duapuluhsatu

16 0 0
                                    

Aku terbangun dari tidur lelapku dan mendapati Titan berdiri disampingku, dengan muka yang lebih cerah.

"pagi, nay" Ia tersenyum. Hangat sekali.

Aku ikut tersenyum. Seketika menyadari sesuatu.

"lo nggak sekolah, tan?"

Yang ditanya hanya menggeleng.

"enggak. Gue mau ngejagain lo disini. Nggak salah kan?"

"yaampun.. tapi nggak segitunya juga. Lo kan bisa kesini pas pulang sekolah"

Ia mengelus kepalaku. Aku merasakan jantungku berdetak lebih kencang.

"nggakpapa, nay. Gue peduli sama lo. Gue bahkan takut pas lo sakit. Percuma juga gue sekolah tapi otak gue ga konsen karna mikirin lo"

Aku tersenyum.

Perhatiannya, senyumnya, selalu membuatku nyaman dan selalu ingin berada didekatnya.

Ia membelai puncak kepalaku sekali lagi. Dan lagi-lagi jantungku berdetak lebih cepat.

struggle for nothingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang