duapuluh sembilan

21 0 0
                                    

"empat bulan?" Nita melongo.

Bukannya Titan mulai menyapa dan 'mendekati' -ku semenjak 4 bulan lalu?

Teman kecil? Mantan pertama? berarti cinta pertamanya Titan?

Pikiran negatif lalu masuk begitu saja kedalam pikiranku.

Aku memegang dadaku yang terasa nyeri.

empat bulan? tanyaku dalam hati.

Hatiku mencelos.

Apa jangan-jangan.. aku hanya pelampiasannya?

Aku merasakan nyeri yang ada didalam dadaku semakin hebat.

Aku juga merasakan air mataku siap menerobos keluar.

Aku menaruh sembarang buku album itu.

Aku pergi meninggalkan Mama Titan yang kebingungan menghadapi sikapku yang tiba-tiba pamit pulang. Bilang kalau ada acara mendadak dirumah.

Otakku buntu. Aku tidak dapat mengarang alasan apapun lagi.

Aku juga tidak peduli mama Titan akan bingung atau merasa bersalah.

Yang aku tau, aku harus pergi dari hadapannya.

Aku harus pergi. Aku tidak dapat menahan air mataku lebih lama lagi.

struggle for nothingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang