Special Chapter: Anwyl's Side

35 7 3
                                    

Just because you are right, it doesn't mean I'm wrong. You just haven't seen life from my way.

******

***
Ace's POV

Sebuah lencana merah muda jatuh dari saku kecilnya. Langkah kaki bergerak mendekati lencana tersebut, tampaklah seorang gadis berparas cantik meraih lencana merah muda yang bersinar nan indah.

"Elvi"

Aku sebut namanya dengan lembut, gadis itu menaikan tatapannya ke arah ku.

"Oh... Hi Ace." Dia menyebut namaku dengan suaranya yang terdengar indah di telingaku.

Dia masih menyimapannya!?

"Elvi", ternyata kau masih menyimpan lencana itu" Ku katakan dengan penuh percaya diri.

"Hey, apa yang kau pikirkan!? Kau masih menyimpannya juga kan?" gadis itu bertanya dengan nada yang sedikit menggertak ku.

"Tentu saja sayang, mau di satukan?" Aku bertanya dengan sedikit ragu-ragu.

"Ng!? Tentu saja, bisakah kau berhenti meanggilku dengan sebutan sayang? Aku bukan pacarmu bodoh!" Dengan nada sedikit marah gadis itu berkata dengan paras cantik dan polosnya.

Kami menyatukan sebuah lencana yang pernah aku berikan padanya, lencana itu membentuk sebuah kristal bercahaya nan indah.

Bisakah sekali saja kau balas cintaku padamu? Aku menginginkanmu Elvi.

Aku tau aku bodoh terlalu banyak berharap dengan seorang gadis berparas cantik dan seksi itu. Namun, selama ini aku menyukainya.

"Cel, aku harus pergi aku sangat sibuk, tapi pasti kita akan bertemu lagi" Dia mengejutkanku saat aku sedang membayangkan bagaimana jadinya jika aku bersamanya. Dia pergi lurus dan kembali memasukan lencana itu ke dalam sakunya. Dia memanggil sebutan yang sering ia gunakan saat meanggil namaku.

"Hoi, kau gila ya!?" Nada marah dan sedikit berteriak ku dengar dari arah belakangku.

"Apa!? Angel kan? Maksudku Anwyl?" Aku bertanya dengan nada sedikit terkejut. Dia Anwyl teman baikku, dia selalu mebantuku dalam setiap masalah, dan ya.... Dia mebantuku untuk mendapatkan Elvi, karena dia juga sahabat Elvi.

"Jangan berdiri di tengah jalan dan memandang seorang gadis seperti itu, lagipula kau memandangnya dengan tatapan mesummu itu" Dengan nada meledek dia menggeserkan tubuhku dan menatap mata ku.

Eh perempuan ini tidak waras, astaga aku tidak mesum.

"A-apa tentu saja tidak! Aku tidak mesuuum!!!" Aku berlari dengan malu selama gadis itu hanya tertawa terbahak-bahak.

Setelah aku melewati Anwyl aku melihat Elvi di sebuah kamar, tanpa sadar dan dengan bodoh aku masuk ke kamar itu dan tanpa sengaja pintunya tertutup. Pintu itu rusak sehingga hanya bisa terbuka dari luar.

Oh TIDAK!! aku terkunci di ruangan ini. Arggh!!

"Cel!? Astaga pintunya tertutup!!" Gadis itu terkejut dan segera menggedor pintu meminta tolong, namun sayang tak ada yang membukakan pintu.

Requiem la Candenza (Discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang