♡●♡
Katanya ucapan adalah doa. Jadi aku akan terus bilang kamu jodohku biar doanya jadi nyata.
●♡●Hari ini aku senang sekali. Hari pertama untuk kuliah! Setelah ospek dan beberapa acara lainnya untuk penyambutan para MABA selama seminggu akhirnya hari ini aku bisa masuk sebagai mahasiswi kampus ini.
Kini aku sedang berjalan masuk ke dalam kampus aku menatap ke penjuru tempat. Banyak mahasiswa yang sudah datang. Ada yang berjalan bergandengan yang sepertinya sepasang kekasih. Dan juga beberapa perempuan duduk sibuk dengan buku mereka di kursi taman. Para laki laki yang duduk bermain handphone.
Dan mataku terpaku pada seorang laki laki yang duduk tidak jauh dariku. Dia duduk sendiri di kursi taman. Dia terlihat keren di mataku dengan penamilannya sekarang. Kaos polos putih yang di padukan dengan kemeja berwarna biru tanpa di kancing dan lengannya yang di gulung hingga siku. Lalu celana panjang hitam. Pandangan matanya menyorot tajam membaca bukunya.
Aku memandang wajahnya. Rambutnya yang terkena angin hingga terlihat berantakan tidak membuatnya terlihat jelek namun semakin keren dan tampan. Aku menyentuh dadaku. Astaga. Lagi lagi aku jatuh cinta padanya seperti saat awal aku melihatnya. Pertemuanku dengannya saat SMA dulu yang membuat jantungku berdegub kencan dengan hanya melihatnya kini terulang lagi saat aku menginjak bangku kuliah.
Leonard Daffa Alexander laki laki yang menjadi cinta pertamaku kini membuatku jatuh lagi ke dalam cintanya untuk yang ke dua kalinya. Dia selalu saja menjadi hal yang selalu terlihat di mataku di manapun. Dan kinipun kakiku seperti terpaku disana berdiri diam hanya untuk memandangnya. Melihatnya yang terlihat tenang tanpa menghiraukan sekitarnya.
"Itu cowok keren banget yahh... kalau di anggurin aja nanti keburu di embat orang loh!"
Seruan itu membuat keterpakuanju pada daffa teralihkan. Aku menoleh ke sampingku dania tengah berdiri dengan pandangan menatap daffa dengan pandangan memuja.
"Kayaknya si daffa emang terlahir sebagai cowok tampan. Gue heran dia cuma duduk diam begitu aja udah jadi pandangan yang indah di pagi ini. Diam aja udah kelihatan ganteng gitu. Gak perlu pose keren dia udah kelihatan keren." Kayanya tanpa melepaskan pandangannya dari daffa.
"Gak heran sih lo udah tiga tahun cinta sama dia gak bisa move on. Mencintai seseorang yang di cintai banyak orang itu sakit. Lihat banyak orang yang deketin dia dan lo yang ngejar dia suka dia udah lama tapi di tolakk... kasihan juga jadi lo itu fan." Katanya lagi menatapku. Aku mendengus.
"Yang penting dia bahagia. Gue disini cuma lihat dia aja udah bahagia kok kalau dia bahagia. Cinta itu tidak harus memiliki." Jawabku dengan pandangan menuju ke arah daffa.
Aku terkejut saat seseorang tengah mrnyenggolku dari belakang hingga buku yang ku pegang dan beberapa buku seseorang terjatuh.
"Ehh sorry gue gak sengaja!" Seru perempuan itu. Dia menunduk mengambil buku bukunya. Aku ikut mengambilkan bukunya dan bukuku.
"Iya kak?" Kataku ragu melihat perempuan di depanku kini.
Wahh... dia cantik sekali. Apalagi tubuhnya yang tinggi dengan badan seperti model. Wajah bersih tanpa noda dan kulitnya yang mulus tidak ada jerawat. Aku melihat penampilannya dres putih selutut tanpa lengan itu membuatnya terlihat seperti malaikat. Dia menoleh ke arahku dan tersenyum.
"Maaf yahh.... lo mahasiswa baru yahh?" Tanyanya. Aku hanya mengangguk. Dia hanya tersenyum lalu berjalan pergi.
"Dia cantik banget model apa yah?" Tanya dania yang terlihat melongo menatap perempuan itu. Aku menoleh ke arah dania lagi yang kini masih memandang perempuan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Prince Cold
RomanceSeperti planet yang selalu mengitari matahari. Akupun juga seperti itu. Hidupku selalu tentang dirimu. Aku akan selalu ada untukmu. Tidak perduli dengan kebencianmu dan kata kata pedasmu padaku aku akan tetap bertahan agar kau jatuh cinta padaku. Fa...