tigapuluh

35 0 0
                                    

Aku menyeka pipiku yang basah.

Sepulang dari rumah Titan tadi, sampai tengah malam seperti ini, aku tidak hentinya menangis.

Aku mengabaikan pesan via line dari Titan dan berpuluh-puluh missed call darinya.

Sejujurnya aku tidak pernah sekalipun mengabaikannya seperti ini.

Hatiku pun sakit saat memperlakukannya demikian.

Tapi hatiku jauh lebih sakit lagi saat mengingat bahwa..

aku hanya pelampiasannya.

Bukannya semuanya sudah jelas?

Mama sedari tadi sudah bulak-balik menasihatiku. Menawarkanku untuk makan.

Tapi aku sama sekali tidak ingin makan.

Aku hanya mau meratapi nasibku. Memikirkan bagaimana kisah cintaku selanjutnya.

Membayangkan bagaimana hidupku tanpa dirinya.

Oh, Tuhan.. membayangkannya saja, aku tidak bisa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

struggle for nothingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang