Chapter 10

24 10 1
                                    


~I like the beautiful brown eyeballs that emit when you smile, beating the beauty of the rainbow

☔☔☔

*when it's hard to admit feelings that might turn into deep sadness

>>>

a taste that I have refused

💦
S eorang pelayan waitress Kemudian melangkahkan kaki ke arah eun yeon. Dan dia memberikan sebuah Struk kertas Pembayaran[Bill].

"Ini tagihan anda nona?.. "
Ucap waitress di resto itu.

Aku sempat berfikir sejenak sebelum pikiranku mulai kabur entah Kemana,kenapa seorang waitress itu memberiku sebuah kertas tagihan. Aku sudah berfikir para pencari makan gratis ini ingin menjebakku kedalam lubang yang tidak dapat dilewati oleh seekor tupai .

Kemudian jung eun berkata kepadaku Jika hari ini adalah hari kencan pertamanya dengan seniornya.maka dia harus mentraktir semua makanan yang telah dimakan oleh teman-temannya.

"Heiii... Aku ini tidak berkencan dengannya?.."
Sahut eun yeon dengan melototi ketiga temannya.

Kemudian seorang pelanggan lain ikut menyahutku dengan suatu perkataan yang membuatku malu.

"Tolong nona agak kecilkan suaramu aku sedang fokus dengan map kerjaku??"
Ucap lelaki kantoran tersebut.

"Chosonghamnida..!!.."balas eun yeon meminta maaf.

Mereka kali ini agak keterlaluan sekali dengan eun yeon dia harus membayar makanan yang mereka makan dengan taksiran harganya yang agak cukup mahal bagi seorang pelajar yang masih sekolah menengah.

Beruntungnya eun yeon membawa uang lebih didalam tasnya. Jadi dia dengan ikhlas memberikan uang tagihan kepada pelayan resto itu. Teman-teman nya menggoda nya dengan sebuah senyuman terima kasih karna sudah menraktir puas mereka hari ini eun yeon cukup menepuk dada pelan karena memaklumi sikap teman-temannya yang suka mengerjainya. Tapi terkadang mereka menggantinya dengan cara memasukkannya ke dalam lokernya. Tapi eun yeon tahu bahwa itu ulah teman-teman nya.




Pagi harinya~

Hari ini eun yeon berangkat ke sekolah agak pagi sekali dengan santai dia menaiki bus.

>Di sisi lain shin hae menunggunya sambil terdiam menaiki Motornya dengan menyangganya dengan kedua kakinya dengan kuat .

"Murid kau sedang menunggu siapa? Kenapa dari tadi belum pergi ke sekolah? "ucap seorang lelaki tua membawa sebuah kotak buah apel.

"Aku sedang menunggu teman ku ajussi??.."[pak/paman] balas shin hae dengan ramah sambil menunjuk rumah itu.

"Ini adalah rumah saya murid?? Dan sebernarnya aku hanya tinggal dengan istri saya dan saya tidak mempunyai seorang anak"sahut lagi lelaki tua tersebut.

"Benarkah? Ajjusi?..lalu kenapa kemarin eun yeon memberitahuku rumahnya adalah ini??.." Ucapnya setengah kesal.

"Oh jadi nama anak manis itu nona eun yeon.. Dia suka memberi kami sup daging saat menjelang sore hari!!.. Tapi Rumahnya berada diseberang sana nak!!.."jelas lelaki tua itu.

"Dasar gadis gila jadi kemarin dia sedang mengerjaiku!! Awas saja nanti. Ucap shin hae dalam hati.

Kemudian shin hae menyalakan mesin motornya dan langsung menancap gas motornya dan langsung bergegas pergi ke sekolah untuk menemukan eun yeon.

Eun yeon melangkahkan kakinya dan berjalan pelan melewati koridor menuju ruang kelasnya. Disana sudah ada do jin dan hyo jin yang tampak sedang membicarakan sesuatu dengan serius.

Two Men One HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang