#28-Menyerah?-

205 18 0
                                    

●♡●
Aku mencintaimu yang selalu memberiku rasa sakit pada hati. Bodohnya aku meski sudah di sakiti aku tetap selalu mencintaimu.
♡●♡

Suara kicauan burung terdengar membuat pagi ini terasa damai. Dengan harum tanah basah dan udara sejuk yang aku rasakan terasa sangat menenangkan. Aku menghirup udara sebanyak mungkin dan menghembuskannya pelan. Ahh... nikmat sekali udara di puncak ini.

Aku membuka mata dan terlihat pepohonan rimbun, bukit bukit terlihat indah dan udara sejuk menerpaku. Aku melebarkan tanganku menikmatinya. Di liburan semester ini aku di ajak keluarga Alexander untuk ikut liburan dengan mereka. Awalnya aku merasa tidak enak namun karena dinnar memaksaku akhirnya aku ikut. Dania kembali pulang ke rumah ayahnya hingga dia tidak bisa ikut.

Senang rasanya bisa liburan dengan daffa. Kini aku sedang berdiri di jendela salah satu kamar di villa milik keluarga alexander. Aku mengeratkan jaket yang aku pakai dan berjalan keluar.

Menikmati pemandangan yang tidak akan pernah bisa aku rasakan rasanya menyenangkan sekali. Aku duduk di kursi taman yang ada di dekat villa. Memandang burung burung berterbangan dan kicauan menyenangkan mereka.

Aku memejamkan mataku menikmati angin sepoi sepoi menerpaku. Dan aku merasa seseorang sedang berdiri di depanku. Aku membuka mataku menatap daffa yang berdiri di depanku. Aku tersenyum memandangnya dan dia membalas senyumku.

"Fanny aku mencintaimu." Katanya. Aku tersenyum.

"Aku juga cinta sama kamu daffa." Kataku. Daffa duduk di sampingku mendekatkan wajahnya ke arahku. Dan aku memejamkan mataku merasakan lembabnya bibirnya yang menempel di bibirku.

Aku tersentak kaget saat tubuhku hampir oleng ke depan. Mataku yang terpejam langsung terbuka dan bibirku yang mengerucut tanpa ada siapapun di depanku. Aku mengulum bibirku dan menyentuhnya.

"Ahh tadi daffa nyium gue cuma mimpi yah? Gue kira beneran. Hahh... mimpi itu kayak nyata bahkan rasanya bibirnya masih terasa di bibir gue. Andai mimpi tadi itu nyata. Gue pasti seneng banget!" Gumanku dan tersenyum senang. Aku mendongak kembali menikmati pemandangan alam yang menenangkan ini.

Aku berdiri berjalan mengelilingi tempat ini. Aku mendelik senang melihat daffa sedang duduk dan lagi lagi sedang membawa buku. Apa dia tidak bosan baca buku terus? Aku berjalan menghampirinya.

"Daffa?! Kamu disini?" Tanyaku senang dan duduk di sampingnya. Dia menoleh sebentar ke arahku kemudian kembali fokus pada bukunya.

Aku menatap daffa yang masih fokus membaca bukunya. Damainya. Tidak ada pengganggu hanya ada aku dan daffa. Tidak ada viana yang nanti akan menempel pada daffa. Apa kamu mungkin juga akan membalas perasaanku daffa?

"Daffa?!"

Aku mendelik mendengar suara yang akhir akhir ini membuatku kesal. Aku dan daffa sama sama menoleh ke asal suara dan aku mencebik kesal melihatnya. Dia berjalan ke arah kami dengan senyum senang.

"Hai." Sapa daffa. Aku menoleh ke arahnya kesal. Aku tadi juga manggil dia tapi gak di respon sedangkan dia?!

"Kamu liburan disini juga? Emm... sama fanny?" Tanyanya sambil melihatku. Daffa menoleh ke arahku sebentar lalu melihat dia lagi.

"Di ajak mama." Jelasnya. Viana tersenyum dan kemudian merangsek di tengah tengah aku dan daffa membuatku minggir. Aku mendesis kesal sedangkan mereka asik berbicara.

Aku berdiri dengan kesal menatap mereka. Ada rasa sesak yang ada di hatiku rasanya seperti di tekan oleh sebuah batu besar. Mataku memanas menahan tangis. Tidak fanny kamu jangan menangis di depan mereka. Aku segera berbalik pergi meninggalkan mereka.

I Love You Prince ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang