18. Mau atau Tidak

43.5K 3.6K 118
                                    







***

Kelopak mata Kirana terbuka, ia langsung mengerjap-kerjapkan matanya mengingat apa yang terjadi semalam. Dirinya ingat Satya yang begitu cerewet mengompres dahinya. Wanita ini langsung mengambil sapu tangan yang ada di dahinya, setelah melepaskan genggaman Satya. Lelaki itu tertidur dengan posisi kepala ditenggelamkan di kedua tangannya di sisi ranjang dengan posisi duduk di lantai.

Kirana mengamati raut wajah Satya yang memucat, sepertinya lelaki itu juga kelelahan. Tangannya tergerak membelai wajah Satya. Paras yang ia rindukan selama beberapa hari.

Kirana memejamkan matanya sesaat, mengingat ulang semua yang telah terjadi.

Satya, andai waktu bisa diulang, dulu aku tidak akan gegabah mengambil tindakan. Hanya aku kesal kamu tidak datang di hari ulang tahunku, aku memutuskanmu sepihak. Karena cemburu, aku memilih menjadi kekasih Dewa.

"Aku pikir, kamu dulu mau mengejarku. Tapi, kamu malah menyuruhku untuk tidak menemuimu lagi. Kenapa kamu tidak mau merebutku kembali. Malah membiarkanku bersama Dewa?"

Kirana menjauhkan tangannya dari wajah Satya, lalu duduk bersandar di papan ranjang. Ditatapnya langit-langit dengan berbagai pikiran berkecamuk.

"Ki, sudah bangun?" tanya Satya yang sudah membuka kelopak matanya, ia memandang Kirana lekat.

Kirana hanya berdeham.

"Mau sarapan apa, nanti aku minta koki untuk memasakan masakan yang mau kamu makan," Satya berujar kembali.

"Aku tidak nafsu makan, semalam saja habis kamu suapi, aku muntah-muntah lagi," Kirana menjawab sekenanya.

"Kalau begitu, nanti kamu periksa ke dokter saja, aku antar. Biar kamu cepat sembuh," ajak Satya dengan tatapan lembut. Ia tahu, Kirana paling tidak suka mendengar kata periksa.

"Tidak usah, aku sudah ke dokter, katanya hanya kecapekan biasa dan stress. Ini semua kan karenamu," Kirana mencibir sekenanya.

Satya menunduk sejenak, ia paham. Dirinya langsung berdiri, lalu duduk di sisi ranjang dan menggenggam tangan Kirana, "Maaf, ya. Aku benar-benar menyesal."

"Minta maaf saja terus, lalu besok diulangi lagi, lalu minta maaf lagi. Aku sudah hafal, memang aku mau dibodohi lagi," Kirana berkata ketus, meski ia tidak benar-benar bisa marah pada Satya, apalagi membenci lelaki itu.

"Iya, janji kali ini enggak mengulangi lagi. Aku serius mau kembali padamu lagi. Aku benar-benar menyesal."

"Kesabaranku ada batasnya Satya, karena aku hanya manusia biasa. Siapa yang menjamin, aku tidak akan terluka lagi karena perilakumu?  Lagi pula, kamu mencintai wanita lain. Semua wanita itu ingin dicintai, bukan sebagai pelarian," Kirana menatap nanar Satya.

"Aku rasa, cintaku padanya sudah tidak ada lagi."

"Pembohong."

"Aku serius."

"Apa buktinya?" tantang Kirana yang jelas membuat Satya kebingungan karena lelaki itu bingung mau membuktikan dengan apa. Yang Satya, tahu ia hanya memikirkan Kirana beberapa waktu ini, hanya perempuan itu yang membuatnya susah tidur. Rasa cemas akan keadaan  Kirana selalu menemaninya beberapa waktu ini.

"Pertemukan aku dengan Dandelion," pinta Kirana dengan nada tegas.

Satya menggeleng, "Untuk apa?  Kamu akan terluka kalau tahu siapa dia."

"Tanpa tahu siapa dia, aku sudah terluka Satya. Sekalian, kan?  Lagi pula, kalau kamu memang sudah tidak mencintainya, aku harusnya tenang. Inti semua permasalahan ini kan karena kamu menjadikanku pelarian, setelah putus dari wanita itu, kan. Jadi, aku ingin memastikan kamu masih mencintainya atau tidak. Hanya mata yang tidak berdusta Satya, bibir boleh berdusta. Tapi, tatapan tidak," Kirana menatap Satya dengan tatapan lesu.

"Janganlah, Ki. Lupakan saja masalah Dandelion. Dia hanya masa laluku."

"Tidak. Aku hanya mau tahu siapa dia. Dan, memberi tahunya untuk tidak mengganggumu lagi, karena kamu sudah tidak mencintainya lagi, seperti ucapanmu barusan. Yang entah dusta atau kebenaran."

"Ki--"

"Satya, mana mungkin aku bisa hidup tenang bersamamu kalau dia masih membayangi kehidupan kita. Dia masih terus menghubungimu, mana mungkin kamu mudah melupakannya."

Tbc...
Yang mau beli e booknya bisa langsung beli di google play book. Ada perbedaan di wattpad sama e book/pdf/novelnya.
Hai, aku mau cetak ulang Aku Bukan Simpanan dan karyaku yang lain. Adakah yang mau beli.

PO sampai tanggal 10 Juni 2022.

Ini daftar judul novel yang akan dicetak.

1. Random Wife = Rp 69.000
2. Ugly Ceo = Rp 69.000
3. Romantic Drama = Rp 67.000
4. Romantic Hospital = Rp 67.000
5. Wanted! Ugly Wife = Rp 65.000
6. Annoying Couple = Rp 65.000
7. Aku Bukan Simpanan = Rp 67.000
8. He Called Me Buluk = Rp 57.000

No 1-7 terdapat e book di playstore, bisa beli di sana. Atau beli pdfnya Rp 35.000 per judul. Rp 50.000 dapat 2 judul. Rp. 100.000 4 judul. Rp 150.000 dapat 7 judul. 8 judul Rp 165.000. Bisa hubungi wa: 087825497438. Bisa beli pdf dalam bentuk pulsa.

Aku Bukan Simpanan (Lengkap) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang