Hari kesekian setelah aku menjenguknya, aku memiliki rutinitas baru.
Ralat, bukan aku. Tapi dia. Hampir setiap hari dia datang ke kelasku, untuk sekedar duduk dan bercakap-cakap denganku.
Entah kenapa aku menjadikan hal itu sebagai rutinitasku. Yang kalau aku tidak mendapatkannya, moodku langsung menurun drastis.
Aku sendiri tidak tahu kenapa.
Kemarin, ketika aku sedang melewati tempatnya berkumpul bersama teman-temannya di lorong kelas, ia tiba-tiba berdiri dan menghampiriku.
Saat itu aku sedang tertawa lepas karena lelucon yang dilontarkan oleh temanku yang lain.
Kemudian ia mendekatkan mulutnya ke telingaku.
Ia berbisik, "jangan senyum. apalagi ketawa kayak gitu. Bahaya. Nanti gue jatuh cinta"
KAMU SEDANG MEMBACA
struggle for nothing
RomanceAku mulai menggoreskan tinta hitam diatas kertas yang putih. Sesekali menyeka air mata dipipiku. Berfikir. Mencoba menuliskan cerita tentang kita. Tapi, pena hitamku tiba-tiba berhenti seiring berhentinya pergerakan tanganku. Bingung. Apa yang aka...