Pagi ini aku berangkat bersama pak joko. karna pagi ini ayah harus berangkat lebih awal,bahkan dia berangkat saat langit masih gelap,dan semua orang belum terjaga.
"pak langsung aja ya" kataku sambil asik mengotak-atik ponsel ku "oh baik non" kata pak joko,dan langsung menancap gas.
pak joko,adalah supir pribadi keluarga ku. dia sangat baik dan sabar. dia suka sekali bercanda.
beberapa jam kemudian,kamu sudah sampai di sekolah.
aku pun langsung turun,dan berjalan memasuki gerbang. aku berjalan dengan riang.
setelah sampai di kelas,aku sudah melihat para sahabatku sudah banyak yang datang. yang belum datang hanya lah aditya dan nadine.
aku pun berjalan mendekati mereka.
"Hai!" kataku "Hai" jawab khaira tersenyum padaku. begitu manis.
tak terasa sudah 2 menit kita berbincang,sampai tak sadar kalo Nadine dan Aditya Sudah datang. dan sedari tadi mereka hanya menyimak.
beberapa menit kemudian,bel masuk berbunyi. semua murid bergegas duduk di tempatnya masing-masing.
dan semua guru sudah mulai memasuki kelas untuk mengajar.
"Selamat Pagi" kata Bu Nina, dia adalah ibu guru yang aneh menurutku.
dia suka mencubit pipi anak-anak jika dia marah,tapi jangan salah. cubitannya itu bukan cubitan gemas. melainkan cubitan kemarahan.
sakit sekali.
"Pagi buu" kaya anak-anak.
Beliau pun menerangkan pelajaran,semua murid sibuk sendiri
ada yang bermain hp,ada yang mengobrol,bahkan ada yang lari-larian.
kadang aku juga merasa kasian pada bu Nina,dia tidak pernah di hargai. dia selalu di abaikan jika mengajar di kelas kami. tapi,alasan kita melakukan ini semua. karna kami merasa sebal padanya. dia selalu merasa ingin benar,dan semua murid itu salah. HAHA.
saat anak-anak asik dengan kegiatan nya sendiri-sendiri,tiba-tiba dia keluar kelas. entah kemana.
saat itu juga aku dan nadine ingin ke toilet sebentar,sebenarnya aku yang ingin ke toilet. karna aku sudah tidak tahan. nadine hanya menemaniku saja.
karna tidak tahan,dan akan butuh waktu lama jika harus menunggu bu nina kembali. aku dan nadine pun izin kepada ketua kelas kami saja. yaitu Adrian. "adrian! aku ke toilet bentar ya ama nadine" kataku pada adrian dan langsung menarik tangan nadine untuk berjalan keluar kelas.
akhirnya,aku pun merasa lega setelah dari toilet. saat aku dan nadine ingin berjalan kembali menuju kelas. tiba-tiba,kita di cegat dengan ibu Mirna. dia meminta tolong pada kami,untuk memberi tau pada kelas 11 Ipa 1 untuk mengerjakan tugas dari ibu mirna. kami pun berangkat menuju kelas 11 IPA 1.
saat perjalanan pulang menuju kelas kami,kebetulan kami mengambil jalan pintas,dan jalan pintas itu dapat melihat ke arah kelas kami. terlihat sangat jelas bahwa bu Nina sudah berada di kelas. dan seperti nya dia sedang mengomeli anak-anak
aku dan nadine pun mengetok pintu.
"dari mana saja?" kata bu nina langsung menghampiri kami, dan menyeret kamu sambil mencubit lengan kami. sakit sekali.
kami di berdiri kan di depan kelas.
"dari mana kalian ha?"kata nya sambil duduk di meja guru "kami dari toilet bu" kata nadine pelan "kok tidak izin pada saya" kata nya lagi "ibu tadi sedang keluar kelas bu" jawab nadine lagi "kenapa tidak menunggu?" kata nya lagi "anu bu, si Thania sudah kebelet" kata nadine pelan "benar itu thania?" katanya sambil melihat ku "iya bu" jawab ku pelan. "kalian tidak lihat saya memang?saya berada di kran sebelah kamar mandi. apa kalian tidak lihat saya?" tanya bu nina lagi,sambil menunjuk arah ke kamar mandi. "tidak lihat bu" kata nadine pelan "tidak lihat?kok bisa? kamu sengaja tidak lihat saya iya?" jawab nya lagi. kali ini dia berdiri. "buka begitu bu" kata nadine pelan,kali ini nadine terlihat sangat takut, hingga menundukkan kepalanya. "kami tadi memang tidak melihat ibu bu ada di situ" kataku angkat bicara. aku mengatakan hal itu,karna aku benar-benar tidak melihat keberadaannya di depan kran itu. saat aku berjalan menuju kamar mandi. "kenapa tidak liat?saya cuci tangan tadi di situ?kenapa tidak bisa liat" katanya lagi dengan nada nya semakin menyebalkan "kalo tidak lihat mau di gimana kan bu?" jawab ku dengan nada nyolot.
itu membuat dia marah.
dia menghampiriku,menuntun ku keluar kelas. ke ujung koridor. dan di ujung koridor itu, terdapat 3 kelas yang menghadap tepat ke arah ku yang berada di koridor bersama bu nina. dan di depan kelas 11 IPA 3 terdapat sebuah tandon,dan di tandon itu terdapat sebuah kran untuk mencuci tangan.
"saya tadi cuci tangan di situ. kenapa tidak bisa liat?" kata bu ningsih. "tapi saya tadi tidak liat ada ibu di situ" kataku tetap mengelak. tiba-tiba dia mencubit pipi kanan ku dengan keras. aku sangat merasa malu. aku tau ke 3 kelas itu pasti melihat kejadian konyol ini. dan pasti mereka menertawakan nya. "saya di situ,dan kamu tadi lewat situ. kok bisa ndak liat itu lo" katanya lagi dengan nada yang geram. "tapi bu" kataku terpotong,karna tambahan cubitan pipi di pipi kiri ku. sekarang dia sedang mencubit kedua pipi ku.
aku merasa malu sekaligus malu.
setelah puas mengomeli ku,dia pun menyuruh ku masuk dan menyuruh ku mengerjakan soal yang dia beri tadi.
aku sangat sebal padanya saat itu.
dasar guru yang aneh pikir ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Me
Novela Juvenilsebuah cerita cinta dan persahabatan dari sudut pandang seorang gadis remaja yang masih duduk di bangku SMA. Ini Project Pertama aku guys :) tolong kerja sama nya ya☺️ kalo mampir, jangan lupa like dan komen :)) jangan di baca doang ini bukan koran...