♡●♡
Ketika aku menatap matanya, saat itulah aku mulai mencintainya. Dia cinta pertama dan terakhirku.
●♡●Seorang gadis berseragam biru putih tengah berjongkok di tengah lima anak laki laki yang memakai seragam yang sama dengan gadis itu. Dia menangis sesegukan sambil menyembunyikan wajahnya di antara kaki dan tangannya. Suara sorakan dan juga tendangan kecil dia rasakan.
"Lo gak lulus! Nilai lo jelek! Dasar bodoh!"
"Ya fanny gak lulus!"
"Lo terlalu bodoh!"
"Badannya kecil otaknya juga kecil!"
"Makanya jangan berlagak di sekolah! Ngaduin kita!"
"Rasain nih!"
Gadis itu menangis dan mendongak menatap lima anak laki laki yang mengelilinginya. Pandangannya merengut tidak suka.
"Membully dan memalak anak yang mau jajan di kantin itu perbuatan tidak baik. Kalian juga merokok dan bolos!" Teriak gadis itu kesal. Dia berdiri menatap lima orang yang badannya bahkan lebih besar dari dirinya sendiri.
"Tapi kita gak bodoh kayak lo!" Ejek si gendut salah satu dari mereka.
Suasana tempat di belakang sekolah terlihat sepi. Tidak ada orang disana membuat lima anak laki laki itu menyeret dan memberi pelajaran pada seorang gadis yang berani sekali melaporkan semua kegiatan mereka beberapa bulan ini. Awalnya tak ada yang tahu. Namun karena gadis itu berani mengadu pada guru karena kesal pada lima anak laki laki itu membuatnya tak bisa jajan di kantin. Sehingga gadis itu kelaparan sampai pulang sekolah.
Dan lima anak laki laki brandal itu tak terima. Pelaporan itu di laporkan gadis itu sebelum ujian nasional. Dan mereka membalasnya ketika satu bulan berlalunya masalah itu membuat gadis itu takut tak bisa melawan karena dia hanya sendiri.
"Gue gak bodoh! Gue cuma malas belajar! Tapi gue bisa masuk sekolah favorit karena gue bukan kriminal kayak kalian yang punya banyak poin buruk!" Seru gadis itu berani. Dalam keadaan yang sudah jelek karena menangis dan hidung memerah sisa sisa air mata yang tersisa dia memberanikan diri. Gadis kecil itu tersentak ketika si gendut tadi mendorongnya hingga jatuh. Dia menangis dan melihat tangannya yang lecet karena menahan tubuhnya yang jatuh.
"Kalian jahat sekali!!! Gue akan bilang pada ayah biar burung kalian di potong!!!" Teriak gadis itu sambil menangis.
"Memang fanny bodoh!! Ayah lo gak ada disini. Jadi gak ada yang tolong lo!" Ejek mereka. Gadis itu menatap kesal mereka dengan kepala mendongak.
"Gue benci kalian! Kalian jahat!"
"Heh nenek sihir! Lo juga bodoh!"
"Gue gak bilang bodoh kenapa kalian mengatain gue bodoh?! Kalau gitu kalian juga bodoh!" Serunya tak ada rasa takutnya.
"Lo emang gak ada takutnya yah! Kita apakan cewek ini?!" Tanya salah satu dari mereka membuat gadis itu menciut takut.
"Kita buang ke laut saja."
"Jangan buang gue ke laut, gue bukan putri duyung." Celetuk gadis itu. Kelima anak itu menoleh ke arahnya dengan kesal menatapnya tajam. Dan gadis itu langsung mengatupkan bibirnya takut.
"Kita kunci saja di rumah kosong seram itu!"
"Jangan! Nanti gue di makan hantu bagaimana?!" Seru gadis itu takut. Kenapa hari terakhir sekolah SMP-nya sial sekali? Bagaimana jika mereka benar benar melakukan itu?! Tidak! Dia masih ingin hidup. Dia masih belum bertemu jodohnya dan menikah hidup bahagia.
"Lo kurang ajar banget?! Siapa yang nyuruh lo ngomong?! Cerewet?!" Seru si gendut sambil melayangkan tangannya akan memukul gadis yang masih terduduk takut menatap mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Prince Cold
RomanceSeperti planet yang selalu mengitari matahari. Akupun juga seperti itu. Hidupku selalu tentang dirimu. Aku akan selalu ada untukmu. Tidak perduli dengan kebencianmu dan kata kata pedasmu padaku aku akan tetap bertahan agar kau jatuh cinta padaku. Fa...