Chapter 21 : Drama queen

20 5 0
                                    

Rather than afraid of the dark, i'm more aware of finding the light once again

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rather than afraid of the dark, i'm more aware of finding the light once again.

-Peitsche
****
Author's Point of View

Disebuah koridor berdinding marmer dengan lantai yang tertutupi karpet merah. Tiga orang gadis dengan penampakan yang sama tampak sedang berjalan dengan enggan.

Seorang dari mereka, perempuan dengan iris kuning, kemudian menghela nafas berat.

"Sejujurnya, aku tidak memiliki secercah harapan untuk menginjakkan kaki disini. Tetapi kita harus menyelamatkan Corry dan ini adalah satu-satunya cara.

Kuharap Zeus dan Poseidon tidak membuat masalah apapun dengan Hades, karena itu hanya akan memperlambat kita."

Seorang perempuan lainnya, dengan iris biru, hanya mengangguk. Sedangkan yang satu lagi membalas deng nada tidak suka.

"Tch, dewa dan segala permasalahannya. Maksudku, tidak bisakah kalian berdamai? Kau pasti bisa berbohong dengan mengatakan kau tidak membencinya dan membuat perjanjian.

Hidup damai, kau berkuasa. Akhir dari diskusi."

Tidak salah lagi, ketiga gadis itu adalah Corry, Vyra, dan Lyra. Vyra hanya menanggapi Lyra dengan anggukan. Lalu semuanya kembali diam. Hanyut dalam pikiran mereka masing-masing.

Sepuluh menit telah berlalu dan ketiga orang itu masih berjalan dalam diam.

"Jadi, bagaimana cara menyentuh hati tuan Hades?"

Ucapan Corry sontak mengagetkan kedua gadis lainnya. Menarik mereka keluar dari pikiran mereka masing-masing. Ya, walau pertanyaan itu hanya sekedar basa-basi.

"Oh-ehm... Hades terkenal tidak memiliki belas kasih, karena itulah Zeus menempatkannya di dunia bawah. Aku meragukan rencana awal kita untuk menyentuh hatinya dan membuatnya berpihak dan membantu kita."

Itulah yang diucapkan Vyra. 2 kalimat yang membuat Corry langsung tertunduk lesu.

Ya, semua orang juga tahu siapa Hades. Seorang dewa penguasa dunia bawah yang kejam dan tidak punya hati. Tentu saja ia licik, selicik pikiran si mesum Edward.

Hening. Tak ada satupun dari mereka yang mengeluarkan suara. Ditemani bunyi nafas dan langkah kaki, mereka terbenam dalam pikiran mereka masing-masing. Semua (kecuali Lyra) hanya memikirkan satu hal penting.

Bagaimana cara memenangkan hati Hades.

"Kurasa tak ada cara lain. Kita harus-"

BRUK

Vyra tidak sengaja menabrak Lyra kala gadis itu hendak memberitahu penyelesaian dari masalah yang akan mereka hadapi, membuatnya jatuh bersujud.

Lyra yang berjalan di depan memiliki alasan yang bagus untuk mengapa ia berhenti. Jawabannya hanya satu.

Requiem la Candenza (Discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang