debat tak berguna

27 2 0
                                    

malam ini kami karang taruna berkumpul kembali. berkumpul untuk membicarakan.
tentang, perpisahan kak Hanna dan Kak Khansa.
ya,Kak hanna minggu depan akan ke bandung. untuk berkuliah.
sedangkan kak Khansa, akan pergi ke bogor untuk berkuliah juga.
jadi kami mempersiapkan untuk perpisahan dengan mereka ber 2.
aku,kak grace,kak cecil,dan yang lainnya sudah berada di markas besar.
kami menunggu kedatangan,kak hanna,kak khansa,rey,dan juga kak fito.
kak hanna dan kak khansa katanya masih membeli beberapa barang untuk perlengkapan sekolah nya.
sedang kan rey dan kak fito,mereka ada urusan di luar.
dan ya,kak andreas tidak akan pernah memulai rapat. jika anggota belum lengkap.
dan sekarang kami sedang menunggu kedatangan rey dan kak fito.
karna kak khansa dan kak hanna adalah orang yang akan kita beri kejutan. jadi kami tak terlalu menunggu kedatangan mereka ber 2.
dan kami di sini sudah hampir 1 setengah jam.
menunggu rey dan kak fito datang.

aku sudah merasa sangat bosan di sini.
tak ada rey,kak cecil juga tak ada.
alisha sibuk dengan ponsel nya. kak grace sedang asik berbincang dengan kak andreas. aku tak mau mengganggu suasana bagus mereka.
semua nya pada sibuk dengan ponsel masing-masing.
aku pun memutuskan untuk bernyanyi-nyanyi sendiri.

"Biar aku yang pergi,Biar aku yang tersakiti,Biar aku yang berhenti,berhenti mengharapkan mu. oh tuhan kuwat kan aku. menerima semua ini. jika dia memang untuk ku.
ku harap kembalikan dia padaku.."

aku pun asik dengan dunia ku sendiri.

tiba-tiba alvin berteriak dari ujung sana.

"gabut ya?ga ada rey sih"

kata alvin sambil memasang wajah mengejek.
dia sedang ber vidio call dengan pacar nya.
mangka dari itu dia bersikap sombong sekali.

"engga kok" jawab ku sok cuek. dan berusaha untuk menghiraukan kata-kata alvin yang mungkin tambah lama akan menjadi semakin panas.

aku pun memutuskan untuk bernyanyi-nyanyi ria kembali.

"Walau Kau menghapus menghempas diri ku meng-"

nyanyian ku terhenti karna kata kata pedas alvin.

"udah-udah suara lo tu ngerusak speaker gw" -Alvin.

kata-katanya cukup membuat, tembok sabar ku hampir retak.
"peduli lo apa sih?kalo lo vc an ya vc an aja,gausah nge bacot in gw!" kata ku mulai sewot.
"suara lo tu ngerusak koneksi tau ga" jawab nya. "halah bacot" jawab ku tak peduli.
dia tak menghiraukan jawaban ku.
dan dia asik dengan cewek nya yang berada di ponsel nya itu.
lalu dia berkata lagi,yang cukup membuat ku menoleh.

"kasian gw sama lo" katanya.

"emang gw kenapa?" tanya ku.
dengan kebingungan.

"kasian,kayak ga laku aja gitu. nyanyi-nyanyi gajelas kayak orang ga laku. ga punya pacar gitu" katanya dengan nada mengejek.

kata-katanya itu cukup membuat tembok sabar ku runtuh.
aku marah. tersinggung.
mulut nya yang hanya bisa mencibir itu sudah keterlaluan.

"Mau lo apa sih?"
tanya ku dingin.

"gw gamau apa-apa,gw cuma mau ngasih tau aja. kalo kondisi lo itu memprihatinkan" katanya sambil terkekeh pelan.
dia tertawa,di saat semua orang di sini tegang.

"memprihatinkan kan apa maksud lo?"
tanya ku dingin. amarah ku sudah mulai muncul.

"ya lo coba liat sekeliling lo di sini. liat deh mereka semua pada sibuk pacaran.
liat noh,alisha lagi vidio call an sama cowok nya. si icha lagi chattan ma cowok nya. kak grace ama kak andreas lagi ngapel noh. nah lo?ngapain?"

About MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang