Chapter 16 : Duefawr

44 8 0
                                    

The next time i run, i'll left one of my shoes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

The next time i run, i'll left one of my shoes. Who know? Maybe i'll met a Prince Charming.

-Peitsche
******

Corry's POV

"Para hadirin sekalian, terima kasih karena telah datang pada malam ini untuk menyaksikan Royal Duel ini.

Dari penantang, yaitu Nigelito Edward Primrose. Siswa tingkat hexe pengguna dark magic. Ia baru saja kembali dari tugas untuk mencari familiar dan ia menantang siswi setingkatnya!

Tak diragukan lagi, siswi itu ialah Corryana Candenza la Marquez! Siswi terkuat dan kebanggaan akademi Praecantatrix

Peraturan tunggal duel ini adalah dilarang membunuh. Kalau begitu, mari kita mulai Praecantatrix Academy Royal Duel ke-57!"

Setelah seorang senior berambut hijau pastel berceloteh panjang lebar guna menghibur penonton, aku segera memasuki arena. Begitu pula dengan Edward.

Sungguh, bahkan dalam situasi seperti ini wajah pria itu tetap saja santai dan tak menunjukkan emosi apapun.

Benar-benar rubah hitam.

"Darky, Rocky."

Segera dua orang lelaki dengan pakaian serba hitam yang dijahit rapi muncul di kedua sisi pria itu.

Lelaki yang satu memiliki surai putih dengan highlight biru navy dan manik biru tua. Perawakannya tinggi besar, sangat proporsional. Kedua irisnya menyorotkan keasyikan dan kejahilan. Berbanding terbalik dengan pemiliknya.

Sedang seorang lagi memiliki surai hitam dan manik hijau yang tak salah lagi adalah Rocky terlihat begitu semangat.

Baiklah ini akan menjadi pertandingan yang berat sebelah. Apa ini tak apa?

"Moka, Fée, kemarilah."

Segera Moka dan Fee menghampiriku. Segera, seluruh penonton mulai ramai. Mereka langsung bergosip satu sama lain.

Cih dasar lambe turah.

Sebuah pentagram putih polos muncul di tengah arena, membuat suatu kubah transparan di sekeliling arena, kecuali tribun penonton.

"Majulah."

Arogan sekali dia. Apa ia tak merasa gugup? Takut? Karena itulah yang kurasakan! Oh tunggu, tentu saja tidak. Ia bahkan cukup gila untuk menantangku duel!

Requiem la Candenza (Discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang