***
Kirana mengangguk.
"Sejak kapan?"
"Saat dia mengataiku, sebenarnya aku sudah curiga. Dan, kebenaran itu akhirnya aku ketahui dari Raka."
Satya mengenggam tangan Kirana dengan erat, sinar di wajahnya meredup, tampak lesu sekali. Diusapnya surai hitam legam Kirana.
"Maaf," lirihnya dengan suara bergetar, "gara-gara aku, kamu kehilangan Dewa." Dikecupnya dahi Kirana begitu lama dengan memejamkan matanya begitu lama.
Kirana menaikkan alisnya sebelah kiri, "Maksudmu apa, Satya?" tanyanya terus terang.
"Maaf karena aku tidak menghentikan pernikahan Dewa dan Nayla. Andai aku mau berjuang mendapatkan Nayla, pasti kamu akan bahagia bersama Dewa, bukan terluka karena aku."
Meski aku tahu, Dewa tak mencintaimu, tapi aku yakin dia tidak akan menyakitimu seperti aku yang memperlakukanmu dengan buruk. Sekali lagi, aku minta maaf.
"Katamu tadi, kamu tidak menyesal menikah denganku. Sekarang, kamu bilang kamu merasa bersalah karena tidak memperjuangkan Nayla," Kirana menggelengkan kepalanya seraya tersenyum.
"Bukan begitu, aku tidak menyesal karena menikahimu. Tapi, aku menyesal karena keegoisanku, kamu tidak bahagia. Harusnya, aku mencegah pernikahan itu, kan?" Satya mencoba menjelaskan dengan hati-hati, takut Kirana salah paham dan terluka lagi karena dirinya.
"Aku terlalu malas berurusan dengan Dewa, kalau aku memperjuangkan Nayla, pasti keluargaku menuduhku ingin memiliki apa yang Dewa miliki, padahal tidak seperti itu. Apalagi, saat aku tahu, Dewa tidak menolak perjodohan itu, maka kurelakan Nayla untuknya. Jujur aku kesal padanya tapi juga senang, karena tandanya Dewa akan melepaskanmu. Dan, aku bisa kembali lagi denganmu. "
Kirana menatap manik mata Satya lekat, mencoba memahami maksud lelaki itu. Namun, tetap saja tidak paham. Ia tidak mengerti dengan perasaan Satya yang sebenarnya kepada dirinya.
"Intinya saja, Satya. Kamu mencintaiku atau tidak?"
"Aku juga bingung. Tapi, yang jelas dulu aku kembali karena ingin bersamamu dan waktu itu aku masih mencintaimu. Namun, perkiraanku salah. Kamu begitu bahagia bersama Dewa. Aku takut Ki, aku takut. Aku hanya melihatmu dari jauh selama dua tahun dan hanya menanyakan kabarmu melalui ayahmu," aku Satya yang mengingat dirinya hanya mampu memandangi Kirana, tanpa berani menyapanya. Ia sering tidak sengaja melihat Kirana, tapi dirinya bukan menyapa, malah mencari tempat untuk bersembunyi.
"Lalu, bagaimana kamu bisa bersama Nayla?"
"Dia yang mendekatiku, kami teman dari lama. Dua tahun aku di sini, baru memulai dekat dengan Nayla hingga akhirnya aku memutuskan menjadi kekasihnya di tahun ketiga," Satya mengatakan sejujurnya berharap Kirana memahaminya kalau dirinya tidak pernah ingin balas dendam dengan Kirana.
"Lalu, kamu sangat mencintainya, ya? Buktinya, kamu memberikan nama panggilan khusus. Dandelion," desak Kirana dengan nada halus tetapi penuh ketidaksukaan.
"Sebesar apa pun cintaku padanya, tidak lebih besar dari aku yang dulu mencintaimu. Nama panggilan Dandelion itu bukan aku yang memberikan. Dulu waktu kuliah teman-temannya sering memanggilnya Dandelion. Aku lupa-lupa ingat, kenapa orang-orang memanggilnya Dandelion yang jelas, bukan filosofi Dandelion yang rapuh tapi kuat menjalani kehidupan," Satya menghela napas sejenak. Sementara Kirana tersenyum tipis, lalu kembali datar. Ia senang bukan Satya yang memberikan nama itu kepada Nayla. Bagaimanapun Kirana tidak suka jika Satya yang memberikan nama khusus itu, karena dirinya dulu tidak pernah diberi nama panggilan khusus oleh Satya.
"Awalnya, aku hanya mau mencoba hubungan baru dan entah sejak kapan aku benar-benar menyukainya. Tapi, kalau ada yang menyebut namamu, aku langsung kesal karena tidak bersamamu. Lalu, teringat di mana kamu masih menjadi kekasihku. Aneh, kan?"
"Satya, kurasa kamu sakit jiwa--"
"Memang, kamu baru tahu, ya?" potongnya dengan nada santai.
***
Berikut daftar beli pdf atau novel:No 1-8 terdapat e book di playstore, bisa beli di sana. Atau beli pdfnya Rp 35.000 per judul. Rp 50.000 dapat 2 judul. Rp. 100.000 4 judul. Rp 150.000 dapat 7 judul. Rp 165.000 dapat 8 judul. Bisa hubungi wa: 087825497438
1. Random Wife = Rp 69.000
2. Ugly Ceo = Rp 69.000
3. Romantic Drama = Rp 67.000
4. Romantic Hospital = Rp 67.000
5. Wanted! Ugly Wife = Rp 65.000
6. Annoying Couple = Rp 65.000
7. Aku Bukan Simpanan = Rp 67.000
8. He Called Me Buluk = Rp 57.000Jangan tanya lagi kalau WA itu nomor kok mirip punya xxxx
Bukan mirip, emang iya. Itu nomer xxxx
Udah ke jawab hubungan xxxx sama saya. Dan, yang berteman sama saya di FB udah pada tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Bukan Simpanan (Lengkap)
Romance(Warning! Harap bijak memilih bacaan, kalau ada kekerasan jangan ditiru) "Aku ini istrimu, bukan hiasan rumahmu. Tolong, sekali saja, perlakukan aku selayaknya seorang istri," pinta Kirana dengan nada suara serak. "Memangnya, selama ini, aku mempe...