😭😭😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Sontak semua mengalihkan pandangan ke arah Nayla yang tampak kikuk. Dewa yang melihat kondisi istrinya terlihat cemas dari mimik wajahnya, sementara Satya malah tersenyum miring. Nayla sendiri langsung tersenyum manis begitu menyadari dirinya menjadi pusat perhatian.

"Kamu sakit, Nay?" tanya Dewa lembut yang langsung mendapatkan gelengan dari Nayla.

"Enggak kok, aku baik-baik saja," Nayla menepuk pelan tangan suaminya yang mengenggam tangan kanannya, lalu menengok ke arah Kirana, "Terima kasih atas perhatiannya Kirana, aku tidak sakit. Dan, Dewa selalu membahagiakanku. Jadi, kamu tidak usah mencemaskanku."

Kirana tersenyum masam, ia juga tidak merasa cemas dengan Nayla. Malahan tidak peduli sama sekali dengan kondisi wanita itu. Mau baik atau sakit, bagi Kirana tetap sama saja. Entah kenapa, ia tidak suka dengan Nayla, meski perempuan itu terlihat anggun dan manis. Mungkin karena dirinya masih kesal dengan Dewa yang meninggalkannya dan memilih menikah dengan Nayla.

"Tapi, kamu terlihat punya banyak beban pikiran. Maaf, kalau aku salah. Soalnya, aku tidak yakin pria seperti Dewa bisa membahagiakan seorang wanita," cibir Kirana melirik ke arah Dewa dengan pandangan muak, "kalau memang dia membahagiakanmu syukurlah. Aku ikut senang."

Dewa yang mendengar ucapan Kirana mulai merasa tak nyaman, ia tidak menyangka Kirana akan mencibirnya seperti itu.

"Sayang, tentu saja Dewa selalu membahagiakan Nayla. Dewa sangat mencintai dan menyayangi istrinya. Apa pun pasti dia lakukan untuk membuat Nayla tersenyum," Satya berujar dengan santainya, entah untuk menyinggung siapa perkataannya itu. Yang jelas Kirana langsung kesal. Sementara Dewa tersenyum kikuk, ia juga merasa serba salah.

"Iya, benar. Dewa pasti melakukan apa pun untuk kebahagiaanku. Suamiku adalah pria yang sangat baik, bukan pengecut. Dia tidak akan melepaskanku begitu saja dalam keadaan apa pun," Nayla berujar dengan mantap dan tersenyum manis. Senyuman itu membuat Kirana terluka. Ia bisa melihat kebahagiaan Nayla bersama Dewa. Rasa iri mulai menjalar di relung hati Kirana.

Aku Bukan Simpanan (Lengkap) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang