Prologue

1.5K 60 2
                                    

Suara sorakan para murid terdengar di telingaku membuatku rasanya ingin sekali menenggelamkan diriku ke dalam tanah yang ku pijaki saat ini. Sayangnya itu tidak akan mungkin bisa terjadi. Kenyataannya aku harus menahan malu dan menulikan telingaku disini.

Aku menundukkan kepalaku merasa malu dengan apa yang di katakan laki laki di depanku ini. Kenapa dia tega mempermalukanku seperti ini? Dia dengan tega menolakku di tengah lapangan dan hampir seluruh murid SMA Garuda melihatnya.

"Harusnya lo sadar siapa elo dan siapa gue! Kalau mau jadi cewek gue lo harus pintar dan sepadan sama gue!"

Suara datarnya yang dengan santainya mengatakan hal itu seakan hal itu tidak menyakiti hatiku. Tidak tahukah dia jika kata katanya sangat melukaiku? Kenapa aku bisa suka pada orang sombong dan jahat sepertinya? Dia tidak memiliki hati. Aku mendongak menatap orang yang aku cintai dan baru saja menolak cintaku dengan kata katanya yang menyakitkan dengan santainya.

Aku tahu jika aku memang tidak pintar. Berbeda dengan dia yang selalu menjadi juara kelas dan membanggakan nama sekolah dengan prestasinya. Tapi tidak bisakah dia tidak mengatakan hal sejahat itu?

"Di dunia ini ada tiga hal yang gue benci! Orang bodoh, pembuat onar, dan orang yang menganggu kenyamanan gue! Dan lo termasuk ke dalam ketiga orang itu yang artinya gue benar benar benci sama lo!" Ucapnya lagi.

Aku mengepalkan kedua tanganku. Rasanya aku ingin sekali menonjok wajah tampannya itu. Tapi sayangnya aku tidak bisa melakukan itu. Aku terlalu mencintainya dan kenapa aku tetap mencintainya meskipun dia sudah menyakitiku?

Dia berjalan pergi meninggalkan aku yang masih berdiri di tempatku memandang punggungnya yang berlalu pergi dan perlahan menghilang. Mataku memanas melihatnya. Kenapa aku hanya diam dan tidak membantah kata katanya yang menyakitkan itu? Yah aku tahu satu alasannya. Itu semua karena aku terlalu mencintainya.

Aku berlari menjauhi anak anak yang mengelilingiku dan melihat adegan di mana dia yang menolakku. Menghiraukan seruan mengejek mereka dan berlari menuju taman belakang dan menangis di balik pohon besar nan rindang yang ada di sana. Tempat di mana aku bisa menangis tanpa ada yang tahu kesedihanku.

Aku membencinya. Sangat membencinya. Untuk apa mencintai laki laki sombong dan tidak punya hati seperti dia? Tidak ada gunanya dan hanya akan menyakiti hatiku saja. Aku tidak akan mencintainya lagi.

Namun pada kenyataannya aku akan tetap mencintainya. Mencintai seorang Leonard Daffa Alexander. Laki laki yang sudah merendahkanku dan melukai hatiku.

●○●○●○●○●○●○●
DNA😻

23 Januari 2019

I Love You Prince ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang