Aku terbangun dari tidur lelapku dan mendapati Titan berdiri disampingku, dengan muka yang lebih cerah.
"pagi, nay" Ia tersenyum. Hangat sekali.
Aku ikut tersenyum. Seketika menyadari sesuatu.
"lo nggak sekolah, tan?"
Yang ditanya hanya menggeleng.
"enggak. Gue mau ngejagain lo disini. Nggak salah kan?"
"yaampun.. tapi nggak segitunya juga. Lo kan bisa kesini pas pulang sekolah"
Ia mengelus kepalaku. Aku merasakan jantungku berdetak lebih kencang.
"nggakpapa, nay. Gue peduli sama lo. Gue bahkan takut pas lo sakit. Percuma juga gue sekolah tapi otak gue ga konsen karna mikirin lo"
Aku tersenyum.
Perhatiannya, senyumnya, selalu membuatku nyaman dan selalu ingin berada didekatnya.
Ia membelai puncak kepalaku sekali lagi. Dan lagi-lagi jantungku berdetak lebih cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
struggle for nothing
RomanceAku mulai menggoreskan tinta hitam diatas kertas yang putih. Sesekali menyeka air mata dipipiku. Berfikir. Mencoba menuliskan cerita tentang kita. Tapi, pena hitamku tiba-tiba berhenti seiring berhentinya pergerakan tanganku. Bingung. Apa yang aka...