#12-Menyebalkan-

286 23 0
                                    


~Aku akan membuat dia mencintaiku sebesar dia membenciku saat ini. Bahkan berkali kali lipat dari rasa benci itu.~
♡●♡

Sejuk dan nyaman tempat ini. Aku mendongak dan menikmati angin yang berhembus membelai wajahku dan membuat rambutku berterbangan.

Hal yang lebih menyenangkan adalah ketika orang yang aku cintai ada tepat di sampingku dengan tatapannya yang tertuju padaku. Tatapan intens yang membuat jantungku berdetak tidak karuan.

Aku menoleh menatap daffa yang tengah memakai kemeja putih dan celana panjang putih lalu sepatu yang berwarna senada. Dia seperti malaikat.

Aku bisa melihat pantulan diriku dari danau yang ada di depanku. Dengan kepala memakai flower crown berwarna putih dengan rajutan yang indah. Rambutku tergerai mengikuti angin berhembus pelan. Dan drass selutut berwarna putih. Ku tatap kakiku yang memakai sepatu berwarna putih. Sungguh cantik.

Mataku terpejam saat daffa mendekat dan mencium bibirku dengan bisikan pelan memanggil namaku. Dan entah kenapa suaranya semakin keras dan jelas dalam pikiranku memanggil namaku berulang dengan teriakan. Dan perlahan pula suara itu berubah menjadi suara perempuan.

BRUK!

Aku terkejut saat sesuatu menimpa wajahku. Aku mengernyit kesal dan mengangkat benda apa yang menimpa wajahku. Dan aku mendengus melihat bantal boneka RJ yang menimpa wajahku.

"Lo mimpi apa sih?! Jorok yah?! Iya jelas tuh! Mulut lo tuh monyong monyong persis sama ikan koi. Mandi woy sekolah!!" Seruan dania menyentakku. Aku menatap dania yang berdiri di samping ranjang dengan tangan berkacak pinggang.

"Dasar kebo lo!" Ejek dania. Aku mendengus dan mendudukkan tubuhku menatapnya kesal. Aihh... mengganggu mimpi indahku saja.

"Jam setengah tujuh tuh!" Ucapnya dan pergi meninggalkan aku. Aku terlonjak terkejut. Astaga! Aku terlambat!!

Dan benar saja. Aku terlambat datang kesekolah alhasil aku di hukum membersihkan taman di depan perpustakaan.

Tapi beruntungnya aku disana bisa menatap daffa yang kebetulan sekali kelasnya melakukan pembelajaran di perpustakaan. Aku bisa menatapnya dengan puas. Hahaha.....

♡♡♡

Menyebalkan. Sungguh. Disiang bolong seperti ini. Di saat badan sudah lelah dan ingin sekali tidur aku di suguhkan dengan pemandangan yang begitu menyebalkan.

Ada apa dengan dania? Kenapa dia gencar sekali mendekati daffa padahal dianya sendiri punya cowok. Aku terngaga kesal melihat apa yang dilakukan dania.

Beberapa meter di depanku, setelah pulang sekolah ini aku melihat dania tengah berdiri di samping motor daffa yang di naiki oleh sang empu. Dania dengan tampang sok imutnya dan daffa dengan wajah datar tidak peduli pada dania.

Tapi sungguh itu menyebalkan sekali. Meskipun daffa hanya diam tidak menganggap dania padahal dania ada tepat di sampingnya. Aku kesal. Hanya aku yang boleh mengganggu daffa. Hanya aku.

Dan tatapan daffa tertuju padaku membuat tubuhku membeku di depan rumah. Dia menatapku tidak menghiraukan celotehan dania yang ada di sampingnya.

Saat ini daffa sedang menunggu gerbang rumahnya terbuka. Dan kebetulan sekali ada aku dan dania datang bersama di depan rumah. Dania yang melihat daffa di depan gerbang rumahnya menghampiri dengan wajah centil menyebalkannya itu.

Aku mendengus kesal saat tahu apa yang di ucapkan daffa padaku. Meskipun tanpa suara aku bisa membacanya dari gerakan bibirnya yang begitu aku sukai. Astaga. Kenapa aku bisa menghayal berciuman dengannya.

I Love You Prince ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang