12. Benarkah

37K 3.7K 121
                                    

Mau update sulit, buka work aja gak bisa

####


"Cukup Satya. Jangan mempermainkanku lagi. Aku sudah lelah dengan tipu dayamu. Mari kita akhiri semua ini. Aku ingin berpisah denganmu," Kirana memandang Satya sendu. Lelaki itu tampak pias, terlihat gamang. Dirinya takut Kirana akan pergi meninggalkannya.

Satya menggeleng, "Ki, jangan bicara seperti itu. Aku tahu, aku salah. Kumohon tetap di sisiku."

"Untuk apa? Yang kamu butuhkan bukan aku, tapi psikolog. Sepertinya kamu sakit Satya," Kirana menjeda perkataannya dengan menatap manik mata suaminya, "orang yang waras, tidak mungkin menikahi seorang wanita yang dibenci hanya untuk balas dendam. Itu sama saja menyakiti diri sendiri, karena setiap waktu bersamaku, pasti akan membuatmu mengingat masa lalu."

Satya menghela napas sejenak.

"Sudah aku bilang, aku tidak mau balas dendam. Kenapa kamu tidak percaya sih?"

"Kamu selalu melukaiku, Satya. Mana mungkin, aku bisa percaya padamu," kesal Kirana dengan nada ketus.

"Aku tidak bermaksud melukaimu, kamu sendiri yang mengungkit masa lalu, jadi jangan salahkan aku kalau malah terbawa emosi."

"Egois, selalu mau menang sendiri. Kenapa aku bisa punya suami sepertimu. Aku menyesal sekali."

"Aku juga menyesal," Satya mengatur napasnya.

Kirana langsung menatap Satya dengan tatapan remeh, "Kalau begitu ceraikan aku. Sebelum semuanya terlambat, menjadi bertambah kacau. Aku tidak mau terjebak denganmu seumur hidupku."

"Dengarkan aku dulu. Aku menyesal memperlakukanmu dengan buruk. Bukan menyesal menikah denganmu. Aku tidak punya alasan untuk menceraikanmu, Ki. Kenapa minta cerai terus? Kita kan tidak punya masalah apa-apa," Satya berkata dengan nada lembut. Ia menatap Kirana penuh harap. Dirinya tidak mau melepaskan istrinya, karena takut akan menambah masalah besar bagi keluarganya.

"Tidak ada masalah katamu? Kamu tidak mencintaiku, itu saja sudah kesalahan besar. Kamu mencintai wanita lain, kamu sering mengacuhkanku, kamu sering mencelaku, dan kamu menyembunyikan pernikahan kita. Ini masalah besar Satya."

Satya merengkuh tubuh Kirana ke pelukannya. Ia usap-usap kepala istrinya, "Aku tahu semua ini menyakitkan untukmu, tapi tolonglah beri aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya."

"Aku sudah tidak tahan lagi. Aku sering diolok-olok oleh keluargamu, tapi kamu diam saja, kan? Tidak membelaku. Belum lagi, kata orang-orang yang mengatakan aku simpananlah, jalanglah. Sakit, Satya. Hatiku sakit," lirih Kirana dengan suara yang berat.

"Ki, maafkan aku. Aku tahu kalau keluargaku pasti tidak menyukaimu, tapi aku tidak tahu kapan kamu diolok-olok, kalau aku tahu pasti aku membelamu. Siapa yang mengolok-olokmu. Katakan padaku."

"Jika, aku mengatakannya, kamu mau apa? Membelaku? Percuma, sudah basi. Hatiku terlalu sakit Satya. Kenapa kamu menipuku, kenapa kamu seperti mencintaiku dulu, sebelum kita menikah?"

Satya menggeleng, "Tidak, Ki. Aku tidak menipumu. Sikap manisku itu tulus karena aku berharap kita bisa bersama seperti dulu. Tapi, seperti yang aku bilang, hari di mana pernikahan kita berlangsung, aku melihatmu berciuman dengan Dewa. Bagaimana aku tidak kesal, makanya aku meninggalkanmu di malam pertama kita untuk merenungi semuanya, aku pikir kamu masih mencintai Dewa."

"Alasan," Kirana mengabaikan penjelasan Satya karena mau benar atau salah, faktanya Satya tidak pernah lagi mencintainya dan itu menyakiti hatinya, "kamu pikir aku bodoh? Aku mengerti sekali, kalau aku ini hanya pelarianmu. Kamu patah hati dan melampiaskan rasa sakitmu padaku."

"Bukan, memang aku punya niat terselubung menikahimu. Orang tuaku mendesakku untuk menikah dan aku ingin mantan kekasihku menjauh, kupikir kalau aku menikah, dia tidak akan mendekatiku lagi. Aku tidak mau nama keluargaku hancur karena wanita itu dan takut kalau ayahku sakit lagi."

"Lalu, kenapa harus aku yang kamu pilih menjadi istrimu?"

Kirana memegang dadanya, ia bertambah sesak.

"Karena aku pikir mudah kembali mencintaimu lagi seperti dulu, tapi nyatanya ini sulit."

***

Tbc...

Yang mau beli novel/pdfnya silakan hubungi 087825497438

Aku Bukan Simpanan (Lengkap) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang