Akhir Kata

4 0 0
                                    

Aku tahu Sherlan sebenarnya belum tamat. Terakhir kali update, Sherin udah bahagia sama Shiran karena akhirnya cinta diam-diam Sherin ternyata berbalas. Tapi aku harus tamatin ini di sini. Maaf.

Cerita yang aku mau taruh di Sherlan bukan mereka berdua bersama-sama sampai akhir hayat. Bukan gini. Sebenarnya nantinya mereka berdua berpisah, bahkan sebelum benar-benar pacaran. Yah spoiler. Tapi inti dari cerita ini, patah hati Sherin mengajari dia tentang sebuah penerimaan. Ini pointnya, kawan-kawan.

Lalu kenapa ceritanya gak dilanjutin? Karena aku gak mau terus-terusan patah hati dengan inget mantan gebetan. Ck.

Oke, jadi begini. Hampir 90% isi cerita ini based from true story, my story. Sherin itu nyata. Shiran juga nyata. Ale, Kiran, Aira, Ara, Arka, Arsa, Acha (baru sadar suka banget nama dengan huruf A), dan tokoh-tokoh lain di cerita ini nyata (seenggaknya hampir semua nyata). Mereka ada di dunia nyata, di sekitar penulis sendiri.

Karena udah kebongkar jadi sekalian aja, aku ini Sherin di novel ini. Iya, jadi aku secara gak langsung udah nyebar segala aibku di sini, oke.

Tentang Shiran, dia pernah jadi warna tersendiri di hidupku. Bisa dibilang dia pertama kalinya orang yang benar-benar bikin aku ngerasa beneran suka sama seseorang. Jadi aku rasa saat ini udah cukup. Sekarang waktunya bagiku untuk berhenti menyakiti diriku sendiri lagi dengan selalu berharap ia akan kembali.

Dan apa dia tahu aku bikin cerita ini untuknya? Iya, dia tahu. Dia juga baca beberapa bagian. Tapi aku rasa sekarang selesai.

'Ra, kalau kamu baca sampai bagian ini terima kasih udah kasih aku warna di hidupku yang sebelumnya bahkan gak tahu cinta itu apaan. Tapi sekarang semua harus selesai. 3 tahun bukan waktu yang singkat, aku lelah harus terus mengalah dengan diriku sendiri. Bukan salah siapa-siapa. Sekali lagi terima kasih, ya.

Dan untuk kalian yang pernah baca Sherlan, terima kasih juga untuk segala dukungannya. Cerita ini yang bikin aku semakin jatuh cinta dengan dunia orange, dunia di mana mimpi tak kenal batasan. Terima kasih banyak. Kita tetap bisa berjumpa kembali di karya-karyaku yang lainnya.

***

SherlanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang