♡●♡
Sakit itu ketika aku melihat dia sedang dekat dengan perempuan yang lebih hebat dariku.
●♡●Aku menghela nafas panjang untuk kesekian kalinya. Apa daffa sedang dekat dengan perempuan itu? Dan perjuanganku sia sia begitu saja? Apa dia tidak menyukaiku sedikit saja?
"Fan lo beneran masih suka banget sama daffa? Gak mau nyerah ke wira aja gitu?" Tanya mita yang tengah duduk di depanku.
Kami sedang duduk kantin. Di sampingku dania sedang duduk. Aku menggeleng dan menghembuskan nafas panjang.
"Gue gak bisa hilangin rasa ini ke dia." Gumanku gusar dan mengacak rambutku kesal.
"Kenapa bisa sih lo suka banget sama dia?" Tanya dania. Aku hanya mengedikkan bahuku sambil memandang daffa yang sedang makan bersama viana di meja depanku.
"Lo tahu dia itu gak akan bisa sama lo. Dia terlalu tinggi buat lo fan sadar deh." Kata dania lagi. Aku hanya mengerucutkan bibirku.
"Nanti kalau dia sama gue lo bakalan kaget dan pingsan!" Gumanku kesal. Dan dania hanya tertawa.
"Halu aja terus!" Kelakarnya sambil tertawa. Aku hanya mendengus kesal.
"Padahal lo yang bilang gue harus perjuangin dia tapi kenapa lo selalu ngejekin gue?" Gumanku kesal.
"Helaaawwww.... fanny... sorry dorry morry to say. Gue waktu itu khilaf dan percaya aja sama omongan lo yang halu itu." Ejeknya. Aku menegakkan badanku.
"Jadi lo gak percaya?!" Seruku kesal. Dania hanya menaikkan sebelah alisnya dan mengedikkan bahunya.
"Gue gak lihat tuh sikap manisnya ke elo. Yang gue lihat cuma sikap pahit asam gak enak banget! Atau mungkin waktu itu daffa gak sadar waktu cium lo hahaha...." Tawanya. Aku mendengus kesal.
"Sabar yah fann... lo harus berjuang! Oh iya gue lihat tadi daffa masuk ke ruangan anggota panitia himpunan. Kayaknya dia jadi anggota himpunan dehh..." Kata mita. Aku menoleh ke arahnya dengan cepat.
"Beneran?!" Pekikku. Dia menatapku dan mengangguk.
"Gue sering lihat sih. Waktu temen gue bilang ada rapat himpunan pasti gue lihat daffa iku ngumpul sama anggota himpunan. Tuh lihat mereka anggota himpunan." Jelasnya sambil mengedik ke arah daffa yang tadi bersama viana kini ada beberapa anak laki laki dan perempuan ikut duduk di sana.
"Lo ikut aja jadi anggota himpunan! Gue bilangin temen gue!" Semangat mita. Aku berbinar senang mendengarnya.
"Seriusan?! Iya gue mau!" Seruku senang.
"Dan kebetulan nanti mereka ngadain rapat. Gue bilang temen gue dulu!" Katanya sambil mengutak atik handphone nya. Aku hanya mengangguk. Ahh... daffa aku akan selalu ada di sekitarmu. Itu harus!
●○
Setelah ucapan mita tadi disinilah aku sekarang sedang duduk di antara para anggota himpunan yang kini menatapku dengan aneh. Mungkin mereka merasa asing padaku. Aku hanya meringis melihatnya. Aku menoleh ke arah daffa yang di sampingnya ada viana duduk. Tersenyum senang aku melambaikan tangan padanya.
"Dia fanny! Katanya dia ingin gabung jadi anggota himpunan." Jelas kak tino ketua himpunan. Aku tersenyum dan berdiri dari dudukku.
"Haloo... saya fanny dari fakultas ekonomi. Saya ingin menjadi anggota himpunan karena daf-... m-mak-maksudnya karena dapat menambah kegiatan di kampus." Ucapku terbata. Aku menepuk dahi dan mulutku saat mendengar cekikikan beberapa anggota.
"Oh o-oke fanny selamat datang disini. Kamu lucu juga." Kata ketua himpunan padaku membuatku tersenyum.
"Oke kita mulia saja rapatnya!" Lanjut ketua himpunan bicara. Kamipun fokus menjalankan rapat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Prince Cold
RomanceSeperti planet yang selalu mengitari matahari. Akupun juga seperti itu. Hidupku selalu tentang dirimu. Aku akan selalu ada untukmu. Tidak perduli dengan kebencianmu dan kata kata pedasmu padaku aku akan tetap bertahan agar kau jatuh cinta padaku. Fa...