Sesampainya Tzuyu dirumah, ia mendengar suara isakan tangis seorang wanita. Dicarinya suara itu, dan akhirnya ia tau darimana suara tersebut berasal. Ternyata yang menangis adalah eommanya. Melihat itu Tzuyu merasakan sakit dan benar-benar sakit.
Tzuyu pov.
Aku melangkahkan kakiku memasuki rumah. Tetapi ada yang aneh, karena aku mendengar seorang wanita menangis. Kucari sumber suara itu berasal, dan ternyata...
Eomma yang menangis. Hatiku benar-benar sakit melihatnya. Ini lebih menyakitkan dari apapun ketika melihat eomma dalam keadaan terpuruk seperti itu.
Akupun menghampiri eomma dan memeluknya.
"Eomma" ucapku langsung memeluknya.
"Eomma waegere? Kenapa eomma menangis seperti ini?" Tanyaku tanpa ada jawaban apapun dari eomma, dan hanya ada suara tangisan yang keluar dari mulutnya.
"Eomma gwenchana, na yogiso. Sudah jangan menangis, semua akan baik-baik saja" tanpa eomma tau aku pun meneteskan air mata.
Author pov.
Setelah eommanya sudah lebih tenang, Tzuyu mencoba menanyakan apa yang terjadi.
"Eomma, apa sebenarnya yang terjadi? Ceritakan saja. Bagaimana eomma mau merasa lebih baik jika semua beban eomma tanggung sendiri" ucap Tzuyu menenangkan.
"Tzuyu-ah" tangis eommanya sambil kembali memeluk Tzuyu.
"Ceritakanlah eomma"
Flashback on
Saat itu eomma Tzuyu sedang menyiapkan makan malam. Dan tak lama kemudian appanya yang bekerja sebagai karyawan biasa pulang dalam keadaan yang sangat menyedihkan.
Ya mabuk, appa Tzuyu mabuk dengan pakaian yang berantakan, mulut bau alkohol, dan terkadang tertawa yang orang lain tidak tahu alasannya.
"Yakk, hyerim-ah" teriak appa Tzuyu sambil menggedor pintu rumahnya.
(Hyerim adalah nama eomma Tzuyu)
"Hyerim-ahh" dengan teriakan dan gedoran pintu yang semakin kencang.
Tak lama kemudian eomma Tzuyu datang membukakan pintu.
"Apa kau mabuk lagi eoh?" Tanya hyerim acuh.
"Hahaha, apa urusanmu?" Kata appanya sambil masuk rumah dan dengan sengaja menabrak eomma Tzuyu.
"Yak, ingatlah keadaanmu. Kau ini dengan gaji pas-pasan mu itu seenaknya saja kau pakai untuk hal yang tak penting seperti ini. Ingatlah anakmu Kim Jisung!" Bentak hyerim.
(Kim Jisung adalah appa Tzuyu).
Dengan kasar, lalu jisung menampar keras pipi hyerim.
Plakkkkk
"Heh kau, apa urusannya denganmu eoh? Kau ini sudahlah tak usah lagi mengatur hidupku. Kita ini memang suami istri, tapi ingatlah kita sama sekali tidak saling mencintai. Bukankah kau yang bilang seperti itu padaku? Kau kan yang mau kita hidup seperti ini? Dan sekarang aku mengabulkannya" ucap appa Tzuyu penuh penekanan dan diakhiri sebuah tawa yang mengejek.
Plakkkk
Dengan keras, hyerim menampar jisung.
"KAU BERANI-BERANINYA MENAMPARKU?!!" Ucap kasar jisung dan dengan langsung mendorong keras hyerim ke lantai.
"Yak jisung-ah kau boleh membenciku, kau boleh menyiksaku, kau boleh kasar padaku. Tapi ingatlah anakmu, berikan ia perhatian selayaknya appa kepada anaknya. Kita itu hidup pas-pas an kenapa kau malah membuang uangmu untuk hal yang tidak penting. Itu akan sangat menyakiti hati Tzuyu jisung-ah" kata eomma Tzuyu dengan keadaan menangis.
"Hei hei hei, apa kau bilang? Aku tidak memperhatikan Tzuyu? Hei, kalau aku tidak memperhatikannya, aku tidak akan membayar biaya sekolahnya, memberinya makan, dan bahkan aku sudah dari dulu menceraikanmu. Aku masih bertahan denganmu itu karna Tzuyu, bukan karna cinta" bentak jisung.
Tak bisa berkata apa-apa lagi, eomma Tzuyu hanya bisa menangis dengan memeluk lututnya. Dan karena pertengkaran itu, appa Tzuyu pun meninggalkan rumah lagi dengan membanting pintu sekeras-kerasnya.
Flashback off
Author pov.
Mendengar cerita itu, Tzuyu lalu menangis dan terus memeluk eommanya. Ia bisa merasakan betapa tersiksanya hidup seperti eommanya rasakan saat ini.
"Eomma, sekarang jangan menangis lagi ne. Ada Tzuyu disamping eomma. Yang selalu menyayangi eomma.
Tidak peduli apapun yang appa katakan, Tzuyu akan tetap melindungi eomma" ucap Tzuyu sambil menangis.
"Adeul, terimakasih. Eomma sangat sayang padamu, maaf kalau belakangan ini eomma jarang memperhatikanmu, mengacuhkanmu, tapi percayalah eomma selalu memikirkanmu nak" kata eomma Tzuyu sambil membalas pelukan anaknya.
"Ne eomma aku mengerti. Mulai sekarang, ceritakanlah semua. Ceritakan semua masalah eomma pada Tzuyu. Dengan begitu, eomma tidak merasa sendiri lagi, dan masalah eomma pun akan berkurang" Tzuyu menenangkan eommanya sambil melepas pelukan mereka.
"Ne Tzuyu, eomma menyayangimu"
"Nado" jawab Tzuyu dan mereka kembali saling pelukan.
Vote kalian sangat berharga😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Come from Dreams (Jjk^Cty)
Fiksyen Peminat"Ketika mimpi itu datang, aku mulai menyukainya.." Dan dari mimpi inilah Chou Tzuyu menyukai seorang idol, dia adalah.. Penasaran? Baca aja yuk
