Suara Ke-23

8 2 0
                                    

17 Agustus

Inilah hari yang sudah ditunggu berhari-hari oleh Sherin. Yaitu saat dimana perasaannya selama ini akan dilihat oleh dunia. Saat-saat dimana yang mungkin semua tidak akan sama lagi. Mungkin setelahnya tidak akan ada lagi mulut yang bercanda seperti biasanya. Tidak akan ada lagi mata yang saling menatap dengan biasa. Dan tidak akan ada lagi tawa terbahak-bahak tanpa rasa canggung.

Mungkin, hari ini memang sudah saatnya Sherin tidak lagi sakit hati sendiri dengan menyembunyikan rahasianya. Kini keputusan itu harus Sherin yakini dalam hati. Harus ia tekadkan untuk terus berusaha. Jangan lagi ada keraguan dan jangan lagi menengok ke belakang. Semua sudah ada di depan mata. Dengan beberapa kalimat maka semuanya akan beres. Ya kan?

Duhh, kenapa ingin mengungkapkan sesuatu harus jadi se-lebay ini, sih? Ckck...

Mungkin di antara kalian ada yang bertanya-tanya kenapa harus tanggal 17 Agustus. Dan, kalau Sherin memang diwajibkan untuk menjawab, maka ia tidak tahu jawabannya. Sherin hanya merasa kalau hari ini adalah hari yang tepat. Aneh memang, tapi terkadang alasan yang logis pun juga tidak akan bisa menyelesaikan masalah. Penyelesaian cukup ikuti kata hati saja. Maka itulah yang sedang dilakukan Sherin. Mengikuti kata hatinya.

Saat ini, sama seperti dengan apa yang seluruh sekolah di Indonesia sedang lakukan, hari ini tentu adalah hari yang bersejarah bagi warga negara Indonesia. Hari di mana usaha-usaha para pejuang tidak sia-sia. Hari dimana kemerdekaan telah ada di tangan kita dan siap kita genggam untuk selamanya.

Maka itulah yang dilakukan oleh semua orang di Indonesia. Masyarakat berbaris dengan kepala menghadap hormat ke Sang Saka Merah-Putih yang sudah berkibar-kibar di atas tiang. Lalu bendera-bendera berwarna merah dan putih terpasang sepanjang jalan. Spanduk-spanduk tentang hari kemerdekaan terpampang lebar di atas jalanan. Sorak sorai pemuda dan pemudi Indonesia pun turut menyerukan lagu-lagu nasional Indonesia.

Dan, yang paling khas dari Indonesia adalah, tiang-tiang kokoh bambu dengan hadiah-hadiah menarik di puncaknya telah terpasang, siap dinaiki oleh pemuda Indonesia. Tali-tali dengan kerupuk yang mengantung, siap dinikmati oleh anak-anak Indonesia. Bumbu-bumbu berbagai masakan, siap disulap menjadi hidangan bintang lima oleh para ibu itu. Sementara bola-bola yang dioper ke sana-sini, siap diserukan kemenangan oleh bapak-bapak pemilik perut besar itu.

Itulah beberapa keindahan yang bisa kita nikmati dari hasil tetes keringat para pejuang untuk mengusir penjajah dari tanah air tercinta. Maka ini lah saatnya kita untuk meneruskan perjuangan mereka, dengan cara apapun yang kita mampui.

SMA Lentera Bakti. Salah satu sekolah yang sorak sorai kemenangan sudah terdengar sejak pagi tadi. Bendera merah putih sudah berkibar di atas cakrawala. Tali dengan kertas berwarna merah dan putih telah digantung dengan indah melewati lapangan antargedung. Serta, berbagai macam perlombaan siap untuk dimenangi.

Siswa dan siswi SMA Lentera Bakti sedang berada di kelas masing-masing untuk mengikuti arahan ketua kelas sebelum perlombaan antar kelas dimulai. Berbagai macam jenis perlombaan ada di sekolah itu. Kalau lapar dan suka makan, ikut aja lomba makan kerupuk atau lomba memasak. Dan kalau sukanya lari-larian kesana kemari, ikut aja lomba lari estafet. Selain itu, ada juga lomba futsal, voli air, dan masih banyak lagi.

Di lapangan indoor, perlombaan futsal sedang berlangsung. Kebetulan kelasnya Sherin mendapatkan giliran pertama untuk melawan kelas X IPA 5. Pemain-pemain andal dikeluarkan. Arka, Alfa, Aldan, Mario, Gading, dan lain-lainnya siap untuk bertempur. Meski mereka semua sebenarnya lebih jago bermain basket ditimbang bermain futsal, mereka akan tetap menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Hingga di akhir pertandingan, tim kelas XI IPA 1 lolos dari babak penyisihan.

Sementara itu di lapangan out door, pertandingan makan kerupuk, lari estafet, dan joget balon sedang berlangsung. Musik-musik yang menghentak membuat semangat mereka lebih membara. Dari ujung ke ujung sorakan semangat selalu terdengar.

SherlanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang